Mengenal Birth Order, Teori Urutan Kelahiran Anak

Mengenal Birth Order, Teori Urutan Kelahiran Anak
Ilustrasi tiga bersaudara. Credits: Freepik.

Bagikan :


Anda mungkin pernah mendengar mengenai kepribadian anak pertama, kedua, ketiga dan anak tunggal bisa berbeda karena urutan lahirnya. Hal ini berasal dari sebuah teori yang diperkenalkan oleh Alfred Adler, seorang psikoterapis Austria.

Teori yang disebut birth order (urutan kelahiran) ini dikenal pada awal tahun 1900-an. Teori birth order menyebutkan bahwa urutan kelahiran anak, jumlah saudara yang dimiliki dan perannya dalam keluarga bisa berpengaruh dalam pembentukan kepribadian serta potensinya di masa depan. Apakah benar begitu? Simak artikelnya di bawah ini.

 

 

Kepribadian Anak Pertama (Sulung)

Menurut teori yang dikemukakan Adler, anak pertama biasanya mendapatkan perhatian dan waktu lebih dari orang tua karena mereka adalah anak pertama yang dimiliki orang tua, serta menjadi pengalaman pertama bagi para orang tua.

Karena orang tua masih baru belajar mengenai pengasuhan anak, terkadang orang tua bisa lebih tegas, hati-hati, ketat dan memiliki pendekatan berorientasi pada aturan. Umumnya anak pertama juga menerima ekspektasi tinggi dalam keluarga agar bisa menjadi contoh yang baik bagi saudara-saudaranya. Mereka juga bisa merasakan perhatian orang tua yang teralih pada saudara mereka.

Berdasarkan teori ini, atas perhatian dan waktu tersebut, terbentuklah kepribadian anak pertama (anak sulung) sebagai berikut:

  • Cenderung ingin memegang kendali dan menjadi pemimpin
  • Teliti dan waspada
  • Perfeksionis
  • Dapat diandalkan
  • Berprestasi
  • Selalu rapi dan terstruktur
  • Bertanggung jawab
  • Dewasa

 

Kepribadian Anak Tengah

Anak kedua, atau anak tengah cenderung menjadi penengah di dalam keluarga. Mereka terkadang juga berada dalam posisi terjepit di antara anak sulung dan anak bungsu, di mana mereka menjadi sosok yang harus berjuang untuk mendapatkan perhatian dan posisinya.

Diteorikan bahwa anak tengah cenderung bersifat kompetitif atau memberontak, namun mereka juga bisa bersikap tenang dan mampu berkompromi terhadap anggota keluarga. Pada anak yang tertutup oleh bayang-bayang saudaranya, mereka bisa mencari perhatian dalam kehidupan sosial di luar lingkup keluarga.

Selain itu berdasarkan teori urutan kelahiran, anak tengah cenderung memiliki beberapa karakteristik, di antaranya:

  • Mandiri
  • Penengah
  • Berusaha menyenangkan orang lain
  • Ramah
  • Mudah beradaptasi
  • Suka mencari perhatian
  • Mudah cemburu
  • Sering merasa tidak percaya diri

Menurut beberapa penelitian, anak tengah cenderung lebih sensitif terhadap penolakan. Hal ini mungkin muncul karena tidak mendapatkan cukup perhatian seperti yang diperoleh kakak atau adiknya. Hal-hal ini bisa berperan dalam munculnya perasaan seperti tidak percaya diri, tidak merasa aman, dan takut akan penolakan.

Baca Juga: Konon Anak Kedua Cenderung Lebih Bandel, Benarkah?

     

    Kepribadian Anak Terakhir (Bungsu)

    Menurut Adler, anak bungsu banyak yang menjadi "bayi" di dalam keluarganya. Mereka menjadi seseorang yang sering dimanja dan dituruti keinginannya dalam keluarga. Hal ini bisa membuat anak bungsu ingin menjadi orang yang lebih besar agar tidak terus menjadi "bayi" dan membuat rencana besar dalam hidupnya. Namun, ada juga anak yang menjadi kurang percaya diri atau kurang memiliki dorongan untuk berprestasi.

    Anak bungsu memiliki kepribadian di antaranya:

    • Ramah
    • Gemar bersenang-senang
    • Menawan
    • Berjiwa bebas
    • Belum dewasa
    • Manipulatif
    • Mementingkan diri sendiri
    • Tergantung dengan orang lain
    • Berani mengambil risiko

    Baca Juga: Kenali Apa Itu Helicopter Parenting dan Dampaknya pada Perkembangan Anak

     

    Kepribadian Anak Tunggal

    Menurut Adler, anak tunggal sering kali menikmati perhatian penuh dari kedua orang tuanya sehingga bisa membuat mereka merasa dimanja seperti anak bungsu. Mereka tidak harus berbagi perhatian dengan saudara kandung, dan cenderung diperlakukan terlalu protektif sehingga membuat bergantung pada dukungan orang tua.

    Karena tidak ada anak kecil yang hidup di dalam rumah yang sama, anak tunggal cenderung meniru segala sesuatu dari orang dewasa sehingga disebut "orang dewasa kecil".

    Anak tunggal memiliki karakter yang unik karena tidak perlu berbagi perhatian dan sumber daya orang tua dengan saudara kandung. Dalam banyak hal, karakternya sedikit mirip seperti anak sulung, di antaranya:

    • Dewasa
    • Rajin
    • Penuh pertimbangan
    • Perfeksionis
    • Berprestasi
    • Imajinatif
    • Mandiri
    • Peka

    Meskipun teori urutan kelahiran (birth order) terdengar cukup mirip seperti yang mungkin pernah Anda temui, namun ada banyak juga penelitian yang menunjukkan bahwa faktor-faktor lain seperti pola asuh, lingkungan keluarga, dan pengalaman hidup lebih berpengaruh terhadap perkembangan dan kepribadian seseorang. Sehingga ada baiknya, urutan kelahiran tidak menjadi stereotipe dalam mengotak-ngotakkan seseorang.

    Terkait perkembangan kepribadian anak, gaya pengasuhan memiliki dampak yang signifikan pada perkembangan anak. Anda bisa berkonsultasi dengan dokter atau psikolog terkait pola pengasuhan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

    Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store untuk masalah kesehatan lainnya.

     

    Mau tahu informasi seputar kehamilan, menyusui, kesehatan wanita dan anak-anak? Cek di sini, ya!

     

     

    Writer : Agatha Writer
    Editor :
    • dr Hanifa Rahma
    Last Updated : Kamis, 14 Maret 2024 | 04:43