5 Zat Kimia di Dalam Makanan Penyebab Kanker

5 Zat Kimia di Dalam Makanan Penyebab Kanker
Credits: Freepik

Bagikan :


Makanan yang kita makan sehari-hari dapat memengaruhi kondisi kesehatan dan menyebabkan risiko penyakit tertentu, salah satunya kanker. Kanker disebabkan oleh keberadaan beberapa zat kimia di dalam makanan.

Zat kimia tersebut bersifat karsinogenik. Makin banyak yang dimakan, maka risiko kanker akan makin meningkat. Ketahui apa saja zat kimia dalam makanan yang dapat menyebabkan kanker.

 

Acrylamide

Acrylamide adalah zat kimia yang dapat terbentuk pada beberapa makanan yang diproses dengan memasak dalam suhu tinggi, misalnya menggoreng, memanggang, membakar.

Acrylamide terbentuk dari gula dan asam amino yang secara alami terdapat di dalam makanan. Studi menemukan bahwa terpapar terlalu banyak acrylamide dapat menyebabkan kanker tertentu.

Acrylamide terutama ditemukan dalam makanan nabati seperti kentang goreng, keripik kentang, sereal, roti panggang, biji-bijian, dan lain sebagainya. Zat ini cenderung terakumulasi saat memasak dilakukan dalam waktu lama atau pada suhu yang lebih tinggi.

 

Baca Juga: Merokok Dapat Menyebabkan Kanker, Ini Alasannya

 

Heterocyclic amines (HCAs)

HCA adalah zat kimia yang terbentuk ketika daging dimasak dengan menggunakan suhu tinggi, seperti menggoreng atau memanggang langsung di atas api. Zat ini dapat menyebabkan kanker karena sifatnya yang bisa menyebabkan mutasi DNA.

HCA terbentuk ketika asam amino bereaksi pada suhu tinggi. Untuk mencegah terbentuknya HCA, maka Anda sebaiknya menghindari paparan langsung daging pada api dan menghindari waktu memasak terlalu lama terutama pada suhu tinggi.

 

Polycyclic aromatic hydrocarbons (PAHs)

Selain HCA, PAH juga ditemukan pada daging yang dimasak dengan suhu tinggi. PAH juga bersifat mutagenik, yang menyebabkan perubahan pada DNA dan meningkatkan risiko kanker.

PAH terbentuk ketika lemak dan cairan daging dipanggang langsung di atas permukaan api atau diasap. Asap yang mengandung PAH dapat menempel ke permukaan daging dan masuk ke dalam tubuh.

 

Aflatoksin

Aflatoksin adalah keluarga racun yang dihasilkan oleh jamur. Jamur ini biasanya ditemukan pada tanaman seperti jagung, kacang tanah, dan lain sebagainya.

Jamur Aspergillus flavus dan Aspergillus parasiticus adalah jamur yang biasanya menghasilkan racun aflatoksin. Jamur-jamur tersebut tumbuh di daerah hangat dan lembap.

Anda dapat terpapar racun aflatoksin jika mengonsumsi makanan yang terpapar racun atau mengonsumsi daging atau produk susu dari hewan yang terpapar racun. Paparan aflatoksin terus-menerus dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker hati.

 

Baca Juga: Daftar Makanan untuk Membantu Menurunkan Risiko Kanker

 

Coumarin

Coumarin adalah senyawa alami yang dapat ditemukan pada tumbuhan seperti kayu manis dan vanila. Senyawa ini telah digunakan sebagai zat penyedap dalam industri makanan dan parfum selama bertahun-tahun.

Namun, sifat toksikologi dan efek potensial pada hati menyebabkan penggunaannya dihentikan. Paparan rendah coumarin aman dikonsumsi, sedangkan paparan tingginya dapat meningkatkan risiko kanker.

 

Makan makanan yang mengandung zat kimia bersifat karsinogenik dapat meningkatkan risiko kanker hati, kanker paru-paru, kanker payudara, kanker prostat dan kanker usus. Untuk mencegahnya, sebaiknya hindari konsumsi daging merah berlemak tinggi, daging yang diproses dengan suhu tinggi, daging olahan, daging yang diolah di atas api langsung (dibakar), makanan yang diasinkan, acar, dan juga minuman beralkohol.

Konsultasikan dengan dokter melalui aplikasi Ai Care terkait menu bernutrisi yang dapat membantu mencegah dan menurunkan risiko kanker.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Rabu, 26 April 2023 | 04:24