Jenis Olahraga yang Cocok untuk Osteoporosis

Ilustrasi aktivitas fisik. Credits: Freepik.

Bagikan :


Osteoporosis adalah penyebab utama disabilitas pada wanita lansia. Penyakit ini diam-diam memperlemah tulang dan tidak disertai dengan gejala yang bisa terlihat dan diwaspadai. Namun suatu hari, orang dengan osteoporosis sangat mungkin mengalami patah tulang tiba-tiba saat cedera ringan atau jatuh yang pada kondisi normal tidak akan menyebabkan patah tulang.

Osteoporosis lebih sering dialami lansia seiring peningkatan usia. Kondisi ini bisa terjadi bila tulang perlahan mulai mengalami penipisan dan tidak bisa menjaga kepadatannya. Penyakit ini tidak bisa disembuhkan. Pengobatan dan perawatan yang diberikan bertujuan untuk mencegah retak atau patahnya tulang.

 

Olahraga untuk Osteoporosis

Seperti yang disebutkan bahwa pengobatan dan perawatan osteoporosis memiliki tujuan utama untuk mencegah retak atau patahnya tulang. Untuk mencapai tujuan tersebut, dibutuhkan pengobatan seperti konsumsi vitamin dan mineral, terapi hormon serta berolahraga.

Olahraga yang banyak direkomendasikan untuk pasien osteoporosis adalah latihan-latihan seperti berikut:

Latihan kekuatan otot

Latihan kekuatan membantu memelihara kepadatan tulang, bermanfaat bagi postur tubuh dan melatih kekuatan otot. Aktivitas ini dapat membantu menurunkan risiko penyakit osteoporosis.

Latihan kekuatan otot yang cocok untuk orang dengan osteoporosis misalnya dengan menggunakan karet elastis (resistance band), berlatih dengan beban berat badan sendiri, menggunakan dumbell dan barbell atau mesin angkat beban. Latihan ini bisa dilakukan sesuai kemampuan dan kenyamanan Anda, setidaknya dilakukan dua kali dalam seminggu.

Namun, pada orang dengan osteoporosis, latihan ini tidak boleh dilakukan sembarangan. Latihan ini perlu dilakukan dengan pengawasan dan panduan dari seorang pelatih atau fisioterapis.

Latihan menahan beban

Latihan menahan beban memaksa tubuh untuk melawan gravitasi sehingga dapat memperkuat tulang. Aktivitasnya meliputi latihan aerobik dengan tulang yang menopang berat Anda. Contoh latihannya adalah berjalan kaki, menaiki tangga, berkebun atau menari.

Latihan keseimbangan

Latihan keseimbangan melatih otot untuk bekerja dan membantu individu dengan osteoporosis agar tidak mudah jatuh. Contoh latihan keseimbangan seperti berdiri pada satu kaki, latihan yoga atau tai chi. Latihan ini sebaiknya dilakukan setidaknya dua kali seminggu.

Latihan fleksibilitas

Latihan fleksibilitas seperti yoga dan peregangan adalah latihan yang penting untuk membantu menjaga otot tetap lentur, meningkatkan rentang gerak dan menjaga sendi tetap bergerak.

Baca Juga: Sama-Sama Menyerang Tulang, Ketahui Beda Arthritis dan Osteoporosis

 

Olahraga yang Sebaiknya Dihindari Penderita Osteoporosis

Orang yang menderita osteoporosis perlu berhati-hati dalam memilih jenis olahraga yang justru dapat meningkatkan risiko cedera dan patah tulang. Beberapa olahraga yang sebaiknya dihindari di antaranya:

Olahraga high impact

Sebenarnya tidak masalah bagi lansia untuk melakukan olahraga high impact. Namun pada pasien osteoporosis yang berat, sebaiknya mereka menghindari olahraga high impact. Gerakan-gerakan cepat, menyentak atau yang melibatkan benturan berlebihan di tubuh sebaiknya dihindari. Pilihlah olahraga dengan gerakan yang lambat dan terkontrol.

Gerakan membungkuk atau memuntir

Angkat beban mungkin dapat membantu melatih kekuatan otot, namun posisi tertentu seperti membungkuk dengan membawa beban berat dapat meningkatkan tekanan pada tulang belakang. Ini dapat berisiko bagi mereka dengan osteoporosis di tulang belakang. Gerakan yang mengharuskan tubuh membungkuk ke samping atau berputar juga dapat meningkatkan risiko patah tulang rusuk pada orang dengan osteoporosis.

Baca Juga: Bagaimana Anak bisa Mengalami Osteoporosis, Ini Penyebabnya

Olahraga ekstrem

Olahraga ekstrem seperti ski, berkuda, snowboarding, atau panjat tebing memiliki risiko cedera tinggi yang sebaiknya dihindari penderita osteoporosis.

 

Orang dengan osteoporosis tidak perlu takut untuk tetap berolahraga. Sebaiknya sebelum memulai olahraga, Anda berkonsultasi dengan dokter atau fisioterapis yang dapat membantu merancang program latihan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 31 Oktober 2023 | 15:09

Mayo Clinic (2023). Exercising with osteoporosis: Stay active the safe way. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/osteoporosis/in-depth/osteoporosis/art-20044989 

Cleveland Clinic (2023). Osteoporosis. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/4443-osteoporosis 

Rick Ansorge (2022). Best Exercise for Osteoporosis. Available from: https://www.webmd.com/osteoporosis/osteoporosis-exercise 

Harvard Medical School (2021). Effective exercises for osteoporosis. Available from: https://www.health.harvard.edu/pain/effective-exercises-for-osteoporosis 

Brett Sears, PT (2022). 8 High-Impact Exercises. Available from: https://www.verywellhealth.com/high-impact-exercise-5215342