Definisi
Amnesia adalah sebuah terminologi yang mengacu kepada hilangnya ingatan secara mendadak. Amnesia diambil dari bahasa Yunani yang berarti “lupa”, namun amnesia sendiri adalah kondisi yang rumit, tidak sama saat kita lupa dalam aktivitas sehari-hari.
Sebagai contoh, bila kita lupa untuk mengambil barang yang sudah kita rencanakan ketika ingin berbelanja di pasar, maka itu adalah lupa yang wajar. Namun bila Anda sudah menikah dan tidak ingat bahwa Anda telah menikah, kondisi ini tidak wajar dan dapat masuk ke tanda amnesia. Penderita amnesia umumnya tahu siapa diri mereka, namun mereka bisa kehilangan memori terkait orang-orang atau kejadian penting di hidup mereka, atau memiliki kesulitan untuk mengingat memori baru.
Sebagai informasi, amnesia berbeda dengan demensia (biasa dikenal dengan terminologi awam pikun) dan penyakit Alzheimer. Amnesia adalah suatu gejala, sementara demensia merupakan suatu penyakit dan diagnosis. Penyakit Alzheimer adalah salah satu jenis demensia. Selain itu, pasien demensia umumnya juga mengalami masalah kognitif yang signifikan.
Seseorang bisa menderita lebih dari satu jenis amnesia, dan kondisi ini bisa berlangsung sementara atau menjadi permanen. Terdapat beberapa jenis amnesia, antara lain:
- Amnesia Retrograd
Ketidakmampuan mengingat pengalaman dan ingatan yang terjadi sebelum kejadian yang menyebabkan amnesia. Biasanya amnesia jenis ini memengaruhi memori pada kejadian yang baru saja terjadi, bukan kejadian yang sudah terjadi di masa lampau.
- Amnesia Anterograd
Ketidakmampuan untuk membuat ingatan baru setelah kejadian yang menyebabkan amnesia. Kejadian amnesia anterograd lebih banyak terjadi dibandingkan amnesia retrograd. Penderita umumnya memiliki ingatan penuh sebelum terjadinya keadaan penyebab amnesia.
- Amnesia Pasca Trauma
Amnesia yang terjadi sesaat setelah adanya cedera kepala berat. Amnesia dapat berupa retrograd, anterograd, atau kombinasi keduanya. Jenis amnesia ini umumnya bersifat sementara, walaupun durasi amnesia tergantung dengan tingkat keparahan cedera.
- Transient Global Amnesia
Amnesia mendadak yang pada kasus berat bisa meliputi amnesia anterograd dan retrograd. Hilang ingatan terjadi tiba-tiba dan hanya berlangsung sampai 24 jam. Kondisi ini sangat langka dan lebih mungkin terjadi pada lansia dengan penyakit pembuluh darah.
- Amnesia Infantil
Jenis amnesia ini bukanlah sebuah gangguan, melainkan sebuah terminologi untuk menjelaskan bahwa orang-orang tidak dapat mengingat memori masa kecilnya. Hal ini karena kemampuan bahasa dan memori semasa kecil masih dalam perkembangan.
- Amnesia Disosiatif
Gangguan jiwa yang menyebabkan Anda mengalami amnesia setelah trauma akan kejadian tertentu yang signifikan. Pasien biasanya tidak dapat mengingat sama sekali mengenai informasi pribadi dan kejadian yang menyebabkan trauma. Kemampuan untuk mengingat bisa kembali dalam waktu beberapa menit sampai beberapa hari.
Penyebab
Ingatan yang hilang pada amnesia dapat berupa fakta, pengalaman hidup, dan informasi–informasi penting. Penderita amnesia biasanya masih dapat mengingat identitas dan siapa diri mereka, namun mereka memiliki masalah dalam mempelajari informasi baru dan membentuk ingatan baru.
Amnesia bisa terjadi karena adanya masalah pada struktur otak (sistem limbik) yang berfungsi dalam mengolah memori dan mengontrol emosi. Amnesia dapat disebabkan oleh penyebab neurologis dan fisiologis.
- Penyebab Neurologis
- Infeksi otak seperti ensefalitis (peradangan pada otak)
- Penyakit saraf:
- Penyakit Alzheimer dan demensia lainnya.
- Stroke.
- Gangguan kejang.
- Tumor otak pada bagian sistem limbik otak.
-
- Cedera kepala atau perdarahan otak yang bisa terjadi akibat:
- Kecelakaan bermotor.
- Kontak olahraga.
- Jatuh dari ketinggian.
