• Beranda
  • Nutrisi
  • 5 Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Pola Makan Vegetarian

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Pola Makan Vegetarian

5 Kesalahan yang Sering Dilakukan dalam Pola Makan Vegetarian

Bagikan :


Memilih pola makan vegetarian merupakan salah satu cara untuk mengubah gaya hidup menjadi lebih sehat. Menjadi vegetarian berarti menerapkan pola makan yang fokus pada konsumsi makanan yang berasal dari bahan nabati atau tumbuh-tumbuhan. Ada beberapa jenis vegetarian di antaranya pescatarian, lacto vegetarian, ovo vegetarian, lacto-ovo vegetarian, dan vegan.

Pola makan vegetarian diyakini lebih sehat dan membawa banyak manfaat bagi kesehatan. Namun ternyata ada beberapa kesalahan yang sering dilakukan para vegetarian sehingga membuat pola makan tanpa daging ini menjadi kurang sehat. Apa saja kesalahan tersebut?

1. Tidak mengganti daging dengan sumber protein lainnya

Daging adalah sumber protein yang dibutuhkan oleh tubuh. Ketika menghilangkan asupan protein hewani dari pola makan sehari-hari, tentunya Anda perlu mengganti sumber asupan protein bagi tubuh.

Hal ini yang sering dilupakan para pelaku gaya hidup vegetarian yang hanya fokus pada sayuran. Dalam jangka panjang, Anda bukan hanya akan kekurangan protein namun juga akan kekurangan zat besi dan vitamin B. Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, tambahkan sumber protein nabati dalam menu makan sehari-hari seperti kacang-kacangan dan lentil, olahan kedelai, selai kacang, biji-bijian dan oatmeal.

2. Terlalu banyak mengonsumsi keju

Keju adalah makanan non daging yang kaya akan protein sehingga sering digunakan para vegetarian untuk memenuhi kebutuhan protein dalam diet hariannya. Namun terkadang banyak pelaku diet yang mengonsumsi keju terlalu banyak sebagai ganti daging merah.

Cara ini ternyata tidak disarankan oleh para ahli gizi. Keju boleh dikonsumsi secukupnya untuk memenuhi protein dan kalsium serta sebagai penyedap rasa. Sedangkan untuk mencukupi nutrisi, variasikan keju dengan olahan kacang lainnya seperti saus kacang atau hummus.

3. Tidak memenuhi kebutuhan kalori minimal

Dilansir dari Healthline, vegetarian cenderung kesulitan memenuhi kebutuhan kalori minimal setiap harinya. Dalam sebuah penelitian yang membandingkan kalori yang masuk dari kelompok vegetarian, vegan, pescatarian serta kelompok yang mengonsumsi daging dan sayur menunjukkan bahwa kelompok vegan cenderung memilik iasupan kalori paling sedikit dibandingkan kelompok lainnya. Begitu juga dengan vegetarian yang mengonsumsi kalori lebih rendah dibanding kelompok pemakan daging dan sayur.

Kalori merupakan sumber tenaga dan energi bagi tubuh agar dapat beraktivitas dengan baik. Membatasi asupan kalori terlalu ketat dapat menimbulkan efek samping seperti kekurangan nutrisi, kelelahan dan melambatnya metabolisme tubuh.

4. Kurang minum air

Apa pun pola makan Anda, minum air putih yang cukup adalah suatu kebutuhan. Begitu juga dengan Anda yang menerapkan pola makan vegetarian dan vegan yang mengonsumsi banyak serat setiap harinya. Dengan mencukupi kebutuhan air putih, air dapat mendorong serat di saluran pencernaan sehingga membantu mengurangi sembelit dan kembung akibat terlalu banyak serat.

5. Kurang zat besi

Daging merah, ikan dan unggas mengandung zat besi heme yang mudah diserap oleh tubuh. Sedangkan zat besi pada sayuran, biji-bijian dan buah termasuk zat besi non heme. Karena pola makan inilah para vegetarian berisiko mengalami anemia kekurangan zat besi dimana tidak banyak sel darah merah dalam tubuh. Untuk mencegahnya, perbanyak konsumsi sayur dan buah yang kaya vitamin C agar mempermudah penyerapan zat besi.

Banyak orang mengubah gaya makan menjadi vegetarian karena kondisi kesehatan, aliran kepercayaan dan kondisi lainnya. Agar pola makan vegetarian yang dijalani benar-benar optimal bagi kesehatan, sebaiknya konsultasikan menu makan harian Anda dengan ahli gizi atau nutrisionis sebelum menerapkan gaya hidup vegetarian sepenuhnya. 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 21:04