Gawat Janin

Gawat Janin
Ilustrasi janin di dalam kantung ketuban.

Bagikan :


Definisi

Gawat janin adalah kondisi dimana janin menunjukan tanda kegawatan saat usia kehamilan akhir atau saat persalinan. Gawat janin adalah tanda bahwa janin sedang tidak baik-baik saja. Kondisi ini terkadang dapat terjadi saat kehamilan, namun lebih sering saat persalinan. Gawat janin dapat membahayakan baik Ibu mau pun janin.

 

Penyebab

Penyebab terbanyak gawat janin adalah janin kekurangan oksigen. Janin mendapatkan oksigen dan nutrisi dari ibu melalui pembuluh darah di tali pusar janin yang berhubungan dengan ari-ari yang melekat pada rahim Ibu. Semua hal yang mengganggu proses ini, misalnya gangguan pada ari-ari maupun tali pusar janin, dapat menyebabkan gawat janin.

 

Kondisi lain yang dapat menyebabkan gawat janin di antaranya:

  • Kontraksi yang terlalu sering atau terlalu kuat
  • Anemia, yaitu kekurangan sel darah merah
  • Hipertensi pada kehamilan
  • Hipotensi, yaitu tekanan darah yang terlalu rendah
  • Kehamilan kembar identik
  • Plasenta previa, yaitu ari-ari yang menghalangi jalan lahir

 

Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut mengenai plasenta previa, Anda dapat membacanya di sini: Plasenta Previa - Pengertian, Penyebab, Gejala, dan Pengobatan.

 

Faktor Risiko

Beberapa kondisi dapat menempatkan janin Anda pada peningkatan risiko gawat janin, yaitu:

  • Pertumbuhan janin terhambat (IUGR)
  • Cairan ketuban terlalu banyak atau terlalu sedikit
  • Preeklamsia
  • Ibu yang memiliki kondisi kronis (jangka panjang) yang tidak terkontrol, seperti diabetes, penyakit ginjal, penyakit hati pada kehamilan, atau penyakit jantung
  • Solusio plasenta, yaitu terlepasnya ari-ari dari rahim
  • Masalah tali pusar, misalnya penekanan tali pusar
  • Persalinan yang lama atau mengalami komplikasi
  • Kehamilan posterm, yaitu usia kehamilan lebih dari 42 minggu
  • Ibu obesitas

 

Gejala

Tanda gawat janin yang paling sering adalah:

  • Perubahan pada denyut jantung janin (DJJ), yaitu denyut jantung lebih lambat atau lebih cepat dari normal
  • Pergerakan janin berkurang dalam jangka waktu yang cukup lama
  • Oligohidramnion, yaitu cairan ketuban sedikit

Tanda lainnya dari gawat janin adalah adanya tinja janin atau mekonium pada cairan ketuban sehingga air ketuban berwarna kehijauan atau kecokelatan. Mekonium sebenarnya adalah tinja bayi baru lahir, namun bayi dapat mengeluarkannya saat masih di dalam rahim jika mengalami stres.

 

Diagnosis

Dokter mendiagnosis gawat janin dengan membaca denyut jantung janin (DJJ). DJJ yang lambat, atau yang tidak biasa, dapat mengindikasikan adanya gawat janin. Penilaian DJJ merupakan cara yang baik untuk mengetahui kesehatan janin.

Saat masa kehamilan, dokter dapat merekomendasikan pemeriksaan lainnya untuk memantau detak jantung janin yaitu:

  • Pemeriksaan non-stres, yaitu pemeriksaan melalui alat elektronik yang akan mengukur DJJ ketika Anda duduk atau berbaring. Sabuk dengan sensor elektronik diletakkan mengelilingi perut Anda. Pada saat ini, detak jantung bayi akan diukur dan direkam. Pemeriksaan ini juga dapat mengukur kontraksi rahim Anda. Hasil pemeriksaan adalah reaktif atau tidak reaktif, bergantung pada seberapa aktif janin.
  • Profil biofisik. Ultrasonografi (USG) mengukur gerakan janin, tonus otot rahim, gerakan napas, serta jumlah cairan ketuban. Pemeriksaan ini terkadang dikombinasikan dengan pemeriksaan non-stres.

 

Selama persalinan, dokter akan memantau DJJ, bisa secara terus menerus atau berselang. Pemantauan terus menerus berarti Anda akan memakai alat yang mengelilingi perut Anda, yang membaca detak jantung janin setiap saat (ini adalah metode yang paling sering digunakan). Pemantauan berselang atau intermiten berarti dokter memeriksa detak jantung janin pada saat yang sudah ditentukan, misalnya setiap 30 menit.