- Luka tusuk, dll.
- Cedera kepala atau perdarahan otak yang bisa terjadi akibat:
-
- Penyebab lainnya:
- Tidak cukupnya aliran oksigen pada otak, dapat disebabkan akibat keracunan karbon monoksida dan serangan jantung.
- Gangguan kelenjar tiroid.
- Penggunaan alkohol jangka panjang yang membuat seseorang kekurangan berat vitamin B1 dan menimbulkan kerusakan otak.
- Efek samping obat tertentu, seperti obat penenang.
- Penyebab lainnya:
- Penyebab Psikologis
- Amnesia ini umumnya disebabkan oleh trauma emosional atau stres tanpa adanya kondisi medis yang secara fisik tampak menyebabkan amnesia.
- Berikut adalah contoh situasi yang bisa menimbulkan stres psikologis berat:
- Kejahatan yang brutal atau serangan teroris.
- Menjadi korban kejahatan seksual.
- Trauma saat bertugas wajib militer
- Bertahan hidup dari bencana alam
Faktor Risiko
Seperti yang sudah dijelaskan di atas, risiko anda terkena amnesia akan lebih tinggi bila Anda mengalami kondisi berikut:
- Penyakit saraf seperti stroke, demensia, atau kejang.
- Terlibat dalam kejahatan atau kecelakaan yang mengakibatkan cedera kepala berat.
- Penggunaan alkohol berkepanjangan.
- Perokok berat.
- Defisiensi vitamin B1 dan vitamin B12.
Gejala
Gejala utama dari amnesia meliputi dua kondisi berikut, yakni:
- Ketidakmampuan untuk mempelajari dan membuat ingatan baru.
- Ketidakmampuan untuk mengingat kejadian yang sudah berlalu.
Kebanyakan dari pasien amnesia mengalami masalah pada memori jangka pendek dan sulit membuat ingatan baru. Memori dari kejadian yang baru saja terjadi kemungkinan hilang, namun pasien masih dapat mengingat kejadian di masa lampau seperti masa kecil, tetapi tidak mampu mengingat kejadian yang terjadi beberapa hari atau bulan yang lalu. Pasien bisa tidak mengetahui bulan apa saat ini atau makanan yang baru mereka santap saat sarapan.
Selain gejala utama tersebut, pada beberapa kasus ditemukan juga adanya:
- Penurunan kesadaran.
- Kebingungan.
- Disorientasi.
- Adanya konfabulasi, yaitu munculnya ingatan yang palsu dan tidak nyata atau ingatan nyata yang salah waktu kejadiannya.
Pada amnesia yang diakibatkan oleh cedera kepala, umumnya amnesia tidak akan berlangsung lama bila cedera yang terjadi tergolong ringan. Namun, cedera kepala yang berat bisa menyebabkan amnesia permanen. Amnesia tidak akan memengaruhi kepribadian seseorang, kecerdasan, pengetahuan umum, kemampuan dalam memperhatikan sesuatu, dan penalaran.
Diagnosis
Dokter akan melakukan pemeriksaan berupa sesi tanya jawab, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang pada pasien untuk mendiagnosis amnesia.
Wawancara Medis
Sesi tanya jawab akan dilakukan dengan menanyakan pasien dan keluarga atau orang terdekat. Biasanya akan ditanyakan:
- Keluhan utama.
- Sudah berapa keluhan tersebut muncul.
- Apakah ada keluhan fisik yang turut menyertai.
- Riwayat pengobatan.
- Riwayat gaya hidup seperti kebiasaan merokok dan konsumsi alkohol.
- Apakah gejala tersebut sudah mengganggu fungsi dan aktivitas sehari-hari.
- Adanya riwayat kecelakaan, cedera atau operasi.
- Adanya riwayat kejadian yang membuat trauma.
- Riwayat penyakit pada keluarga.
Pemeriksaan Fisik
Untuk pemeriksaan fisik, dokter akan memeriksa keadaan umum pasien untuk menilai tingkat kesadaran, tekanan darah, nadi, laju napas, dan suhu tubuh. Kemudian dokter akan melakukan pemeriksaan spesifik untuk menilai fungsi saraf, seperti:
- Keseimbangan tubuh.
- Saraf wajah.
- Fungsi gerak.
- Fungsi sensorik.
Dokter juga akan menanyakan beberapa pertanyaan mengenai informasi pribadi dan pengalaman hidup untuk menilai:
- Memori jangka panjang dan memori jangka pendek.
- Kemampuan penilaian pasien.
