Brand/Nama Lain
Beberapa merk dagang yang mengandung betaxolol hydrochloride di Indonesia hingga saat ini adalah Betoptima, Optibet, Tonor.
Cara Kerja
Betaxolol hydrochloride merupakan obat golongan beta blocker, yang bekerja pada reseptor β1. Obat ini bekerja dengan cara menghambat produksi cairan di dalam bola mata sehingga dapat menurunkan tekanan di dalam bola mata. Peningkatan tekanan bola mata ditemukan pada kasus glaukoma.
Indikasi
Betaxolol hydrochloride merupakan obat tetes mata yang biasa dimanfaatkan untuk menangani kasus glaukoma sudut terbuka (peningkatan tekanan di dalam bola mata) yang berisiko terhadap kejadian kebutaan.
Kontraindikasi
Kontraindikasi penggunaan betaxolol hydrochloride berupa:
- Bradikardia berat (penurunan denyut jantung berat)
- Gagal jantung yang tidak terkontrol
- Asma bronkial berat
- Penyakit paru obstruksi kronis
- Penyakit pembuluh darah arteri perifer berat
- Ketidakseimbangan elektrolit asidosis metabolik di dalam darah
- Gangguan irama jantung tertentu
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya:
- Rasa tidak nyaman berupa terbakar atau tersengat pada mata
- Bradikardi (penurunan denyut jantung)
- Jantung berdebar-debar (palpitasi)
- Nyeri dada
- Insomnia
- Mudah lelah atau lemas
- Diare
- Nyeri sendi
- Sesak
- Radang pada tenggorokan
Sediaan
Beberapa sediaan betaxolol hydrochloride yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah tetes mata 0,5% (5 mg/mL).
Dosis
Pada kasus glaukoma mata di orang dewasa, teteskan obat sebanyak 1 tetes selama 2 kali sehari.
Keamanan
Kehamilan:
Termasuk FDA kategori C (terdapat penelitian pada hewan uji coba yang menunjukkan adanya efek samping pada janin namun tidak ada penelitian terkontrol baik dan memadai pada manusia) sehingga potensi manfaat dan risiko obat perlu dipertimbangkan dan digunakan dengan hati-hati pada ibu hamil.
Interaksi Obat
Obat Digoksin
Penggunaan obat tetes mata betaxolol hydrochloride bersamaan dengan digoksin, salah satu pilihan obat dalam terapi gangguan ritme jantung atau gagal jantung, berpotensi meningkatkan risiko kejadian penurunan denyut jantung (bradikardia). Oleh karena itu, penggunaan obat yang bersamaan dengan betaxolol hydrochloride perlu diawasi oleh dokter untuk mencegah kejadian yang tidak diinginkan.
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya, cek di sini ya!
- dr Hanifa Rahma