Maraknya Penggunaan Menstrual Cup, Ini yang Perlu Diperhatikan

Maraknya Penggunaan Menstrual Cup, Ini yang Perlu Diperhatikan

Bagikan :


Mengusung ide alternatif ramah lingkungan untuk pembalut dan tampon, menstrual cup saat ini semakin populer digunakan. Jenis produk berbahan karet atau silikon ini dapat digunakan kembali berulang kali, hanya dengan mencucinya.

Penggunaannya pun bisa dibilang relatif mudah, dengan memasukkan ke dalam vagina, menstrual cup akan mengumpulkan darah haid dan bisa digunakan hingga 12 jam dengan catatan volume aliran tidak terlalu banyak. Saat penggunaannya pertama kali, mungkin akan memberikan rasa tidak nyaman. Namun dengan melumasinya dengan cairan, akan mempermudah proses memasukkannya.

Cara Menggunakan Menstrual Cup

Dilansir Healthline, berikut adalah cara penggunaan yang benar:

  1. Mencuci tangan dengan sabun dan air bersih
  2. Melumasi dengan cairan pelumas water-based
  3. Melipat menstrual cup menjadi lebih ramping
  4. Memasukkan ke dalam vagina seperti saat memasukkan tampon
  5. Ketika sudah berhasil masuk, putar untuk mencegah kebocoran dan membuat segel kedap udara

Risiko dan Efek Samping

Secara umum, alat kebersihan wanita ini tidak berbahaya selama Anda mengikuti instruksi penggunaannya dengan benar. Namun, risiko dan efek samping bisa saja Anda alami seperti berikut:

  • Risiko Kebocoran

Dilansir WebMD, tidak mudah bagi semua wanita menemukan menstrual cup yang ukurannya pas, mengingat bentuk dan ukuran vagina bisa berbeda-beda. Menemukan ukuran yang pas bisa menjadi tantangan tersendiri terlebih jika Anda memiliki rahim yang miring atau leher rahim yang rendah. Butuh beberapa percobaan dan risiko kebocoran bisa terjadi sebelum Anda menemukan ukuran yang pas.

  • Kesulitan Melepas Alat

Memasang alat ke dalam vagina mungkin jauh lebih mudah ketimbang melepasnya. Dalam posisi duduk maupun jongkok, Anda perlu menggunakan otot dasar panggul untuk mendorong alat ke bawah sebelum meraih dan melepasnya. Ketika Anda kurang tepat memegang saat melepasnya, darah haid bisa berantakan di lantai.

  • Mengganggu Fungsi IUD

Menstrual cup tidak direkomendasikan apabila Anda menggunakan alat kontrasepsi IUD, karena ada kemungkinan alat dapat menarik tali atau melepaskannya.

  • Cedera Ringan

Dilansir Medical News Today, saat memasukkan benda apapun ke dalam vagina, dapat menyebabkan cedera ringan atau luka kecil. Sehingga apabila Anda memiliki kuku panjang atau menggunakan ukuran yang tidak terlalu besar, Anda harus lebih berhati-hati.

  • Risiko Ruam dan Alergi

Sekalipun diklaim menggunakan bahan yang aman dan ramah lingkungan, namun reaksi alergi atau ruam sangat mungkin terjadi. Sehingga sangat penting untuk melakukan uji coba dan mencari bahan yang sesuai dengan kulit Anda.

  • Problem Buang Air Kecil

Memasukkan obyek ke dalam vagina dapat menyebabkan risiko iritasi pada saluran kencing dan meningkatkan risiko masuknya bakteri. Pada kondisi yang langka, terlalu memaksakan menstrual cup masuk ke dalam vagina juga dapat menyebabkan problem buang air kecil. Dalam penelitian juga ditemukan kondisi serius seperti pembengkakan ginjal ketika problem buang air kecil terjadi.

  • Infeksi

Risiko infeksi dalam penggunaan alat kebersihan wanita sangat mungkin terjadi, baik dalam penggunaan tampon, pembalut maupun menstrual cup.

  • Toxic Shock Syndrome (TSS)

Toxic shock syndrome adalah kondisi serius dan membahayakan jiwa yang disebabkan adanya infeksi bakteri Staphylococcus aureus. Umumnya kondisi ini ditemukan dalam penggunaan tampon dan menstrual cup. 

Apabila Anda tertarik menggunakan menstrual cup, namun Anda masih memiliki keraguan, sedang menggunakan IUD atau memiliki kondisi khusus lain, sangat penting untuk melakukan konsultasi terlebih dahulu dengan dokter Anda. Silakan kunjungi laman ini untuk mendapat informasi menarik lainnya seputar gaya hidup dan kesehatan Anda! 

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 03:35