• Beranda
  • Lifestyle
  • Pandemi Membuat Screen Time pada Anak Meningkat, Bagaimana Mengatasinya?

Pandemi Membuat Screen Time pada Anak Meningkat, Bagaimana Mengatasinya?

ADS

287 x 220

Bagikan :


Pandemi akibat Covid-19 ikut mengubah gaya hidup manusia, termasuk pada anak-anak. Bila selama ini anak-anak bebas bermain di taman bermain bersama teman-teman, kini mereka pun harus ikut membatasi aktivitas tersebut.

Salah satu dampak pandemi yang kini marak terlihat di kalangan anak-anak adalah meningkatnya screen time atau waktu yang digunakan anak untuk menggunakan komputer, menonton televisi, termasuk menggunakan smartphone, dan tablet. Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di JAMA Pediatrics terungkap bahwa penggunaan gawai di kalangan remaja meningkat dua kali lipat dari 3,8 jam per hari menjadi 7,7 jam per hari. Hal ini disebabkan maraknya kegiatan yang berbasis daring yang harus dilakukan oleh anak-anak termasuk sekolah, kursus, bermain game, dan lain-lain.

Maraknya penggunaan gawai pada aktivitas anak sehari-hari bukannya tanpa risiko. Terlalu banyak screen time pada anak berpotensi menyebabkan masalah tidur, memicu rabun jauh atau mata minus, mata mudah lelah, kurangnya kontak sosial dengan teman, memicu stres dan perubahan perilaku pada anak. Karenanya, penggunaan gawai pada anak harus dibatasi agar tidak menyebabkan masalah kesehatan lebih lanjut.

Tips mengurangi screen time pada anak

1. Alihkan pada kegiatan fisik

Cara efektif untuk mengurangi screen time pada anak adalah mengajaknya melakukan berbagai aktivitas fisik. Setelah belajar, ajak anak untuk bermain game board, bermain balok, flash card, atau permainan tradisional lainnya yang tidak menggunakan gawai. Tentunya, saat bermain bersama dengan teman-temannya tetap harus menerapkan protokol kesehatan menggunakan masker.

2. Batasi penggunaan gawai

Buat aturan untuk menggunakan gawai sehari-hari. Misalnya, gawai hanya boleh digunakan untuk keperluan sekolah atau kegiatan lain yang bermanfaat seperti mengasah skill fotografi atau membuat video. Dengan aturan pembatasan penggunaan gawai ini diharapkan anak memahami bahwa jika digunakan dengan benar, maka pengunaan gawai bisa menghasilkan sesuatu yang positif dan meningkatkan kreativitas, bukan hanya kegiatan yang membuang waktu.

Selain menetapkan aturan pembatasan penggunaan gawai dan konten yang dikonsumsi, orang tua juga dapat menetapkan aturan maksimal penggunaan gawai setiap harinya. Bagi anak balita, batasi screen time maksimal 1 jam di hari kerja dan 2-3 jam di akhir pekan. Sedangkan untuk anak berusia 6 tahun ke atas sesuaikan dengan jadwal kegiatan dan konten yang dibutuhkan oleh anak-anak.

3. Tetapkan waktu untuk bebas gawai

Dalam satu hari atau satu pekan, tetapkan aturan untuk bebas dari gawai. Misal, tidak boleh menggunakan gawai saat makan malam bersama atau saat akhir pekan. Contoh lain, saat menghabiskan waktu bersama keluarga, maka tidak boleh ada anggota keluarga yang sibuk dengan gawainya sendiri. Selain itu, biasakan untuk tidak menggunakan gawai setidaknya 30 menit hingga 1 jam sebelum tidur demi meningkatkan kualitas tidur.

4. Ajak anak untuk belajar skill baru

Cara lain untuk mengurangi screen time adalah mengenalkan anak pada berbagai kegiatan fisik lainnya yang menyenangkan. Misalnya, ajak anak menggambar, membaca buku bersepeda, berenang, memasak, atau membuat kesenian lainnya. Dengan mengajak anak beraktivitas fisik, ia tidak akan terpaku hanya pada gadget namun ia dapat memiliki hobi baru, mengasah skill baru, serta melatih koordinasi antara anggota gerak tubuhnya.

5. Beri contoh pada anak

Agar anak mau mengikuti aturan screen time yang di rumah, orang tua perlu memberi contoh mengenai penggunaan gawai sesuai aturan yang disepakati bersama. Jika anak selalu melihat orang tua tidak lepas dari gawai maka mereka akan beranggapan bahwa menggunakan gawai seharian adalah hal wajar dan boleh ditiru oleh anak-anak. 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 06:14

UNICEF. Ten tips cutting down screen time during covid-19. Available from: https://www.unicef.org/india/parentingtips/ten-tips-cutting-down-screen-time-during-covid-19.

Nagata JM, Cortez CA, Cattle CJ, et al. Screen Time Use Among US Adolescents During the COVID-19 Pandemic: Findings From the Adolescent Brain Cognitive Development (ABCD) Study. JAMA Pediatr. Published online November 01, 2021. doi:10.1001/jamapediatrics.2021.4334.

Healthline. How to Reduce the Screen Time Your Children Built Up Over the COVID-19 Pandemic. Available from: https://www.healthline.com/health-news/how-to-reduce-the-screen-time-your-children-built-up-over-the-covid-19-pandemic#.

Kementerian Kesehatan RI. Pandemi COVID-19 ini membuat screen time pada anak meningkat, apa itu "Screen Time"?. Available from: http://p2ptm.kemkes.go.id/infographic-p2ptm/gangguan-indera-fungsional/pandemi-covid-19-ini-membuat-screen-time-pada-anak-meningkat-apa-itu-screen-time.

American Academy of Child & Adolescent Psychiatry. Screen time and children (2020). Available from: https://www.aacap.org/AACAP/Families_and_Youth/Facts_for_Families/FFF-Guide/Children-And-Watching-TV-054.aspx#.