Definisi
Gangguan suasana perasaan menetap atau persisten adalah gangguan suasana perasaan yang terjadi minimal selama 2 tahun. Gangguan ini meliputi distimia atau gangguan depresi menetap dan siklotimia atau gangguan hipomania.
Distimia atau Gangguan Depresi Persisten/Persistent Depressive Disorder (PDD)
Depresi persisten adalah bentuk depresi kronis atau yang berlangsung lama dengan tingkat keparahan yang bervariasi. Gangguan ini ditandai dengan suasana hati yang tertekan hampir sepanjang hari, selama beberapa hari, setidaknya selama 2 tahun.
Pada anak-anak dan remaja, gangguan ini harus terjadi setidaknya selama satu tahun untuk disebut gangguan depresi persisten. Depresi persisten dapat terjadi sendiri atau bersamaan dengan gangguan kejiwaan atau gangguan mood lainnya.
Siklotimia
Gangguan siklotimia atau siklotimik sering dianggap sebagai bentuk ringan dari gangguan bipolar. Pada gangguan ini, Anda memiliki periode mania tingkat rendah (hipomania) serta periode depresi singkat yang tidak berlangsung lama (kurang dari 2 minggu) seperti dalam episode depresi mayor. Hipomania pada gangguan siklotimik tidak berkembang menjadi episode mania.
Misalnya, Anda mungkin merasa mengalami penurunan produktivitas dan kekuatan yang berlebihan, namun Anda tidak mengalami derealisasi atau perasaan tidak nyata. Bahkan, beberapa orang menganggap puncak gangguan siklotimik terasa menyenangkan. Tidak seperti mania pada bipolar, orang dengan gangguan siklotimik cenderung tetap bisa melakukan aktivitas.
Penyebab
Penyebab gangguan suasana perasaan menetap belum diketahui pasti hingga saat ini. Namun, diperkirakan adanya peran dari faktor genetik atau riwayat keluarga.
Faktor Risiko
Seperti halnya depresi, distimia lebih sering terjadi pada wanita daripada pria. Gangguan mood ini cenderung muncul lebih awal dibandingkan depresi berat, meskipun dapat dimulai kapan saja dari masa kanak-kanak hingga dewasa. Hingga 4% dari populasi umum dapat mengalami distimia. Penyebabnya masih belum dipahami dengan baik. Kombinasi faktor kemungkinan berperan pada gangguan mood ini. Faktor-faktor tersebut antara lain:
- Genetika
- Kelainan fungsi otak yang terlibat dalam pemrosesan suasana perasaan
- Penyakit medis jangka panjang
- Isolasi
- Strategi dan masalah penyesuaian diri yang buruk terhadap masalah
Faktor-faktor ini dapat saling memengaruhi. Gangguan suasana hati kronis ini menjadikan penderita lebih mudah stres dan meningkatkan risiko depresi.
Pada siklotimia, sekitar 1% dari populasi Amerika Serikat, dengan jumlah yang sama pada pria dan wanita, memiliki gangguan siklotimik. Penyebabnya belum diketahui, namun genetika diperkirakan memiliki peranan. Siklotimia lebih sering terjadi pada orang dengan kerabat yang memiliki gangguan bipolar. Gejala biasanya muncul pada masa remaja atau dewasa muda. Namun karena gejalanya ringan, seringkali sulit untuk mengetahui kapan siklotimia dimulai.
Gejala
Distimia atau Depresi persisten
Selain kemurungan jangka panjang, gejala umum dari gangguan suasana hati ini meliputi:
- Perasaan putus asa atau tidak berdaya
- Sulit tidur atau mengantuk di siang hari
- Nafsu makan yang buruk atau makan terlalu banyak
- Konsentrasi yang buruk
- Kelelahan atau tidak bertenaga
- Kepercayaan diri yang rendah
- Sulit berkonsentrasi atau membuat keputusan
Siklotimia
Diagnosis gangguan siklotimik dibuat berdasarkan munculnya gejala-gejala berikut:
- Episode yang melibatkan periode depresi singkat dan berulang, serta pada waktu lain mengalami episode hipomania. Pola episode ini harus ada setidaknya selama 2 tahun
- Gejala menetap, diselingi satu atau dua bulan tanpa gejala
Episode gangguan siklotimik seringkali tidak terduga. Baik depresi atau hipomania dapat berlangsung selama berhari-hari atau berminggu-minggu, diselingi dengan satu atau dua bulan suasana hati yang normal. Atau bahkan bisa tidak memiliki periode normal sama sekali. Pada beberapa kasus, gangguan siklotimik dapat berkembang menjadi penyakit bipolar yang parah.
Diagnosis
Diagnosis distimia pada orang dewasa memerlukan:
- Setidaknya 2 tahun riwayat suasana hati yang tertekan pada sebagian besar waktu dalam sehari, hampir setiap hari, diikuti dengan setidaknya dua gejala yang disebutkan di atas.
- Biasanya penderita cenderung tidak mengalami perubahan berat badan atau gangguan tidur pada distimia dibandingkan dengan depresi.
- Mungkin juga cenderung lebih menarik diri, merasa pesimis, dan merasa tidak mampu dibandingkan dengan depresi mayor.
