Konsumsi cuka apel sebagai suplementasi diet dipercaya dapat membantu menurunkan berat badan dan menekan nafsu makan. Selain itu, beberapa klaim, seperti menurunkan risiko diabetes dan penyakit jantung pun sering ditemukan di masyarakat. Namun, benarkah demikian?
Sekilas mengenai cuka apel
Cuka apel terbuat dari sari buah apel yang difermentasikan lewat dua kali proses. Proses pertama, yaitu menghancurkan apel dan mencampurkannya dengan ragi, gula, atau sumber karbohidrat lain. Setelah beberapa minggu, bakteri alami dan ragi telah berfermentasi dan mengubah karbohidrat menjadi alkohol. Pada fermentasi kedua, alkohol akan dibuah menjadi asam asetat, demikianlah kemudian cuka apel siap dikemas dan dinikmati manfaatnya.
Manfaat cuka apel untuk kesehatan
Cuka apel diketahui mengandung beragam nutrisi, seperti vitamin B1, vitamin B2, vitamin C, asam folat, dan pektin. Selain itu, cuka apel juga mengandung asam asetat, asam amino, kalium, dan antioksidan.
Berdasarkan kandungannya tersebut, cuka apel dapat memberi manfaat bagi kesehatan tubuh, di antaranya:
- Membantu melawan dan membunuh bakteri
Cuka apel diketahui dapat membunuh bakteri karena kandungan asam asetat di dalamnya. Sebagaimana dengan kandungan cuka lainnya, cuka apel dapat membersihkan bakteri yang mungkin ada pada makanan Anda. Misalnya, Anda dapat mencampurkan sedikit cuka apel pada salad yang akan Anda konsumsi.
Meski bermanfaat dalam melawan kuman, penggunaan cuka apel pada luka terutama luka terbuka tidak disarankan. Hal ini dikarenakan dapat terjadinya risiko kulit yang terbakar dan iritasi lebih lanjut.
- Menangkal efek radikal bebas
Kandungan cuka apel salah satunya adalah polifenol, yaitu antioksidan yang dapat memperbaiki kerusakan sel di dalam tubuh akibat efek radikal bebas. Namun, efektivitas cuka apel dalam menghambat perkembangan penyakit-penyakit degeneratif, misalnya alzheimer, masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
- Menjaga kesehatan kulit
Cuka apel bersifat asam, sehingga dipercaya dapat melembabkan kulit dan memperbaiki lapisan kulit yang rusak. Selain itu, cuka apel juga diklaim dapat mencegah dan mengatasi masalah kulit, seperti jerawat dan eksim.
Anda dapat mengencerkan cuka apel dengan mencampurkan satu sendok teh cuka apel dengan 10 sendok teh air. Kemudian, oleskan ke bagian kulit yang memiliki masalah. Dengan begitu, Anda bisa mendapatkan manfaat cuka apel bagi kulit Anda.
- Membantu menurunkan berat badan
Anggapan yang paling populer di masyarakat adalah cuka apel sebagai salah satu cara alami menurunkan berat badan. Hal ini karena cuka apel dipercaya dapat menekan nafsu makan dan membakar lemak dengan lebih cepat. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa cuka apel dapat memberikan efek kenyang lebih lama dan meningkatkan proses pembakaran lemak.
Namun, berbagai penelitian menunjukkan bahwa hasil diet yang dilakukan oleh orang yang mengonsumsi cuka apel berbeda-beda, sehingga dinilai kurang memberikan efek signifikan dibandingkan dengan diet gizi seimbang yang disertai olahraga.
Oleh karena itu, bila Anda ingin mengonsumsi cuka apel untuk membantu diet Anda, tetap jaga pola makan dengan gizi seimbang dan olahraga rutin.
- Manfaat cuka apel lainnya masih membutuhkan penelitian lebih lanjut
Kandungan yang terdapat di dalam cuka apel, seperti antioksidan dan asam asetat menurut beberapa studi mampu menurunkan kadar kolesterol dan trigliserida dalam darah dan mencegah tekanan darah tinggi. Namun sayangnya, penelitian tersebut masih terbatas pada uji laboratorium, sehingga efektivitas dan keamanan konsumsi cuka apel pun masih perlu diteliti lebih lanjut.
Selain itu, salah satu penelitian juga menekan kenaikan kadar gula darah dan HbA1c (penanda kadar gula darah jangka panjang). Meskipun begitu, penurunanan yang terjadi tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, sebaiknya konsumsi cuka apel pada pasien diabetes memerlukan pengawasan oleh dokter dan tidak dijadikan sebagai terapi utama.
Hal yang perlu diperhatikan
Meski beberapa manfaat cuka apel bagi kesehatan masih memerlukan penelitian lebih lanjut, konsumsi cuka apel tergolong aman. Anda dapat menjadikan cuka apel sebagai penambah cita rasa makanan, seperti ditambahkan ke dalam salad atau campuran saus.
Hati-hati bila mengonsumsi cuka apel, terutama bila berlebihan, karena justru dapat menyebabkan masalah kesehatan. Misalnya, kerusakan enamel gigi, iritasi tenggorokan, masalah pencernaan, serta sensasi terbakar di kulit bila mengoleskan cuka apel berlebihan.
Untuk tetap dapat menikmati manfaat cuka apel, disarankan untuk mengonsumsi cuka apel dari brand yang terpercaya, dan mencampurnya terlebih dahulu dengan air hangat atau air dingin.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Mikstas C. Apple Cider Vinegar (2019). Available from: https://www.webmd.com/diet/apple-cider-vinegar-and-your-health.
Cleveland Clinic. Exploring the Health Benefits of Apple Cider Vinegar (2021). Available from: https://health.clevelandclinic.org/exploring-the-health-benefits-of-apple-cider-vinegar/.
Tripathi, S. & Mazumder, P. M. (2020). Apple Cider Vinegar (ACV) and Their Pharmacological Approach towards Alzheimer’s Disesea (AD): A Review. Indian Journal of Pharmaceutical Education and Research, doi: 10.5530/ijper.54.2s.62.
Akanksha, S. & Mishra, S. (2017). Study about The Nutritional and Medicinal Properties of Apple Cider Vinegar. Asian Journal of Science and Technology, 8(11), pp. 6892–6894.
Shmerling, R. Harvard Health Publishing Harvard Medical School (2020). Apple Cider Vinegar Diet: Does It Really Work?
Gunnars, K. Healthline (2021). 6 Health Benefits of Apple Cider Vinegar, Backed by Science.