Saffron belakangan ini marak digunakan sebagai perawatan kesehatan dan kecantikan. Saffron adalah sejenis rempah kering yang berasal dari tanaman pacar (Crocus sativus). Rempah ini berasal dari Yunani dan telah lama digunakan sebagai obat. Mengonsumsi saffron dipercaya dapat meningkatkan libido, meningkatkan suasana hati, dan meningkatkan daya ingat. Namun, tak hanya itu, terdapat beberapa manfaat lainnya bagi kesehatan tubuh. Apa saja kandungan nutrisi dan bagaimana manfaatnya? Simak ulasannya berikut ini.
Kandungan nutrisi saffron
Dilansir dari Everyday Health, menurut U.S Department of Agriculture, dalam 1 sendok teh atau sekitar 0.7 gram saffron mengandung nutrisi berikut:
Kalori: 2
Protein: 0.08 gr
Karbohidrat: 0,46 gr
Kalsium: 1 mg
Zat besi: 0.08 mg
Magnesium: 2 mg
Thiamin: 0,001 mg
Riboflavin: 0.002 mg
Niacin: 0.01 mg
Saffron mengandung senyawa bernama safranal yang membedakan saffron dengan jenis rempah lainnya. Kandungan saffranal memberi aroma yang khas pada saffron. Selain itu saffron juga mengandung crocin yang memberi warna pada saffron dan picrocrocin yang memberi saffron rasa manis khas bunga yang bisa dimakan.
Manfaat saffron bagi kesehatan
1. Memperbaiki suasana hati dan mengatasi gejala depresi
Dilansir dari Healthline, saffron juga dikenal dengan istilah “sunshine spice”. Selain karena warnanya yang cerah, saffron juga dipercaya mampu memperbaiki suasana hati. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari sama efektifnya dengan mengonsumsi obat-obatan antidepresi seperti Fluoxetine, Imiparamime, dan Citalopram.
2. Kaya antioksidan
Kandungan crocin, crocetin, dan safranal pada saffron bukan hanya memberi warna dan aroma yang khas, namun juga merupakan antioksidan yang baik bagi kesehatan. Kandungan crocin dan crocetin berfungsi sebagai antidepresan dan membantu melindungi sel otak dari kerusakan dan membantu mencegah peradangan. Daun bunga saffron juga mengandung kaempferol yang berkhasiat mengurangi peradangan, sebagai senyawa antikanker, dan berfungsi sebagai antidepresan.
3. Sebagai zat antikanker
Saffron dan kandungan senyawa lainnya dapat mengurangi sejumlah penyakit kronis, salah satunya adalah kanker. Dalam sebuah penelitian in-vitro, saffron dan kandungan antioksidan lainnya dalam saffron terbukti mampu menekan sel pertumbuhan kanker dan tidak memberi efek samping pada sel normal. Dalam penelitian tersebut juga mengungkapkan bahwa crocin, sebagai senyawa utama dalam saffron membuat sel kanker lebih sensitif pada obat-obatan kemoterapi.
4. Meredakan gejala premenstruasi atau PMS
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa saffron mampu mengatasi gejala PMS yang berat. Dalam sebuah penelitian dengan responden perempuan berusia 20-45 tahun, mengonsumsi 30 mg saffron setiap harinya dirasa lebih efektif dalam menangani gejala PMS seperti nyeri, sakit kepala, dan ngidam.
5. Meningkatkan gairah seksual
Di daerah asalnya, Yunani, saffron telah lama dikenal sebagai afrodisiak, yaitu makanan atau suplemen pembangkit gairah seksual. Sebuah studi menunjukkan mengonsumsi 30 mg saffron setiap hari selama empat minggu dapat meningkatkan kemampuan ereksi pada pria.
Begitu juga pada wanita, mengonsumsi saffron 30 mg selama empat minggu setiap hari dapat mengurangi nyeri akibat berhubungan seksual, meningkatkan lubrikasi dan gairah seksual jika dibandingkan dengan obat-obatan plasebo.
6. Membantu program penurunan berat badan
Mengonsumsi saffron juga dikenal mampu menahan nafsu makan sehingga baik untuk orang yang sedang menjalani diet menurunkan berat badan. Para ahli menduga saffron dapat meningkatkan suasana hati menjadi bahagia sehingga mengurangi niat untuk menyantap cemilan yang dianggap sebagai pemicu kenaikan berat badan.
Meskipun saffron menunjukkan beberapa manfaat bagi kesehatan, namun beberapa studi masih memerlukan penelitian lebih lanjut. Oleh sebab itu, hindari mengonsumsi saffron secara bebas terutama jika untuk mengatasi masalah kesehatan yang Anda alami. Konsultasikan ke dokter mengenai keluhan yang Anda rasakan untuk mendapat penanganan yang tepat.
- dr Ayu Munawaroh, MKK