Diet paleo adalah diet yang meniru kebiasaan makan nenek moyang kita di zaman paleolitikum. Karenanya, diet ini juga dikenal dengan istilah diet manusia purba atau manusia gua. Diet paleo menganut prinsip bahwa makanan alami pada zaman purba lebih sehat sehingga manusia dianjurkan untuk makan makanan alami tanpa pengolahan khusus.
Apa saja menu makanan dalam diet paleo?
Pada dasarnya, diet paleo menganjurkan makan makanan yang mudah didapat di sekitar, tumbuh secara organik dan bukan makanan olahan. Diet paleo juga meyakni bahwa tubuh makanan lebih cocok diberi makanan hasil berburu daripada makanan yang diolah sedemikian rupa hingga memiliki bentuk berbeda jauh dnegan bahan aslinya.
Beberapa makanan yang dianjurkan dalam diet paleo antara lain daging merah, ikan, telur, kacang-kacangan dan biji-bijian, dan sayur-sayuran. Untuk asupan lemak Anda juga bisa mendapatkannya dari ikan, minyak zaitun dan minyak kelapa, atau buah-buahan.
Selain menghindari makanan olahan, diet paleo juga menganjurkan Anda menghindari makanan seperti susu dan produk susu turunannya, gandum, legune, kacang tanah dan kacang polong, gula halus, garam, minyak dan minyak yang sudah mengalami banyak proses seperti minyak canola.
Efek diet paleo bagi kesehatan
Diet paleo yang menjauhkan Anda dari gula dan garam dianggap membuat tubuh lebih sehat dan cocok bagi Anda yang ingin menurunkan berat badan. Diet paleo juga dipercaya mampu membantu menjaga kadar gula darah, menjaga tekanan darah, menurunkan kolesterol serta menjaga selera makan menjadi lebih baik.
Meskipun memiliki banyak manfaat, para ahli menyarankan untuk tidak sembarangan menjalani diet paleo. Pilihan makanan yang terbatas dianggap dapat menimbulkan masalah kesehatan lainnya, yaitu:
1. Meningkatkan risiko penyakit jantung
Dilansir dari Medical News Today, sebuah studi menunjukkan bahwa orang yang menjalani diet paleo memiliki peningkatan risiko mengalami penyakit jantung. Dalam sebuah studi di tahun 2017 disebutkan bahwa orang yang menjalani diet paleo memiliki kadar trimetilamina N-oksida (TMAO) yang tinggi. Kondisi ini erat kaitannya dengan peningkatan risiko penyakit jantung.
Para ahli menduga kondisi ini berkaitan dengan makanan yang tidak dikonsumsi pelaku diet paleo seperti biji-bijian dan makanan kaya serat lainnya yang penting untuk kesehatan usus. Karena kandungan TMAO diproduksi di usus, kekurangan biji-bijian dapat mengubah populasi bakteri yang cukup untuk membuat produksi senyawa ini menjadi lebih tinggi.
2. Diabetes tipe 2
Dilansir dari Everyday Health, diet paleo juga dianggap dapat meningkatkan risiko penyakit diabetes tipe 2. Para ahli berpendapat bahwa konsumsi daging merah yang tidak terkontrol pada diet paleo memengaruhi kesehatan jantung dan diabetes. Jika Anda memiliki penyakit diabetes dan tidak mengontrol asupan daging merah selama menerapkan diet paleo, hal ini dapat memperburuk kondisi diabetes Anda.
Bagi pelaku diet paleo yang ingin mengonsumsi daging merah sebaiknya mengonsumsi daging merah tanpa lemak seperti daging bagian tenderloin dan daging sapi muda. Dianjurkan untuk memilih daging yang segar daripada yang telah diproses atau daging kalengan.
Diet paleo pada dasarnya merupakan diet yang baik bagi kesehatan karena mengutamakan bahan makanan yang alami. Namun seperti diet pada umumnya, apabila dilakukan terlalu ekstrem hal ini dapat menyebabkan tubuh kekurangan nutrisi dan serat.
Untuk itu, bagi Anda yang ingin menjalani diet paleo sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter dan ahli gizi agar dapat merekomendasikan pilihan menu diet yang tepat dan sesuai kondisi kesehatan Anda.
- dr Ayu Munawaroh, MKK