• Beranda
  • Penyakit
  • Awas, Minuman Beralkohol dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Tulang

Awas, Minuman Beralkohol dapat Meningkatkan Risiko Penyakit Tulang

Credit: Freepik

ADS

287 x 220

Bagikan :


Anda pasti sudah sering mendengar bahaya dari minum minuman beralkohol. Minum minuman beralkohol bukan hanya memicu penyakit liver ataupun tukak lambung, namun juga dapat menyebabkan kecanduan dan masalah kesehatan lainnya. Selain itu, kebiasaan minum minuman keras juga dapat membahayakan tulang.

 

Bahaya Minuman Beralkohol bagi Tulang

Bahaya minum minuman beralkohol yang paling sering didengungkan adalah bagaimana minuman beralkohol dapat memengaruhi tingkat kesadaran Anda, merusak hati dan organ dalam lainnya hingga memengaruhi sistem metabolisme tubuh. Faktanya, kebiasaan minum minuman beralkohol juga dapat meningkatkan masalah pada tulang.

Dilansir dari Verywell Mind, kebiasaan minum minuman beralkohol dapat memengaruhi perkembangan tulang dengan cara berikut:

Memengaruhi Proses Pembentukan Tulang Kembali (Bone Remodelling)

Semasa hidup, tulang akan terus secara berkala mengalami pembentukan kembali (bone remodelling). Proses ini terdiri dari proses resorpsi dan formasi. Resorpsi terjadi ketika tulang tua hancur dan dipindahkan oleh sel osteoklas (sel pemecah tulang). Sedangkan saat formasi, jaringan tulang yang baru akan menggantikan tulang yang telah rusak.

Pada orang yang sehat, proses resorpsi dan formasi akan berjalan seimbang. Namun pada orang yang memiliki kebiasaan minum minuman beralkohol, senyawa dalam alkohol akan menganggu keseimbangan kerja osteoklas dan osteoblas (sel pembentuk tulang) dalam proses pembentukan tulang kembali.

Meningkatkan Risiko Patah Tulang

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan oleh Omaha Veterans Affair Medical Center mengungkapkan konsumsi alkohol dapat meningkatkan risiko patah tulang. Menurut penelitian tersebut, kebiasaan minum minuman beralkohol dapat menyebabkan kondisi osteopenia, yaitu pengeroposan tulang sehingga tulang mudah patah.

Perlu diketahui, osteopenia adalah kondisi pengeroposan tulang dimana kepadatan mineral tulang (bone mineral density) rendah, namun masih belum rendah untuk dikategorikan sebagai osteoporosis.

Bisa dikatakan bahwa osteopenia adalah tahap sebelum tulang mengalami pengeroposan mineral yang diklasifikasikan sebagai osteoporosis.

Pada penelitian tersebut juga diungkapkan beberapa temuan bahwa dalam studi pada manusia, hewan dan kultur sel menunjukkan ada efek racun alkohol pada aktivitas osteoblas.

Selain itu alkohol juga dapat mengganggu proses penyembuhan tulang dan menyebabkan kelainan dinamika sel di sumsum tulang belakang.

Mengganggu Fungsi Osteoblas (Sel Pembentuk Tulang)

Di sisi lain, alkohol juga dapat mematikan osteoblas atau sel pembentuk tulang. Alkohol mengurangi penyerapan nutrisi secara optimal sehingga tubuh kekurangan nutrisi lalu menyebabkan gangguan pada saraf di tangan dan kaki. Hal ini dapat meningkatkan risiko terjatuh sehingga tulang mudah patah.

 

Meskipun demikian, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai dampak alkohol pada perkembangan sel-sel pertumbuhan tulang. Para peneliti menduga faktor lain seperti malnutrisi, kebiasaan merokok dan kurangnya aktivitas fisik yang terkait pada kebiasaan minum minuman beralkohol juga dapat memengaruhi kondisi kesehatan tulang.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 01:05

Buddy, T. (2020). Why Long-Term Heavy Drinking Can Contribute to Bone Disease. Available from: https://www.verywellmind.com/heavy-drinking-can-contribute-to-bone-disease-67363

NHS. Hip Fracture. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/hip-fracture/

Cleveland Clinic. Osteopenia. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21855-osteopenia

 

NHS. Osteoporosis. Available from: https://www.nhs.uk/conditions/osteoporosis/#