Seledri adalah tanaman dari keluarga Apiaceae, sama seperti wortel, parsnip, dan parsley yang memiliki batang daun tebal kaya air dan daun yang biasanya digunakan sebagai bumbu atau bahan jus. Seledri diketahui memiliki beragam manfaat untuk kesehatan tubuh, salah satunya dapat membantu mengontrol tekanan darah. Tak hanya itu, simak penjelasan berikut ini tentang manfaat kesehatan seledri.
Ragam manfaat seledri
Seledri dikenal bermanfaat membantu menurunkan tekanan darah pada hipertensi. Selain itu, dilansir Medical News Today, berikut adalah manfaat mengonsumsi seledri bagi kesehatan:
- Mencegah peradangan dan kanker
Seledri mengandung komponen yang disebut apigenin yang berfungsi sebagai anti radang, antibakteri, antivirus, dan antioksidan. Pada penelitian yang dilakukan tahun 2015, disimpulkan bahwa diet kaya apigenin dapat mengurangi peradangan tertentu di dalam tubuh, yang dapat mengembalikan keseimbangan sistem kekebalan tubuh.
- Menurunkan kadar kolesterol jahat
Hiperlipidemia mengacu pada peningkatan molekul lemak di dalam darah. Seringkali kondisi ini tidak disertai gejala, namun bila dibiarkan tanpa perawatan selama jangka panjang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke. Studi yang dilakukan tahun 2014 menunjukkan bahwa ekstrak seledri dapat mengurangi kadar kolesterol jahat (LDL) pada tikus yang mengonsumsi makanan tinggi lemak.
- Melindungi dari gigitan nyamuk
Dilansir WebMD, seledri juga memiliki manfaat perlindungan dari gigitan nyamuk. Disebutkan bahwa mengoleskan gel yang mengandung 5-25% ekstrak seledri pada kulit dapat memberikan perlindungan dari nyamuk setidaknya selama 4,5 jam.
Selain manfaat-manfaat di atas, esktrak seledri diketahui dapat membantu mengontrol dan mengatasi beberapa penyakit, seperti penyakit liver, penyumbatan saluran kemih, encok, dan gangguan rematik. Namun, diperlukan penelitian lebih lanjut mengenai efek seledri pada penyembuhan penyakit-penyakit tertentu, sehingga bukan dijadikan sebagai pengobatan utama.
Efek samping yang dapat ditimbulkan
Dilansir WebMD, mengonsumsi seledri dapat menyebabkan efek samping sebagai berikut:
- Reaksi alergi
Saat dikonsumsi sebagai obat minum, baik ekstrak seledri maupun biji seledri dapat menyebabkan reaksi alergi tertentu, seperti misalnya ruam kemerahan hingga anafilaksis. Ketika diaplikasikan di kulit, dalam jangka panjang dapat menyebabkan reaksi alergi, ruam kemerahan, anafilaksis. Selain itu, seledri juga dapat meningkatkan sensitivitas pada sinar matahari.
- Keguguran
Minyak atau ekstrak seledri dan biji seledri tidak disarankan dikonsumsi oleh ibu hamil, karena dalam dosis tinggi dapat menyebabkan kontraksi rahim dan keguguran.
- Celery-carrot-mugwort-spice syndrome
Beberapa orang dapat mengalami reaksi ruam kemerahan juga dapat mengalami celery-carrot-mugwort-spice syndrome. Reaksi alergi ini muncul pada mereka yang mengonsumsi wortel liar, mugwort, caraway, fennel, ketumbat, parsley, pekak, dandelion, dan lain sebagainya.
- Gangguan perdarahan
Seledri dapat meningkatkan risiko perdarahan saat dikonsumsi dalam dosis tertentu.
- Gangguan ginjal
Mengonsumsi seledri dalam dosis tinggi juga meningkatkan risiko peradangan ginjal. Mengombinasikan seledri dan obat atau anestesi dapat memperlambat sistem saraf pusat. Disarankan dua minggu sebelum menjalani pembedahan, berhenti mengonsumsi seledri.
Saat dikonsumsi dalam jumlah yang tidak berlebihan, seledri masih memberikan manfaat yang baik bagi kesehatan. Jadi, jangan mengonsumsinya berlebihan, ya.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Brazier Y. Health benefits and risks of celery (2019). Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/270678.
WebMD. Celery (2020). Available from: https://www.webmd.com/vitamins/ai/ingredientmono-882/celery.