Trauma Mata

Trauma Mata

Bagikan :


Definisi

Trauma mata adalah rusaknya jaringan pada bola mata, kelopak mata, saraf mata, atau rongga mata karena adanya benda tajam ataupun tumpul yang mengenai mata dengan keras/cepat ataupun lambat. Trauma mata merupakan kasus gawat darurat mata, karena perlukaan yang ditimbulkan baik ringan hingga berat dapat menimbulkan kebutaan bahkan kehilangan mata.  

 

Penyebab

Penyebab trauma mata bermacam-macam seperti akibat paparan kimia, akibat perdarahan, akibat kornea lecet, iritis, hifema, retaknya orbital, laserasi konjungtiva, laserasi pada kornea dan sklera, benda asing di kornea, benda asing dalam orbital, benda asing intraokular, ultraviolet keratitis, akibat solar retinopathy. Secara garis besar, penyebab trauma mata dapat dikelompokkan menjadi trauma mekanik, yaitu trauma tumpul dan trauma tajam pada mata, kemudian trauma fisika seperti trauma radiasi sinar infra merah, sinar ultraviolet, dan sinar X. Lalu terdapat juga trauma kimia yaitu trauma akibat asam basa.

 

Faktor Risiko

Faktor risiko trauma mata yaitu faktor usia, biasanya anak-anak lebih berisiko tinggi mengalami trauma mata dibandingkan orang dewasa. Faktor lingkungan tempat tinggal, aktivitas dan pekerjaan. Faktor penyakit lain yang mengakibatkan batuk atau mengejan secara berlebihan dapat menyebabkan perdarahan spontan di mata terutama di daerah subkonjungtiva.

 

Gejala

Gejala trauma mata bergantung pada penyebab yang mendasarinya, yaitu sebagai berikut:

1. Luka Bakar Kimia

Pada paparan kimia, gejala dapat berupa rasa sakit atau panas yang terus-menerus pada mata, mata merah, dan kelopak mata bengkak.

 

2. Perdarahan

Pada kasus trauma mata akibat perdarahan, umumnya tidak menimbulkan rasa sakit dan penglihatan juga tidak terpengaruh. Perdarahan terjadi di sklera (bagian putih mata) akibat adanya pembuluh darah kecil yang pecah di permukaan mata. Daerah yang kemerahan mungkin cukup besar, dan penampilannya kadang-kadang mengkhawatirkan. Perdarahan spontan ini dapat terjadi meskipun tidak disertai dengan trauma yang diketahui. Bisa akibat batuk atau mengejan yang berlebihan. Jika tidak dikaitkan dengan tanda-tanda trauma lainnya, biasanya keadaan ini tidak berbahaya dan umumnya akan hilang sekitar 4 sampai 10 hari tanpa pengobatan.

 

3. Luka Lecet di Kornea

Kornea lecet juga menjadi salah satu penyebab trauma mata. Gejalanya meliputi nyeri, sensasi seperti ada sesuatu di dalam mata, mata terasa robek dan sensitivitas terhadap cahaya. Pada kasus iritis, yaitu peradangan iris pada mata, mengakibatkan munculnya gejala nyeri dan sensitivitas terhadap cahaya meningkat. Sering digambarkan sebagai rasa sakit yang mendalam dimata dan sekitarnya. Kadang-kadang terlihat ada sobekan di mata.

 

4. Hifema

Kejadian hifema, yaitu adanya darah mengumpul pada bilik depan mata mengakibatkan rasa nyeri dan penglihatan kabur.

 

5. Retaknya Tulang Orbital

Trauma mata akibat retaknya orbital, gejalanya meliputi nyeri terutama jika bola mata bergerak/berputar, penglihatan ganda yang bisa menghilang saat menutup satu mata, dan pembengkakan pada kelopak mata. Pembengkakan di sekitar mata dan memar sering terjadi. Mata hitam adalah akibat darah yang menumpuk di kelopak mata. Penyembuhan dapat berlangsung selama berminggu-minggu hingga benar-benar hilang.

 

6. Laserasi 

Pada kasus laserasi konjungtiva, gejalanya meliputi nyeri, kemerahan dan sensasi ada sesuai di dalam mata. Sedangkan, pada kasus laserasi kornea dan sklera gejalanya termasuk penurunan kemampuan penglihatan dan rasa sakit.

 

7. Benda Asing di Mata

Pada trauma mata akibat benda asing, benda asing di kornea menyebabkan munculnya gejala sensasi ada sesuatu di mata, penglihatan kabur dan sensitivitas cahaya. Kadang-kadang benda asing dapat terlihat pada kornea. Jika benda asing berupa logam, dapat disertai noda karat. Benda asing yang berada dalam orbital, gejalanya dapat berupa penglihatan menurun, nyeri dan penglihatan ganda, biasanya dapat terjadi dalam beberapa jam hingga beberapa hari setelah cedera terjadi. Kadang-kadang tidak ada gejala yang muncul.