 

Cara yang paling sering digunakan untuk memantau detak jantung janin serta mengidentifikasi gawat janin adalah:

  • Monitor detak jantung janin elektronik. Ibu akan memakai alat yang terpasang sensor di sekeliling perutnya secara terus menerus saat persalinan. Sensor ini akan mengirimkan bunyi detak jantung janin ke computer yang dapat dibaca oleh dokter
  • Alat USG Doppler. Dokter akan memasang alat di atas perut Anda yang mendeteksi detak jantung janin menggunakan gelombang suara. Dokter dapat menggunakan USG Doppler sepanjang kehamilan Anda, namun paling sering saat pemeriksaan kehamilan rutin. Pada saat persalinan, detak jantung janin akan diperiksa setiap 15 menit dan setelah setiap kontraksi.

 

Tata Laksana

Jika Anda sedang tidak dalam proses bersalin, bergantung pada situasi Anda, dokter dapat merekomendasikan intervensi seperti pemberian obat-obatan atau cairan infus. Jika terapi ini tidak membantu, dokter dapat merekomendasikan operasi caesar sehingga Anda dapat melahirkan bayi secepatnya.

Jika Anda sedang dalam persalinan, beberapa hal yang dapat dilakukan dokter untuk membantu kondisi gawat janin adalah:

  • Mengubah posisi Anda menjadi miring ke kiri. Hal ini dapat meningkatkan aliran darah balik ke jantung Anda dan suplai oksigen ke janin
  • Memberikan oksigen
  • Memberikan cairan melalui infus
  • Memberikan obat-obatan untuk memperlambat atau menghentikan kontraksi. Jika sebelumnya Anda mengkonsumsi obat-obatan untuk mempercepat persalinan, obat ini dapat dihentikan jika terdapat tanda gawat janin
  • Aminoinfusion (prosedur yang dilakukan dengan memasukan cairan ke dalam kantung ketuban untuk mengatasi penekanan tali pusar)

 

Persalinan Segera

Jika janin Anda dalam bahaya, dokter dapat merekomendasikan untuk melakukan persalinan segera. Dokter dapat menggunakan bantuan forceps atau alat vakum jika leher rahim Anda sudah membuka penuh dan bayi sudah berada cukup rendah pada jalan lahir. Jika tidak, dokter melakukan operasi caesar darurat. Dokter akan menanyakan persetujuan Anda sebelum melakukan prosedur apa pun.

 

Komplikasi

Gawat janin dapat menyebabkan efek jangka panjang pada bayi setelah lahir. Kekurangan oksigen berkepanjangan saat kehamilan dan persalinan dapat menyebabkan komplikasi serius pada bayi, jika tidak terdeteksi dan tertangani dengan cepat. Komplikasi dapat meliputi cedera otak, cerebral palsy atau bahkan lahir mati.

Mengalami gawat janin pada satu kehamilan tidak berarti Anda akan mengalami hal yang sama di kehamilan berikutnya. Setiap kehamilan berbeda. Jika Anda khawatir mengenai kehamilan Anda yang berikutnya, Anda dapat berkonsultasi ke dokter.

Pencegahan

Jika bayi Anda sedang dalam kegawatan, dokter akan mencoba segala cara untuk melahirkan bayi dengan aman dan sebelum komplikasi berat muncul. Dokter mungkin akan melakukan persalinan dibantu alat atau operasi. Intervensi ini memang aman, namun tetap memiliki risiko dan komplikasi.

Melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin dan memelihara kesehatan kehamilan dapat membantu menurunkan risiko Anda untuk mengalami kondisi yang menyebabkan gawat janin. Selain itu, mendiskusikan gejala kehamilan dan persalinan dengan dokter Anda dapat membantu dokter mengidentifikasi gawat janin. Sebagai contoh, perhatikan gerakan janin dan beritahu dokter jika Anda mengalami perdarahan vagina, keluar cairan yang deras dari vagina, atau kontraksi yang terus menerus atau sering.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda tidak merasakan gerakan janin Anda, bila pola gerakan janin berganti, atau bila cairan ketuban Anda berwarna kehijauan atau kecokelatan, segera hubungi dokter karena ini bisa jadi merupakan tanda dari gawat janin.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Tea Karina Sudharso
Editor :
  • dr Anita Larasati Priyono
Last Updated : Kamis, 22 Desember 2022 | 07:08

Fetal distress: Causes, symptoms, diagnosis & treatment (2022) Cleveland Clinic. Available at: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23971-fetal-distress 

Fetal distress (2022) Pregnancy Birth and Baby. Available at: https://www.pregnancybirthbaby.org.au/fetal-distress 

 

Moldenhauer, J.S. (2022) Fetal distress - women's health issues, MSD Manual Consumer Version. MSD Manuals. Available at: https://www.msdmanuals.com/home/women-s-health-issues/complications-of-labor-and-delivery/fetal-distress