Diagnosis gangguan siklotimik dibuat berdasarkan munculnya gejala-gejala berikut:
- Episode yang melibatkan periode depresi singkat dan berulang, serta pada waktu lain mengalami episode hipomania. Pola episode ini harus ada setidaknya selama 2 tahun.
- Gejala menetap, diselingi satu atau dua bulan tanpa gejala.
Tata laksana
Mengalami kemurungan jangka panjang yang menetap bukanlah cara hidup yang baik. Oleh karena itu, gangguan ini perlu segera diobati. Selain itu, distimia juga dapat meningkatkan risiko penyakit fisik. Namun, alasan lainnya adalah jika tidak diobati, gangguan mood ini bisa berkembang menjadi depresi yang lebih parah. Depresi berat akan meningkatkan risiko Anda untuk mencoba bunuh diri.
Obat golongan antidepresan sering digunakan untuk mengobati distimia. Karena penggunaan obat dalam waktu yang lama, penting untuk mempertimbangkan obat mana yang bekerja dengan baik dan memiliki sedikit efek samping.
Pasien mungkin bisa mendapatkan lebih dari satu obat untuk menemukan obat yang paling baik. Namun, diperlukan beberapa minggu untuk melihat efek obat yang digunakan. Keberhasilan pengobatan untuk depresi kronis seringkali membutuhkan waktu lebih lama dibandingkan depresi akut (non-kronis). Konsumsi obat seperti yang diinstruksikan dokter. Jika muncul efek samping atau obat belum menunjukan efek kerjanya, diskusikan hal ini dengan dokter. Jangan menghentikan pengobatan secara tiba-tiba.
Pengobatan distimia lebih efektif bila mengkombinasikan antidepresan dan psikoterapi. Jenis terapi bicara tertentu, seperti terapi perilaku kognitif (CBT), psikoterapi psikodinamik, atau terapi interpersonal (IPT), dikenal sebagai bentuk psikoterapi yang efektif untuk mengobati distimia. CBT mengajarkan cara pengenalan dan restrukturisasi pikiran. Hal ini dapat membantu mengubah pikiran yang menyimpang. Sementara, IPT berfokus pada mengatasi masalah yang ada saat ini dan memecahkan konflik interpersonal. Psikoterapi psikodinamik mengajarkan untuk memahami pola perilaku dan motivasi yang tidak sehat atau tidak memuaskan yang mungkin tidak disadari dapat menyebabkan depresi.
Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa latihan aerobik dapat membantu mengatasi gangguan mood. Latihan ini paling efektif bila dilakukan empat hingga enam kali seminggu. Namun, beberapa kali latihan akan lebih baik daripada tidak dilakukan sama sekali. Usaha lain juga dapat membantu, termasuk mencari dukungan sosial dan menemukan pekerjaan yang disukai.
Beberapa orang dengan gejala siklotimia ringan mampu menjalani kehidupan yang sukses dan memuaskan. Sementara lainnya, dapat mengalami depresi, tindakan impulsif, dan memiliki emosi yang kuat. Pada orang ini, pengobatan jangka pendek dapat membantu gejala. Namun, gangguan siklotimia dapat tidak merespon dengan baik terhadap obat-obatan seperti halnya gangguan bipolar. Kombinasi obat penstabil mood dan psikoterapi adalah pengobatan yang paling efektif.
Komplikasi
Komplikasi distimia atau depresi persisten antara lain:
- Mengurangi kualitas hidup
- Depresi mayor, gangguan kecemasan, dan gangguan mood lainnya
- Penyalahgunaan zat
- Konflik dengan keluarga dan pasangan
- Masalah pada sekolah dan pekerjaan serta produktivitas menurun
- Nyeri kronis dan penyakit medis lainnya
- Pikiran atau perilaku bunuh diri
- Gangguan kepribadian atau gangguan mental lainnya
Sementara, komplikasi siklotimia meliputi:
- Jika tidak ditangani, dapat menimbulkan masalah emosional yang akan memengaruhi kehidupan
- Berisiko tinggi mengalami gangguan bipolar
- Penyalahgunaan zat
- Mengalami gangguan kecemasan
- Berisiko memiliki ide atau perilaku bunuh diri
Pencegahan
Belum ada cara pasti untuk mencegah gangguan suasana perasaan menetap. Karena biasanya dimulai pada usia anak-anak atau remaja, skrining anak yang memiliki faktor risiko dapat membantu mendeteksi gangguan lebih awal.
Beberapa langkah yang dapat dicoba untuk mengurangi risiko gangguan ini adalah:
- Kontrol stres
- Cari bantuan keluarga dan teman, terutama saat sedang mengalami masalah
- Berobat sedini mungkin saat muncul gejala awal untuk mencegah perburukan gangguan
- Berobat secara rutin untuk mencegah kekambuhan dan komplikasi
Kapan harus ke dokter?
Karena suasana perasaan ini sudah berlangsung lama, Anda mungkin berpikir bahwa perasaan tersebut wajar dan menjadi bagian dari hidup Anda. Namun, jika Anda sudah mengetahui bahwa itu adalah gangguan perasaan yang menetap, segera konsultasi dengan dokter spesialis kejiwaan.
Jika Anda atau kerabat Anda yang menderita gangguan ini memiliki ide bunuh diri atau menyakiti orang lain, segera hubungi nomor telepon darurat setempat atau membawanya ke unit gawat darurat.
- dr Nadia Opmalina