Kembar Siam

Kembar Siam
Kenali lebih lanjut mengenai kembar siam

Bagikan :


Definisi

Kembar siam, dalam istilah bahasa Inggris conjoined twins atau siamese twins, adalah sebuah istilah yang digunakan untuk bayi kembar yang bagian tubuhnya bergabung dan menempel antar satu sama lain. Definisi kembar siam sendiri diambil dari sepasang anak kembar yang menempel pada bagian dada bernama Chang dan Eng Bunker yang berasal dari Siam (sekarang Thailand) yang terkenal dan melakukan atraksi sirkus mengelilingi Amerika dan Eropa pada tahun 1800an.

Kondisi kembar siam merupakan kondisi yang sangat langka, dan kondisi ini hadir dengan berbagai komplikasi selama kehamilan, persalinan, bahkan setelah bayi tersebut lahir. Kasus kembar siam  terjadi pada 1 dari tiap 50.000 kehamilan. Mayoritas kasus kembar siam tidak mampu bertahan lama karena bagian tubuh yang menempel biasanya merupakan organ tubuh yang vital terhadap kehidupan. Selain itu, kasus kembar siam juga lebih banyak ditemukan pada daerah India dan Afrika, dengan rerata kemungkinan bayi tersebut bertahan hingga 25%.

Terdapat beberapa jenis dari kembar siam dan jenis – jenis ini memiliki nama dan istilah sendiri. Di antaranya adalah:

  • Kembar siam yang menempel pada bagian perut (omphalopagus)
  • Kembar siam yang menempel pada bagian dada (thoracopagus)
  • Kembar siam yang menempel pada bagian kepala hingga pusar dan berhadapan satu sama lain (cephalopagus)
  • Kembar siam yang menempel hanya pada kepala saja (craniopagus)
  • Kembar siam yang menempel pada bagian panggul dan berhadapan satu sama lain (ischipagus)
  • Kembar siam yang menempel pada bagian panggul namun tidak berhadapan satu sama lain, hanya menempel antar sisi (parapagus)
  • Kembar siam yang menempel pada bagian tulang ekor, membelakangi satu sama lain (pygopagus)
  • Kembar siam yang menempel pada bagian tulang belakang (rachipagus)

 

Penyebab

Hingga saat ini, penyebab pasti dari kembar siam masih belum diketahui. Namun, terdapat teori yang mengatakan bahwa kembar siam terjadi saat hari ke 12 hingga 14 fertilisasi atau proses pertemuan antara sperma dengan sel telur. Penyebab pasti bagaimana terjadi masalah pada pembelahan embrio saat proses fertilisasi ini masih belum diketahui.

 

Faktor Risiko

Belum ada faktor-faktor yang dapat meningkatkan atau menurunkan risiko kembar siam. Bila seorang wanita memiliki riwayat hamil dengan anak kembar siam sebelumnya, maka hal tersebut bukan menjadi faktor risiko terjadinya kembar siam pada kehamilan selanjutnya.

 

Gejala

Tidak ada gejala khusus terjadinya kembar siam pada ibu hamil. Seperti kehamilan kembar lainnya, rahim dan perut ibu akan terlihat lebih besar dibandingkan usia kehamilannya. Selebihnya, kembar siam tidak memiliki gejala khusus bahkan mungkin akan sama dengan kehamilan seperti biasa seperti mual baik itu disertai muntah ataupun tidak, terlambat haid, nyeri pada payudara, mudah lelah, dan frekuensi buang air kecil yang meningkat. Perlu dilakukan diagnosis lebih lanjut untuk mengetahui apakah kehamilan tersebut mengandung bayi dengan kembar siam atau tidak.

Diagnosis

Pemeriksaan kehamilan rutin dibutuhkan untuk mendiagnosis kembar siam. Pemeriksaan tersebut akan melibatkan proses anamnesis (wawancara antara pasien dan dokter), pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang.

Anamnesis pemeriksaan kehamilan akan menanyakan usia kehamilan, hari pertama haid terakhir, adanya keluhan selama hamil, riwayat kehamilan, riwayat perilaku seksual, riwayat menstruasi, riwayat penyakit terdahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pengobatan tertentu, dan riwayat aktivitas serta pola hidup sehari – hari.

Kemudian, dokter akan melakukan pemeriksaan fisik. Pemeriksaan fisik pada ibu hamil akan dimulai dengan memeriksa keadaan umum seperti memeriksa tekanan darah, suhu tubuh, laju napas, dan nadi. Kemudian dokter juga dapat melakukan palpasi atau menekan bagian perut untuk meraba posisi janin, memperkirakan berapa jumlah janin yang dikandung, memperkirakan panjang rahim dan memperkirakan berat janin.

