Kentang adalah umbi-umbian yang sering dikategorikan sebagai sayuran. Kentang kaya akan serat dan dapat dimanfaatkan untuk membantu menurunkan berat badan, karena kentang membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Kandungan Nutrisi di Dalam Kentang
Kentang mengandung beragam vitamin dan mineral yang baik bagi tubuh. Kentang panggang dengan berat 173 gram yang dipanggang tanpa dikupas terlebih dahulu mengandung nutrisi sebagai berikut:
- Kalori 161
- Lemak 0,2 gram
- Protein 4,3 gram
- Karbohidrat 36,6
- Serat 3,8 gram
- Vitamin C
- Vitamin B6
- Kalium
- Mangan
- Magnesium
- Fosfor
- Niasin
- Folat
Kandungan nutrisi kentang tergantung pada jenis dan juga bagaimana kentang diolah. Kentang yang diolah dengan cara digoreng tentunya akan memiliki kandungan lemak dan kalori yang lebih tinggi dibandingkan yang diolah dengan cara dikukus atau dipanggang.
Selain itu, perlu dicatat bahwa kentang yang dikonsumsi bersama dengan kulitnya lebih bergizi dibanding kentang yang sudah dikupas.
Baca Juga: Sepenting Apa, Sih, Kalsium Untuk Tubuh Kita?
Manfaat Makan Kentang Mentah
Sebagian orang percaya bahwa dengan makan kentang mentah maka akan mendapatkan nutrisi lebih banyak. Makan kentang dalam kondisi mentah memang tidak umum dilakukan, namun ada beberapa manfaat yang bisa diperoleh, di antaranya:
Kaya serat
Kentang yang dimakan dalam kondisi mentah kaya kandungan serat. Bila dikonsumsi dengan kulitnya, kentang tidak akan dicerna sepenuhnya sehingga membantu mendorong makanan keluar dengan teratur. Kandungan serat di dalam kentang juga dapat membantu mengurangi penyerapan kolesterol di dalam aliran darah, sehingga mengurangi kadar kolesterol total.
Vitamin C
Kentang kaya kandungan vitamin C yang sangat krusial untuk sistem kekebalan tubuh dan juga penyembuhan luka. Vitamin C di mudah rusak saat diblansir atau direbus singkat, sedangkan mengonsumsi kentang mentah berarti Anda bisa memperoleh vitaminnya dengan sempurna.
Vitamin B6
Kentang mentah mengandung sekitar 18% kebutuhan harian vitamin B6 yang bermanfaat untuk fungsi otak, pembentukan hemoglobin dan fungsi kekebalan tubuh.
Membantu mengelola kadar gula darah
Kentang mengandung pati dengan jenis pati resisten. Yang dimaksud pati resisten adalah jenis karbohidrat yang berperan seperti serat, sehingga tidak diserap tubuh. Alih-alih diserap sepenuhnya, pati resisten ini difermentasi di usus besar dan bertindak sebagai prebiotik yang akan dijadikan makanan oleh bakteri baik di usus.
Menurut sebuah studi yang dimuat dalam Nutrition Journal, Februari 2017, pati resisten tidak dapat dicerna dan diuraikan sebagai glukosa sehingga dapat menurunkan kadar gula darah setelah makan. Dengan demikian, makan kentang mentah membantu mengelola diabetes, namun jangan makan kentang saja secara berlebihan, ya. Selain itu, dapat mencegah kelelahan dan perubahan suasana hati akibat lonjakan gula darah setelah makan.
Baca Juga: Makanan Ini Tinggi Kandungan Lemaknya, Tapi Menyehatkan
Risiko Makan Kentang Mentah
Namun, makan kentang mentah memiliki risiko tersendiri, di antaranya:
Adanya kandungan lektin
Sama seperti tanaman mentah lainnya, kentang mentah juga mengandung lektin, sejenis protein yang mengikat karbohidrat. Jika dikonsumsi dalam jumlah banyak, lektin dapat menyebabkan gangguan pencernaan seperti mual, muntah, sakit perut, diare dan mengganggu penyerapan mineral tertentu.
Adanya kandungan solanin
Solanin secara alami ada di dalam semua jenis kentang, yang ketika dimakan akan terasa pahit. Solanin paling tinggi ada di dalam kentang yang kulitnya berwarna hijau.
Dalam dosis kecil sekalipun solanin sangat beracun dan dapat menyebabkan sakit kepala, diare, mual, muntah dan kelumpuhan sistem saraf pusat. Walaupun sudah dimasak, risiko keracunan ini akan tetap ada, sehingga sebaiknya hindari makan kentang yang kulitnya berwarna hijau, baik dalam kondisi mentah maupun matang.
Jadi, jika Anda berminat untuk mengonsumsi kentang mentah, sebaiknya berhati-hati dalam memilih jenis kentang. Batasi juga porsi kentang yang dimakan. Ada baiknya untuk mengolahnya terlebih dahulu dengan cara yang sehat misalnya seperti memanggang sehingga vitamin C di dalamnya tidak rusak sepenuhnya.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim