Kesuburan merupakan faktor penting dalam terjadinya kehamilan. Jika Anda dan pasangan saat ini sedang menjalani program hamil, Anda tentu ingin melakukan berbagai hal untuk meningkatkan peluang kehamilan. Ada banyak faktor yang dapat memengaruhi kesuburan, termasuk salah satunya adalah kebiasaan atau gaya hidup sehari-hari. Seperti apa kebiasaan atau gaya hidup sehat yang dapat meningkatkan peluang kehamilan? Simak ulasannya berikut ini.
Kebiasaan Sehat yang Dapat Meningkatkan Kesuburan
Kesuburan merupakan hal yang kompleks dan dipengaruhi oleh banyak faktor. Beberapa faktor yang memengaruhi kesuburan dapat terjadi di luar kendali seperti usia dan masalah medis lainnya yang mengganggu kesuburan. Namun, Anda dapat mengubah gaya hidup Anda menjadi lebih sehat agar peluang kehamilan meningkat.
Beberapa kebiasaan atau gaya hidup sehat yang bisa Anda terapkan antara lain:
1. Tidur yang cukup
Tidur dapat memengaruhi performa seseorang secara keseluruhan, termasuk kesuburan. Dilansir dari Verywell Family, kurang tidur dapat mengganggu kesuburan meskipun hubungan antara tidur dan kesuburan masih belum diketahui secara pasti. Diduga kualitas tidur yang buruk dapat meningkatkan berat badan, di mana berat badan berlebih bisa menurunkan kualitas sperma dan menyebabkan masalah ovulasi. Ritme sirkadian yang terganggu juga dianggap bisa memengaruhi kesuburan.
2. Membatasi Asupan Kafein
Asupan kafein yang Anda konsumsi sehari-hari mungkin saja dapat memengaruhi kesuburan. Meskipun belum ada penelitian yang bisa memberikan bukti pasti terkait hubungan antara kafein dan kesuburan, namun sebuah penelitian menyebutkan bahwa konsumsi kafein dapat meningkatkan risiko keguguran. Walaupun ada juga penelitian yang tidak menemukan hubungan kuat antara konsumsi kafein dan peningkatan risiko infertilitas. American College of Obstretricians and Gynecologist (ACOG) merekomendasikan untuk tidak mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari atau setara dengan 1,5 cangkir kopi per hari.
3. Olahraga
Rutin olahraga dapat membantu menjaga kebugaran, membakar lemak dan mengatasi kelebihan berat badan bagi Anda yang mengalami obesitas. Selain itu olahraga juga baik untuk meningkatkan peluang kehamilan dalam satu siklus menstruasi. Meskipun demikian, Anda tidak dianjurkan olahraga secara berlebihan karena dapat meningkatkan risiko anovulasi (tidak terjadinya pelepasan sel telur dalam siklus menstruasi) yang menghambat kesuburan.
4. Menjaga Pola Makan Sehat
Pola makan Anda sehari-hari juga memengaruhi kondisi kesuburan Anda dan pasangan. Untuk meningkatkan kesuburan, Anda dianjurkan mengonsumsi makanan yang kaya akan antioksidan, serat, asam folat, dan zink. Sedangkan sejumlah makanan yang perlu dihindari antara lain makanan yang mengandung gula berlebihan, lemak jenuh dan makanan tidak sehat lainnya.
5. Mengurangi Alkohol dan Berhenti Merokok
Merokok bukan hanya dapat menyebabkan risiko kanker, penyakit jantung dan stroke, namun juga memengaruhi kesuburan. Kebiasaan merokok dapat meningkatkan risiko kemandulan, kehamilan ektopik, memburuknya kualitas sperma, dan kemungkinan kegagalan pada proses bayi tabung. Jika Anda dan pasangan sedang menjalani program hamil, maka sebaiknya mulailah berhenti merokok.
6. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Rutin
Untuk mendeteksi permasalahan kesehatan yang Anda alami, sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin. Melalui pemeriksaan kesehatan Anda dapat mengetahui masalah kesehatan yang dapat memengaruhi kesuburan seperti diabetes, penyakit menular seksual dan gangguan kesehatan lainnya. Semakin cepat masalah kesehatan tersebut dideteksi, maka masalah kesuburan yang Anda hadapi dapat segera ditangani.
Masalah kesuburan dapat dipengaruhi oleh banyak hal termasuk gaya hidup Anda. Apabila saat ini Anda sedang merencanakan kehamilan, maka sebaiknya lakukan pemeriksaan kesehatan ke dokter kandungan. Jika diperlukan, dokter akan merekomendasikan pengobatan dan perubahan gaya hidup untuk meningkatkan kesuburan Anda dan pasangan.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma