Aphakia

Aphakia

Bagikan :


Definisi

Aphakia merupakan kondisi di mana seseorang tidak memiliki lensa pada salah satu atau kedua matanya. Hal ini dapat disebabkan oleh kondisi bawaan (kongenital) atau didapat (terjadi setelah lahir) akibat kecelakaan atau operasi. Aphakia berasal dari bahasa latin yang artinya “tanpa lensa”.

 

Penyebab

Mata manusia terdiri dari lensa, suatu bagian transparan di balik iris (bagian yang berwarna pada mata Anda). Lensa memiliki fungsi yang sama dengan lensa kamera, yaitu memfokuskan bayangan agar tepat jatuh ke retina agar Anda dapat melihat dengan jelas. Jika seseorang tidak memiliki lensa, orang tersebut akan kesulitan untuk melihat benda dengan jelas tanpa bantuan kacamata atau lensa kontak. Penyebab dari aphakia bervariasi mulai dari kondisi genetik hingga trauma atau kecelakaan. 

 

Genetik

Sekalipun jarang terjadi, beberapa bayi lahir tanpa memiliki lensa. Hal ini disebut sebagai kondisi aphakia kongenital. Kondisi ini umumnya berhubungan dengan penyakit mata lainnya. Aphakia kongenital primer merupakan kondisi di mana lensa mata tidak gagal terbentuk pada minggu ke-3 hingga ke-4 kehamilan, sedangkan aphakia kongenital sekunder merupakan kondisi lensa yang awalnya terbentuk tidak dipertahankan hingga kelahiran. Kondisi aphakia kongenital berhubungan erat dengan kondisi ibu selama hamil. Kelainan genetik dan infeksi rubella dapat menyebabkan aphakia kongenital.

 

Trauma

Seseorang dapat mengalami aphakia setelah trauma bola mata atau kecelakaan. Trauma tumpul dapat menyebabkan lensa bola mata lepas dari tempatnya dan menyebabkan aphakia. Kondisi ini disebut dengan traumatic aphakia.

 

Operasi Katarak

Katarak adalah kondisi lensa yang keruh akibat berkumpulnya protein di bagian tengah lensa. Protein ini seharusnya dapat diurai, tetapi seiring bertambahnya usia, protein ini mengendap dan menyebabkan lensa tidak lagi jernih. Lensa yang tidak jernih tidak dapat memfokuskan bayangan dengan baik tepat pada retina, sehingga menyebabkan pandangan kabur. Cara mengobati kondisi katarak adalah dengan operasi yang disebut prosedur ekstraksi. Operasi ini dilakukan dengan cara mengeluarkan lensa dari bola mata dan kemudian diganti dengan lensa buatan. 

Selain diderita oleh orang lanjut usia, katarak juga dapat diderita oleh bayi baru lahir. Hal ini berhubungan dengan penyakit infeksi selama ibu hamil, seperti rubella, toxoplasma, Cytomegalovirus, HIV, dan kondisi lainnya seperti hipoglikemia (gula darah rendah) serta penggunaan kortikosteroid ketika hamil. Pengobatan katarak pada bayi sama dengan dewasa, yaitu dengan mengganti lensa yang mengalami katarak dan diganti dengan lensa buatan. Pengobatan terhadap katarak tersebut menyebabkan seorang anak mengalami kondisi aphakia.

 

Faktor Risiko

Faktor-faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami aphakia adalah:

  • Usia tua (berhubungan dengan katarak)
  • Riwayat trauma bola mata
  • Faktor keturunan/genetik

 

Gejala

Gejala yang dapat dirasakan oleh orang yang mengalami aphakia adalah:

  • Sulit melihat benda-benda yang ada dalam jarak dekat, namun dapat melihat benda dalam jarak jauh
  • Penglihatan warna terlihat lebih tersaturasi atau tidak cerah
  • Sulit untuk memfokuskan penglihatan pada benda-benda

 

Diagnosis

Diagnosis aphakia dilakukan dengan pemeriksaan komprehensif oleh dokter mata Anda. Namun, pada kondisi aphakia kongenital, penegakan diagnosis lebih sulit dilakukan dengan USG prenatal dan pemeriksaan genetik serta kromosom.