Selanjutnya dokter dapat melakukan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang dilakukan adalah pemeriksaan USG untuk melihat secara detil morfologi atau bentuk janin, selain itu USG juga dapat mendeteksi adanya kelainan anatomi pada janin. USG mengenai kelainan anatomi janin akan menghasilkan hasil yang paling akurat pada trimester pertama.

Oleh karena itu, disarankan ibu hamil untuk rutin melakukan pemeriksaan kehamilan dan tidak perlu khawatir akan efek dari USG karena USG menggunakan gelombang suara yang sangat aman untuk ibu dan janin. Dokter juga dapat merekomendasikan pemeriksaan penunjang lain yang lebih canggih seperti MRI bila dokter memiliki kecurigaan tertentu.

 

Tata Laksana

Secara garis besar, tata laksana dari kembar siam terbagi menjadi tiga, antara lain:

  • Tidak dilakukan tindakan pembedahan: Bila kondisi kembar siam justru akan memberikan efek yang mengancam nyawa bila dilakukan tindakan pembedahan guna memisahkan mereka, maka sebaiknya kembar siam tidak dilakukan tindakan apapun dan diberikan pengobatan sesuai dengan keluhan bila ada.
  • Tindakan pembedahan segera: Bila menurut penilaian dokter terdapat kondisi salah satu atau kedua bayi kembar siam yang memerlukan tindakan pembedahan untuk menyelamatkan hidupnya, maka dokter dapat melakukan tindakan pembedahan segera setelah lahir.
  • Penundaan tindakan pembedahan: Bila menurut penilaian dokter kondisi kedua bayi kembar siam cukup stabil dan dapat bertahan hidup dalam jangka waktu yang lama, dokter dapat menunggu hingga bayi kembar siam berusia lebih dewasa untuk melakukan tindakan pembedahan untuk melihat perkembangan dari organ bayi supaya lebih matang dan lebih memungkinkan untuk dilakukan tindakan operasi. Biasanya dilakukan pada usia 9 hingga 12 bulan, dan jenis bayi kembar siam yang ditunda tindakan pembedahannya ini dapat bertahan hidup hingga dewasa.

 

Komplikasi

Komplikasi dari kembar siam dapat dilihat dari komplikasi kehamilan ibu dan komplikasi pada kondisi kembar siam itu sendiri. Antara lain adalah sebagai berikut:

  • Ibu akan membutuhkan tindakan operasi caesar untuk melakukan persalinan pada bayi kembar siam
  • Resiko persalinan prematur meningkat
  • Salah satu atau kedua bayi dapat meninggal saat lahir atau meninggal beberapa jam setelah lahir
  • Kondisi kesehatan pada bayi kembar siam lebih meningkat seperti masalah pernapasan atau masalah jantung
  • Kematian akibat kondisi bayi yang tidak bisa bertahan akibat organ vital yang penting tidak dapat berfungsi dengan baik untuk salah satu atau kedua bayi
  • Perdarahan pada bayi kembar siam akibat tindakan operasi pembedahan dan pemisahan kembar siam

 

Pencegahan

Karena penyebab dan faktor resikonya yang belum diketahui, maka tidak ada cara khusus untuk mencegah kembar siam. Namun, sebaiknya lakukan tips dibawah ini saat merencanakan kehamilan dan selama kehamilan:

  • Melakukan kontrol kehamilan rutin sebulan sekali dengan bidan atau dokter kandungan
  • Minum suplementasi asam folat untuk mencegah terjadinya kelainan pada tulang belakang dan otak janin
  • Minum suplementasi zat besi untuk mencegah terjadinya anemia dan kekurangan gizi saat hamil
  • Mencukupi kebutuhan nutrisi selama hamil dengan makan makanan bergizi seimbang, makan sayur, buah, dan protein yang tinggi
  • Mencukupi kebutuhan cairan dengan minum air putih rutin minimal 1.5 liter per hari
  • Menghindari konsumsi alkohol dan paparan asap rokok selama hamil
  • Mengurangi konsumsi gula berlebihan dan kafein pada kopi dan teh
  • Memberdayakan diri dengan mengikuti kelas kehamilan dan membaca edukasi mengenai kembar siam sebelum merencanakan kehamilan dan selama kehamilan

Kapan Harus ke Dokter?

Tentunya dokter akan langsung mengawasi dan memberitahu bila saat hamil ditemukan adanya potensi kehamilan kembar siam pada janin Anda. Maka dari itu, penting untuk pergi ke dokter dan melakukan pemeriksaan kehamilan sebulan sekali agar situasi bisa diketahui lebih cepat, sehingga bila terjadi hal yang tidak diinginkan bisa ditangani dengan lebih baik dan penuh persiapan baik dari pasien, dokter spesialis, dan tenaga medis lainnya yang menangani kondisi Anda.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : dr Lovira Ai Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Kamis, 13 April 2023 | 17:55