Mengucapkan janji sehidup semati bukan berarti jaminan untuk selalu setia dalam komitmen pernikahan. Tak sedikit orang yang sudah menikah, mengkhianati janjinya dan berselingkuh. Sebagian besar dari mereka bahkan sadar bahwa selingkuh adalah hal yang salah.
Dilansir Very Well Mind, para peneliti menemukan fakta bahwa pria cenderung lebih sering berselingkuh dibandingkan wanita. Tujuan pria berselingkuh adalah mencari perhatian dan memenuhi kepuasan seksual, bagi pria, seks adalah hal yang penting untuk menjalin komunikasi dan keintiman. Ketika pasangan mereka menolak berhubungan intim, pria kerap menerjemahkan penolakan tersebut sebagai perasaan 'tidak dicintai'.
Berbeda dengan pria, wanita cenderung berselingkuh untuk mengisi kekosongan emosional yang dialami. Wanita seringkali mengeluhkan ketidakharmonisan hubungan dengan pasangan dan keinginan untuk dihargai dan merasa diinginkan. Ketika wanita merasa tidak dihargai dan diabaikan, maka mereka cenderung mencari keintiman emosi di luar hubungan pernikahan.
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Selterman, Garcia, Tsapelas tahun 2019, seperti dilansir Psychology Today tentang pengalaman selingkuh dengan pasangannya, dikatakan bahwa sekitar 95% responden mengaku telah melakukan perselingkuhan seksual atau fisik. Dalam studi dikumpulkan alasan mengepa orang berselingkuh, dan kemudian alasan tersebut difokuskan dalam analisi yang mengacu pada beberapa penyebab perselingkuhan, disebutkan di bawah ini.
Sudah tak cinta lagi
Dorongan dopamin saat jatuh cinta seringkali tidak berlangsung lama. Gairah dan kegembiraan dalam fase hubungan akan memudar seiring dengan waktu. Banyak responden dalam penelitian tersebut mengaku bahwa mereka sudah tidak mencintai pasangannya, sehingga menjadi alasan mereka berselingkuh.
Kurangnya cinta dan komitmen sering kali terkait dengan rasa ketidakpuasan dalam hubungan. Salah satu kelompok responden mengaku bahwa komitmen yang rendah pada pasangan menjadi motivasi mereka untuk berselingkuh.
Kebosanan
Pria dan wanita yang gemar mencari sensasi pengejaran dan rasa berdebar ketika jatuh cinta cenderung lebih mudah berselingkuh dan berganti-ganti pasangan. Hal ini dilakukan bukan karena tidak mencintai pasangan, namun sebagai variasi dalam hubungan untuk mengatasi kebosanan yang dialaminya. Dalam penelitian, ditemukan bahwa pria lebih sering berselingkuh karena bosan ketimbang wanita.
Sebagian orang berselingkuh untuk meningkatkan ego dan harga diri. Sekitar setengah responden menunjukkan bahwa berselingkuh dapat mengembalikan ego dan harga dirinya karena bertemu dengan orang baru membuat kepercayaan diri kembali, merasa menarik dan merasa kuat.
Merasa diabaikan, marah, frustasi atau dendam
Kurangnya perhatian dan rasa cinta membuat sebagian besar orang merasa diabaikan. Sebagian besar responden wanita mengaku berselingkuh karena merasa diabaikan oleh pasangannya. Selain itu, hampir setengah jumlah responden mengaku bahwa berselingkuh adalah cara untuk menghukum pasangan atau melakukan balas dendam. Rasa frustasi dalam pernikahan juga bisa menjadi salah satu pemicu seseorang berselingkuh.
Faktor situasi
Tidak semua orang berselingkuh karena sudah tidak cinta, namun faktor situasi kerap menjadi alasan di balik perselingkuhan. Di antaranya seperti dilansir Medicine.net berikut:
-
- Sedang dalam hubungan jarak jauh
- Sedang bepergian dan bertemu seseorang yang menarik
- Perasaan rendah diri
- Menginginkan kenyamanan fisik setelah mengalami peristiwa menyedihkan
- Tinggal di lingkungan kerja yang melibatkan hubungan emosional dan sentuhan fisik dengan rekan kerja
Masa lalu
Dikatakan bahwa trauma masa kecil, baik itu kekerasan fisik, seksual, emosional, atau bahkan penelantaran, dikaitkan dengan risiko yang lebih tinggi untuk selingkuh, khususnya bila mereka belum menangani trauma atau ada masalah di masa lalunya yang tidak selesai. Selain itu, bila saat masa kecil mereka melihat bagaimana orang tuanya juga melakukan perselingkuhan, dari sebuah studi yang dilakukan pada tahun 2015, terdapat peningkatan risiko dua kali lebih besar untuk berselingkuh di kemudian hari. Namun begitu, masih diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.
Karena hasrat seksual
Sekitar 32% responden mengaku bahwa berselingkuh adalah tentang memenuhi hasrat seksual walaupun telah memiliki komitmen pernikahan. Hal tersebut juga seringkali didorong rasa ketidakpuasan ketika berhubungan intim dengan pasangan dan dorongan ingin mencoba sesuatu yang baru. Umumnya perasaan tersebut muncul dalam pernikahan yang sudah mapan secara ekonomi, di mana umumnya frekuensi seks, gaya seks dan perilaku seksual tertentu yang diinginkan tak lagi terpenuhi.
Kepribadian narsistik
Dilansir Very Well Health, masalah psikologis seperti sifat narsis atau gangguan kepribadian juga dikaitkan dengan penyebab berselingkuh. Narsisme menyebabkan perselingkuhan didorong oleh ego dan rasa berhak untuk berselingkuh. Selain mementingkan diri sendiri, seringkali kurang memiliki empati sehingga tidak menyadari dampak dari tindakannya pada pasangan.
Bukanlah hal yang mudah saat menemukan pasangan berselingkuh dari Anda atau ketika Anda berselingkuh dari pasangan. Namun yang perlu dicatat, berbicara secara langsung, mengungkapkan kebutuhan, mengampuni dan membangun kembali komitmen akan memperbaiki dan melindungi hubungan pernikahan. Apabila Anda merasa berbicara berdua masih belum cukup, Anda bisa melibatkan konselor pernikahan untuk menjadi jembatan komunikasi yang baik dengan pasangan.
- dr Hanifa Rahma