 

Tata Laksana

Terapi Medis

Terapi operasi merupakan prosedur yang paling efisien untuk mengobati aphakia pada anak dan orang dewasa. Dokter mata Anda akan menyisipkan lensa buatan ke mata Anda yang dibuat dari silikon, akrilik, atau plastik lainnya. Selain itu, material untuk melindungi mata Anda dari sinar ultraviolet (UV) juga akan disisipkan. Operasi pada dewasa berbeda dengan operasi pada bayi. Operasi pada orang dewasa dilakukan dengan mengambil lensa yang sudah tidak berfungsi, kemudian digantikan dengan lensa buatan. Operasi dilakukan selama 1 jam dan membutuhkan anestesi lokal. Sedangkan pada bayi yang lahir dengan katarak dan harus dioperasi, operasi dilakukan sebelum usia 1 bulan. Setelah lensa diangkat, lensa akan digantikan dengan lensa buatan sehingga perkembangan anak tidak akan terganggu.

Terapi pada anak membutuhkan penanganan khusus. Pada awal kehidupan, ukuran mata masih bertambah sehingga lensa kontak atau kacamata harus sesuai dengan kebutuhan anak agar penglihatannya tidak terganggu. Penglihatan yang terganggu dapat menyebabkan ambliopia atau mata malas, di mana salah satu mata memiliki kemampuan melihat yang jauh di bawah mata yang sehat.

Terdapat beberapa pilihan terapi aphakia yang saat ini sedang dikembangkan, antara lain scleral fixated lens, anterior chamber intraocular lenses, dan iris-claw intraocular lenses.

 

Perawatan Diri di Rumah

  1. Menggunakan lensa kontak atau kacamata jika Anda memilikinya
  2. Gunakan kacamata hitam di luar untuk menghindari paparan sinar matahari secara langsung pada mata
  3. Jaga jarak Anda dengan cahaya langsung. Jika Anda langsung terpapar dengan cahaya, Anda akan sulit untuk melihat hal-hal di antara Anda dan cahaya. Gunakan penerangan yang dapat Anda atur menjadi lebih remang atau lebih terang
  4. Gunakan kaca pembesar untuk melihat benda-benda dalam jarak dekat
  5. Gunakan teleskop monocular untuk mlelihat benda-benda yang sangat jauh
  6. Latih anak Anda dengan stimulus visual

 

Komplikasi

Aphakia memiliki luaran yang baik jika ditata laksana dengan operasi dan implantasi lensa buatan. Umumnya tidak banyak yang memiliki masalah dengan penggunaan lensa buatan. Namun, hal ini bergantung pada preferensi dan kesehatan bola mata seseorang sehingga perlu dilakukan pemeriksaan mata secara berkala. Namun, bila aphakia kurang ditangani dengan baik, kondisi ini dapat menimbulkan beberapa komplikasi, seperti:

  • Glaukoma
  • Ablasio retina, kondisi ini biasanya merupakan komplikasi dari operasi mata
  • Vitreous detachment, yaitu lepasnya lapisan vitreous bola mata akibat operasi

 

Pencegahan

Salah satu upaya mencegah terjadinya aphakia adalah dengan mencegah penyakit yang mendasarinya, seperti katarak (terutama katarak kongenital). Katarak kongenital dapat disebabkan oleh hal yang dapat dicegah, seperti infeksi pada ibu ketika hamil. Oleh karena itu, ibu hamil direkomendasikan untuk rutin memeriksakan kehamilannya ke dokter kandungan. Pada individu yang telah mengalami aphakia, pemeriksaan tekanan bola mata berkala perlu dilakukan untuk mendeteksi glaukoma lebih dini.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami aphakia atau menggunakan lensa buatan dan merasakan nyeri pada daerah sekitar mata, tiba-tiba melihat bayangan hitam yang melayang, atau sering tersandung karena tidak dapat melihat sisi pinggir dari lapang pandang Anda, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat.

 

Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya! 

 

 

Writer : Tannia Sembiring S Ked
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 20 Juni 2024 | 07:44