Diet paleo adalah diet yang menunya mirip dengan apa yang dimakan di zaman paleolitikum 10 ribu tahun silam.
Diet ini mengonsumsi daging rendah lemak, ikan, buah-buahan, sayuran, kacang-kacangan dan biji-bijian. Menu yang mirip dengan yang dikonsumsi di zaman paleolitikum, di mana saat itu manusia masih berburu dan mengumpulkan bahan makanan.
Dilansir Mayo Clinic, tujuan diet ini adalah untuk kembali ke cara makan di zaman purba, yang dianggap lebih cocok dilakukan secara genetik ketimbang diet modern. Pertanian mengubah apa yang orang makan dan menetapkan produk susu, biji-bijian dan kacang-kacangan sebagai makanan pokok. Perubahan pola makan yang relatif ketinggalan zaman dan cepat menurut hipotesis melampaui kemampuan tubuh beradaptasi, sehingga dapat menyebabkan efek samping seperti obesitas, diabetes, dan penyakit jantung.
Dilansir WebMD, pada diet paleo, Anda disarankan untuk menghindari makanan berikut:
- Gandum
- Polong-polongan, dan kacang-kacangan
- Produk susu
- Gula terefinasi
- Garam
- Kentang
- Makanan siap saji
Makanan tersebutlah yang diperkirakan dapat menyebabkan obesitas, diabetes, penyakit jantung dan penyakit lainnya. Dengan menghindari makanan tersebut, diharapkan Anda bisa mendapatkan manfaat seperti:
- Menurunkan berat badan
- Toleransi glukosa yang baik
- Menurunkan trigliserida
- Mengendalikan rasa lapar
- Mengontrol tekanan darah
Dilansir Everydayhealth, berikut adalah menu yang disarankan saat menjalani diet paleo:
- Daging rendah lemak, baik daging merah maupun unggas - disarankan memakan daging dari hewan ternak yang mengonsumsi makanan organik atau rumput
- Telur - tidak lebih dari 6 butir dalam seminggu
- Ikan-ikanan, termasuk kerang-kerangan dan kepiting serta udang
- Buah-buahan seperti strawberry, melon, mangga, buah ara
- Sayuran tanpa pati seperti asparagus, bawang bombay, cabai, labu
- Kacang-kacangan dan biji-biijian seperti almond, kacang mede, walnut, kuaci
- Minyak zaitun, flaxseed oil, walnut oil dengan jumlah yang tidak berlebihan
Risiko menjalani diet paleo
Diet paleo adalah bagian dari kebiasaan hidup sehat, dan tidak dapat menyembuhkan penyakit tertentu (termasuk penyakit jantung). Sehingga sebaiknya apabila Anda menderita darah tinggi atau kolesterol tinggi, Anda tetap melakukan pengobatan dan menjalani pengobatan sesuai saran dokter. Diet paleo, hanyalah sebagai pendamping untuk membantu mengatur pola makan Anda.
Menjalani diet paleo berarti Anda harus cermat dalam memilih menu makanan, termasuk memilih bahan makanan organik. Dengan demikian tentu saja pengeluaran Anda akan meningkat karena mengonsumsi makanan organik cenderung membuat Anda harus mengeluarkan uang lebih banyak.
Salah satu contoh menu diet paleo, seperti dilansir Mayo Clinic:
- Makan pagi - ikan salmon kukus dan melon
- Makan siang - daging kukus dan salad sayuran serta kacang-kacangan
- Makan malam - daging tanpa lemak panggang, sayuran kukus, dan salad sayuran serta buah strawberry
- Camilan - buah jeruk, wortel atau seledri
Diet ini juga merekomendasikan Anda untuk mengonsumsi cukup air minum serta tetap bergerak aktif.
Menarik untuk dicoba, bukan?
Orenstein, Beth W.(2020). The Paleo Diet: How It Works, What to Eat, and the Risks. Everydayhealth. Available from : https://www.everydayhealth.com/diet-nutrition/the-paleo-diet.aspx
Mayo Clinic Staff. (2020). Paleo diet: What is it and why is it so popular?. Mayo Clinic. Available from : https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/nutrition-and-healthy-eating/in-depth/paleo-diet/art-20111182
Maher, Lucy. (2021). The Paleo Diet and Your Cholesterol. WebMD. Available from : https://www.webmd.com/cholesterol-management/features/paleo-diet-cholesterol