Kapan Perlu Minum Suplemen Vitamin B12?

Kapan Perlu Minum Suplemen Vitamin B12?
Ilustrasi suplemen vitamin B12. Credits: Freepik

Bagikan :


Vitamin B12 merupakan nutrisi penting yang membantu menjaga kesehatan sistem saraf, produksi sel darah merah, dan sintesis DNA. Vitamin B12 bisa ditemukan dalam berbagai makanan, seperti daging merah, ikan, kerang-kerangan, telur (terutama bagian kuningnya), susu sapi dan olahannya, sereal sarapan yang difortifikasi, dan produk berbasis kedelai.

Sayangnya, tidak semua orang dapat memenuhi kebutuhan vitamin B12 hanya melalui makanan. Oleh karena itu, dalam beberapa kondisi, mengonsumsi suplemen vitamin B12 bisa menjadi langkah yang penting untuk mendukung kesehatan tubuh.

 

Kapan Perlu Minum Suplemen Vitamin B12?

Kekurangan vitamin B12 dapat menyebabkan berbagai gejala, seperti kelelahan, kesulitan berkonsentrasi, kulit yang pucat atau kekuningan, sesak napas, detak jantung tidak teratur, rasa kebas di tangan dan kaki, serta gangguan suasana hati. Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, maka Anda perlu mempertimbangkan untuk mendapatkan suplementasi vitamin B12.

Selain itu, ada beberapa kondisi di mana suplementasi vitamin B12 diperlukan, di antaranya:

Sedang menjalani diet vegan atau vegetarian

Vitamin B12 terutama ditemukan dalam produk hewani. Sedangkan pelaku diet vegan dan vegetarian, tidak mengonsumsi produk hewani.

Mendapatkan vitamin B12 dari produk nabati saja tidak lah cukup, sehingga pelaku diet vegan dan vegetarian berisiko kekurangan vitamin B12. Untuk itu, disarankan agar mengonsumsi suplemen atau makanan yang diperkaya vitamin B12.

Baca Juga: Tanda-Tanda Tubuh Kekurangan Vitamin B12

Mengalami gangguan penyerapan nutrisi

Beberapa kondisi kesehatan seperti penyakit Celiac, penyakit Crohn, atau gastritis atrofi (gangguan lambung) dapat menyebabkan kesulitan penyerapan vitamin B12 dari makanan. Memiliki kondisi tersebut meningkatkan kebutuhan akan suplementasi vitamin B12.

Ketika penyerapan vitamin B12 dari makanan terganggu, suplementasi vitamin B12 menjadi penting untuk mencegah komplikasi serius, seperti anemia megaloblastik, kerusakan saraf, kebingungan, kehilangan memori, serta gejala neurologis lainnya.

Lansia

Seiring bertambahnya usia, kemampuan tubuh untuk menyerap vitamin B12 dari makanan akan menurun. Ini disebabkan oleh penurunan produksi asam lambung dan protein yang dibutuhkan untuk penyerapan vitamin B12. Untuk itu, orang yang lanjut usia sering kali direkomendasikan untuk mengonsumsi suplemen vitamin B12 guna mencegah risiko kekurangan vitamin B12.

Baca Juga: Apa yang Terjadi pada Tubuh Bila Kekurangan Vitamin B12?

Sedang hamil dan menyusui

Wanita hamil dan menyusui memiliki kebutuhan nutrisi yang lebih tinggi, termasuk vitamin B12. Vitamin B12 mendukung pertumbuhan dan perkembangan janin, serta kesehatan ibu sendiri.

Selama kehamilan, asupan harian yang direkomendasikan untuk vitamin B12 adalah sekitar 2,6 mcg per hari. Sedangkan selama menyusui, kebutuhan vitamin B12 meningkat menjadi 2,8 mcg per hari.

Menggunakan obat-obatan tertentu

Beberapa obat dapat memengaruhi penyerapan vitamin B12, terutama jika digunakan dalam jangka panjang. Misalnya, metformin yang digunakan dalam pengobatan diabetes dan obat penghambat asam lambung seperti omeprazole.

Penggunaan jangka panjang obat-obatan ini, khususnya tanpa pengawasan dokter, dapat mengurangi kemampuan tubuh dalam menyerap vitamin B12. Dokter mungkin merekomendasikan pemeriksaan kadar vitamin B12 secara berkala atau meresepkan suplemen vitamin B12 jika diperlukan.

 

Jika Anda termasuk kelompok yang berisiko mengalami kekurangan vitamin B12 dan perlu mendapatkan suplemen vitamin B12, sebaiknya berkonsultasi dengan dokter sebelum mengonsumsi suplemen. Dokter dapat merekomendasikan dosis yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi Anda.

Memiliki pertanyaan lain seputar vitamin B12? Anda bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Selasa, 8 Oktober 2024 | 10:57