 

8. Sinar Matahari

Pada ultraviolet keratitis, gejalanya meliputi mata sakit, sensitivitas cahaya, kemerahan dan sensasi terdapat sesuai dimata. Gejala tidak muncul segera setelah terpapar ultraviolet, melainkan sekitar beberapa jam kemudian. Pada solar retinopathy, gejalanya berupa penurunan penglihatan dan munculnya satu titik penglihatan yang terlihat kabur.

 

9. Cedera Benda Tumpul dan Benda Tajam

Pada kasus trauma tumpul, dapat mengakibatkan adanya pembengkakkan (edema) konjungtiva dimana jaringan konjungtiva yang bersifat lendir dapat rusak dan bengkak akibat trauma tumpul. Gejala pada edema konjungtiva berat mengakibatkan kelopak mata tidak dapat menutup seutuhnya.

Pada kasus trauma tembus, yang disebabkan benda tajam atau benda asing lainnya masuk ke dalam bola mata akan mengakibatkan tanda-tanda bola mata tembus seperti tajam penglihatan menurun, tekanan bola mata yang rendah, bilik mata dangkal, bentuk dan letak pupil yang berubah, terlihat adanya robekan pada kornea atau sklera, terdapat jaringan yang prolaps seperti cairan mata, iris, lensa, dan retina.

 

Diagnosis

Diagnosis trauma mata dapat ditegakkan melalui wawancara mendalam (anamnesis) mencakup perkiraan ketajaman penglihatan sebelum dan sesaat setelah cedera. Harus diperhatikan apakah gangguan penglihatan bersifat progresif lambat atau memiliki onset mendadak. Harus dicurigai adanya benda asing intraokuler. Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan fisik seperti pemeriksaan tajam penglihatan, lapang pandang, posisi bola mata dan otot mata, pemeriksaan kelopak mata, pemeriksaan bagian depan mata dengan menggunakan senter, tes floresensi untuk melihat apakah terdapat robekan pada kornea, serta pemeriksaan menggunakan slit lamp. Pemeriksaan mata bagian belakang dilakukan dengan menggunakan oftalmoskop serta diberikan obat yang memperbesar pupil terlebih dahulu untuk mempermudah pemeriksaan. Selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan tekanan bola mata. Apabila terdapat kecurigaan retak orbital dapat dilakukan pemeriksaan CT scan.     

 

Tata Laksana

Penatalaksaan pada kasus trauma mata yaitu lindungi mata dengan kain bersih, kemudian cuci luka hingga bersih dengan air mengalir. Pada kasus perdarahan yang masih aktif, tekan selama 10 menit dengan kasa steril untuk menghentikan perdarahan. Apabila terdapat pembengkakan dapat dikompres es yang dimasukkan dalam sehelai kain kemudian di tekankan pelan pelan ke bagian mata yang bengkak selama 20 menit. Jika nyeri tidak tertahankan dapat diberikan obat pereda nyeri seperti parasetamol atau ibuprofen. Apabila mata menjadi hitam akibat adanya darah menumpuk pada bawah kulit bagian tersebut, tidak perluh khawatir karena tidak berbahaya dan tidak memerlukan perawatan khusus dan dapat hilang dengan sendirinya selema beberapa hari. Pada kasus perdarahan subkonjungtiva yaitu perdarahan di bagian putih mata juga tidak perlu dikhawatirkan karena darah akan diserap oleh tubuh dengan sendirinya sehingga tidak memerlukan perawatan khusus.

 

Komplikasi

Komplikasi yang dapat terjadi seperti bekas luka terutama pada trauma tajam, infeksi bola mata, kebutaan dan yang paling parah yaitu kehilangan bola mata biasanya apabila kerusakan sudah berat dan menghindari penyebaran ke jaringan sekitar.

 

Pencegahan

Benda yang dapat menembus bola mata sering mengakibatkan hilangnya penglihatan. Pada anak-anak, jangan berikan benda-benda yang memiliki risiko mengenai mata seperti, jangan biarkan anak bermain benda tajam, senapan udara (BB gun), jangan biarkan anak-anak mendekati seseorang yang dalam pekerjaannya terdapat serpihan yang dapat masuk ke dalam mata seperti orang yang sedang mengguanakan mesin pemotong rumput. Pada orang yang bekerja atau tinggal di lingkungan yang berisiko tinggi terdapat serpihan yang dapat masuk kemata, gunakan pelindung mata.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Segera pergi ke dokter apabila luka terjadi pada kelopak mata atau bola mata, menyebabkan kulit sobek dan memerlukan jahitan, rasa sakit di mata sangat berat, mata terus berair atau berkedip, penglihatan kabur atau hilang di salah satu mata, ukuran pupil tidak sama, ada darah atau kabut di belakang kornea, terdapat riwayat benda keras mengenai mata dengan kecepatan tinggi, benda tajam mengenai mata. Pada kondisi anak-anak terutama di bawah 3 tahun, segera periksakan ke dokter apabila mata anak anda tertutup dan mereka tidak mau membukanya, memiliki penglihatan ganda, terdapat mata hitam, atau terjadi perdarahan di bagian putih bola mata.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit mata lainnya? Baca lebih banyak artikelnya di sini!

 

 

Writer : dr Vega Audina
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 22:13