Pemeriksaan Penunjang
Selanjutnya dokter dapat merekomendasikan beberapa pemeriksaan penunjang. Di antaranya adalah:
- CT scan atau MRI yang bertujuan untuk melihat adanya kerusakan otak.
- Elektroensefalogram (EEG) untuk melihat gelombang otak terutama bila pasien memiliki riwayat kejang
- Pengambilan cairan serebrospinal atau cairan otak dari tulang belakang untuk melihat adanya infeksi pada bagian otak
- Pemeriksaan laboratorium darah untuk melihat apakah ada gangguan lain seperti gangguan hormon tiroid, defisiensi vitamin B1 dan B12.
Tata Laksana
Sampai saat ini, belum ditemukan adanya pengobatan khusus untuk menyembuhkan amnesia. Pengobatan yang ada saat ini bertujuan untuk memperbaiki fungsi otak dalam memproses ingatan dan memori agar ke depannya bisa mengurangi perburukan yang terjadi. Tata laksana juga bertujuan untuk mengatasi penyakit yang mendasari munculnya gejala amnesia.
Berikut adalah terapi yang dapat dilakukan:
- Terapi Okupasi
Tata laksana ini bertujuan agar pasien bisa mempelajari informasi baru untuk mengganti informasi yang telah hilang. Tearpi ini juga bermanfaatu untuk mempelajari bagaimana merencanakan strategi dalam memproses informasi. Hal ini berguna untuk membuat pasien lebih mudah mengingat dan meningkatkan pemahaman dalam percakapan yang berlangsung lama.
- Penggunaan Teknologi
Teknologi seperti smartphone dapat berguna untuk membantu mengingat. Contohnya membuat album foto untuk mengingat kejadian-kejadian yang akan datang dan mengisi kalendar dengan jadwal janji. Pasien juga bisa membuat catatan dan jurnal dalam aktivitas sehari-hari sebagai bantuan untuk mengingat.
- Meditasi
Aktivitas meditasi dikatakan bisa membantu pasien untuk merelaksasi pikirannya dan menolong mereka berkonsentrasi dalam mengingat kejadian yang sudah lewat.
- Psikoterapi
Psikoterapi atau Terapi Perilaku Kognitif (CBT) bisa membantu pasien untuk memulihkan memorinya yang hilang, serta mengelola masalah psikologis yang bisa muncul terkait amnesia.
- Asupan Vitamin B1 dan B12
Pada kasus amnesia akibat defisiensi berat vitamin B1 dan B12, dapat dipertimbangkan untuk diberikan suplemen vitamin B1 dan B12. Asupan dapat ditambah dengan mengonsumsi sereal berbahan dasar gandum, kacang-kacangan, atau ragi. Pemberian suplemen harus di bawah anjuran dan pengawasan dokter.
- Dukungan Keluarga
Keluarga bisa membantu dengan memperlihatkan foto-foto dari kejadian masa lalu, membawa pasien pada situasi yang familiar, dan memainkan musik yang dikenal pasien.
Komplikasi
Komplikasi dari amnesia antara lain adalah:
- Kesulitan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
- Adanya gangguan suasana hati yang dapat menyebabkan depresi bila tidak diobati dengan benar.
- Kerusakan jaringan otak secara permanen.
- Penurunan kemampuan bersosialisasi.
Pencegahan
Cara berikut dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya kondisi yang bisa menimbulkan amnesia, yakni:
- Menggunakan alat pelindung kepala seperti helm untuk membantu mencegah cedera kepala.
- Menggunakan sabuk pengaman dan menghindari berkendara di bawah pengaruh alkohol.
- Berolahraga dan melakukan aktivitas fisik secara rutin, minimal 3 kali seminggu dengan tiap aktivitas berdurasi 30 menit.
- Makan dengan pola gizi seimbang, disarankan untuk makan dengan pola diet mediterania yang berfokus pada daging putih, minyak zaitun, sayur, dan kacang-kacangan.
- Berhenti merokok.
- Menurunkan berat badan dan kadar kolesterol bila memiliki riwayat kolesterol tinggi.
- Kelola stres, konsultasi dengan tenaga ahli bila memiliki masalah psikologis.
Kapan Harus ke Dokter?
Segera ke dokter bila terdapat keluhan sulit mengingat yang bisa memengaruhi aktivitas sehari-hari. Selain itu, seseorang juga harus rutin diperiksa ke dokter bila mereka memiliki riwayat kecelakaan atau cedera dengan kepala yang terbentur.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma