Definisi
Prolaps tali pusat adalah turunnya tali pusat melalui leher rahim (serviks) yang terbuka sehingga melewati bagian terendah janin. Kondisi ini dapat terjadi sebelum atau saat persalinan. Kondisi ini perlu ditangani segera. Jika tidak ditangani, janin dapat menekan tali pusat dan menghambat aliran oksigen.
Pada saat persalinan, seharusnya bayi akan lahir terlebih dahulu, kemudian akan disusul dengan lahirnya tali pusat bersama plasenta atau ari-ari. Namun, pada kasus yang jarang, tali pusat turun mendahului janin.
Angka kejadian prolaps tali pusat secara umum adalah sekitar 0,1 sampai 0,6% atau sekitar satu dari setiap 1000 kelahiran. Suatu studi pada 307 kasus prolaps tali pusat menunjukan bahwa 7% bayi meninggal akibat kondisi tersebut.
Penyebab
Tali pusat adalah saluran lentur yang menghubungkan janin dengan ibu. Tali pusat adalah sumber kehidupan janin karena berfungsi sebagai penghubung janin ke plasenta ibu. Tali pusat terdiri dari tiga pembuluh darah, yaitu dua pembuluh nadi dan satu pembuluh balik. Pembuluh darah ini berfungsi untuk menghantarkan oksigen dan nutrisi untuk bayi, serta membawa produk buangan sisa metabolisme bayi.
Penyebab prolaps tali pusat yang sering ditemui meliputi:
- Pecahnya selaput ketuban sebelum waktunya
- Persalinan prematur atau sebelum waktunya
- Kehamilan ganda (kembar dua, kembar tiga)
- Kelainan letak janin, misalnya janin sungsang
- Janin yang sangat aktif
Terdapat tiga tipe prolaps tali pusat yaitu:
- Prolaps tali pusat. Tali pusat turun melalui leher rahim sampai ke vagina setelah selaput ketuban pecah dan sebelum bayi memasuki jalan lahir.
- Presentasi tali pusat. Bagian tali pusat berpindah ke ruang antara bayi dengan selaput ketuban yang masih utuh.
- Prolaps tali pusat tersembunyi. Tali pusat terletak di samping bayi pada jalan lahir, namun tidak terdeteksi pada saat pemeriksaan oleh dokter.
Faktor Risiko
Beberapa faktor yang meningkatkan risiko terjadinya prolaps tali pusat, yaitu:
- Kehamilan dengan letak janin sungsang, dengan bagian terbawah janin adalah kaki atau bokong.
- Jenis kelamin bayi laki-laki.
- Kehamilan ganda.
- Kelahiran prematur.
- Bayi dengan berat badan lahir rendah.
- Pecahnya selaput ketuban sebelum usia kehamilan 37 minggu.
- Riwayat pemecahan kantung ketuban atau prosedur aminotomi.
- Pemakaian balon pematangan serviks untuk membuka serviks.
- Riwayat pengambilan sampel darah janin yang biasanya dilakukan untuk memeriksa cacat bawaan.
Gejala
Kebanyakan prolaps tali pusat terjadi sesaat setelah selaput ketuban pecah. Satu studi memperkirakan 57% prolaps terjadi dalam 5 menit setelah selaput ketubahn pecah dan 67% terjadi dalam 1 jam setelah pecah.
Jika Anda berada di rumah, gejala paling sering dari prolaps tali pusat adalah Anda merasakan adanya tali pusat pada vagina setelah ketuban Anda pecah.
Jika Anda berada di rumah sakit, dokter atau bidan dapat mendeteksi prolaps tali pusat ketika melakukan pemeriksaan panggul dan meraba adanya tali pusat. Selain itu, prolaps tali pusat dapat dikenali bila janin memiliki detak jantung yang abnormal.
Diagnosis
Prolaps tali pusat dapat didiagnosa dengan melihat atau meraba tali pusat yang turun tersebut pada saat pemeriksaan panggul. Anda juga mungkin dapat merasakan adanya tali pusat di dalam vagina Anda.
Pada beberapa wanita, tanda satu-satunya dari prolaps tali pusat adalah penurunan denyut jantung janin (bradikardia), di mana denyut jantung kurang dari 120 denyut per menit. Hal ini terjadi pada 67% dari kasus prolaps tali pusat. Hal ini terjadi karena tali pusat tertekan dan teregang, sehingga memperlambat aliran darah ke bayi. Hal ini menyebabkan penurunan atau perubahan mendadak dari detak jantung janin.
Tata Laksana
Prolaps tali pusat adalah sebuah kondisi gawat darurat dalam kebidanan. Jika tali pusat sudah keluar dari vagina, bayi perlu dilahirkan sesegera mungkin. Waktu antara diagnosis dan kelahiran bayi harus kurang dari 30 menit. Sementara itu, jika ibu masih berada pada stadium pertama atau awal stadium kedua persalinan, maka operasi sesar akan direkomendasikan. Namun, pada beberapa wanita, bergantung pada situasinya, persalinan normal akan lebih cepat dan menjadi pilihan.
Sembari menunggu operasi, ibu akan diposisikan sehingga lutut bertemu dengan dada agar mengurangi tekanan tali pusat. Dokter juga dapat memasukan tangan atau jari ke dalam vagina dan mengangkat bagian bayi yang menekan tali pusat dengan lembut. Hal ini akan mengurangi risiko penurunan oksigen janin.
Jika masih membutuhkan waktu sebelum persalinan, dokter mungkin akan mengisi kandung kemih Anda dengan larutan infus untuk membantu meredakan tekanan pada tali pusat.
Komplikasi
Prolaps tali pusat adalah kondisi yang jarang ditemui namun merupakan kegawatdaruratan dalam bidang kebidanan yang berpotensi fatal. Ketika terjadi saat persalinan, tali pusat yang turun ini dapat tertekan di antara janin dan leher rahim. Hal ini akan mengakibatkan terputusnya aliran oksigen ke janin yang dapat berujung pada:
- Kelahiran prematur
- Malformasi kongenital atau cacat lahir
- Gangguan pernafasan bayi baru lahir
- Kerusakan otak akibat kekurangan oksigen (ensefalopati) dan palsi serebral
- Kematian bayi baru lahir atau lahir mati
Keterlambatan transport ke rumah sakit adalah faktor penting yang berkontribusi terhadap terjadinya komplikasi tersebut. Ketika prolaps tali pusat terjadi di luar rumah sakit, risiko kematian bayi menjadi 18 kali lebih tinggi daripada prolaps tali pusat yang terjadi di dalam rumah sakit.
Pencegahan
Prolaps tali pusat tidak dapat dicegah maupun diprediksi. Tali pusat akan bayak mengalami pergerakan saat kehamilan, sehingga ultrasonografi tidak dapat memprediksi adanya prolaps tali pusat. Kondisi ini juga dapat terjadi pada wanita tanpa faktor risiko tertentu.
Namun, jika Anda berada pada risiko tinggi, dokter mungkin akan menyarankan Anda untuk dirawat di rumah sakit. Tim dokter dapat merespon dengan cepat ketika Anda mulai proses persalinan.
Kapan Harus ke Dokter?
Jika Anda mengalami tanda atau gejala prolaps tali pusat dan Anda tidak sedang berada di rumah sakit, segera hubungi nomor gawat darurat. Selagi Anda menunggu ambulans, Anda mungkin akan diinstruksikan untuk mempertahankan posisi di mana Anda bertumpu pada tangan dan lutut lalu meletakan kepala pada lantai dan mengangkat panggul. Hal ini akan menurunkan tekanan pada tali pusat
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Ayu Munawaroh, MKK