Brand/Nama Lain
Citaz 100 | Aggravan | Naletal 50 |
Pletaal SR | Stazol | Naletal 100 |
Pletaal | Antiplat 50 | Antiplat 50 |
Cara Kerja
Cilostazol termasuk dalam kelas obat yang disebut obat antiplatelet. Obat ini bekerja dengan meningkatkan aliran darah dan jumlah oksigen ke kaki.
Indikasi
Cilostazol digunakan untuk memperbaiki gejala gangguan aliran darah tertentu di kaki (klaudikasio intermiten). Cilostazol dapat mengurangi nyeri otot/kram yang terjadi saat berolahraga/berjalan.
Kontraindikasi
- Pasien dengan riwayat gagal jantung kongestif.
- Riwayat serangan jantung.
- Pasien dengan tukak lambung.
- Riwayat stroke hemoragik (stroke yang disebabkan pecahnya pembuluh darah), dan hipertensi tidak terkontrol.
- Gangguan ginjal berat dan gangguan hati derajat sedang atau berat.
- Penggunaan bersamaan dengan 2 tambahan obat antiplatelet atau agen antikoagulan (obat pengencer darah misalnya aspirin, clopidogrel, heparin, warfarin, dabigatran, rivaroxaban atau apixaban).
Efek Samping
- Sakit kepala, diare, pilek, dan pusing dapat terjadi. Jika salah satu dari efek ini menetap atau memburuk, beri tahu dokter Anda segera.
- Beri tahu dokter Anda segera jika Anda mengalami efek samping yang serius, termasuk:
- Tangan/kaki bengkak, mudah memar/berdarah
- Tinja berwarna hitam/berdarah
- Muntah tampak seperti ampas kopi
- Adanya tanda-tanda infeksi (seperti demam, sakit tenggorokan yang tidak kunjung sembuh)
- Dapatkan bantuan medis segera jika Anda mengalami efek samping yang sangat serius, termasuk:
- Nyeri dada/rahang/lengan kiri
- Pingsan
- Detak jantung cepat/berdebar/tidak teratur
- Pusing hebat
- Gangguan penglihatan
- Kelemahan pada satu sisi tubuh, kesulitan berbicara, dan kebingungan
Sediaan
Cilostazol tersedia dalam bentuk tablet dan kapsul dengan kandungan 50 dan 100 mg.
Dosis
Dewasa: 100 mg 2 kali sehari. Evaluasi kembali setelah 3 bulan pengobatan.
Keamanan
- Obat ini bisa membuat Anda pusing. Jangan mengemudi, menggunakan mesin, atau melakukan apa pun yang membutuhkan kewaspadaan sampai Anda dapat melakukannya dengan aman.
- Obat ini dapat menyebabkan pendarahan lambung. Konsumsi alkohol saat menggunakan obat ini dapat meningkatkan risiko perdarahan. Hindari minuman beralkohol.
- Cilostazol dapat menyebabkan suatu kondisi yang memengaruhi irama jantung (dikenal sebagai pemanjangan gelombang QT). Kondisi ini dapat menyebabkan detak jantung menjadi cepat/tidak teratur yang serius (dapat berakibat fatal) dan gejala lain (seperti pusing parah, pingsan) yang memerlukan bantuan medis segera.
- Selama kehamilan, obat ini harus digunakan hanya jika benar-benar dibutuhkan. Diskusikan risiko dan manfaatnya dengan dokter Anda.
- Tidak diketahui apakah obat ini dikeluarkan melalui ASI. Konsultasikan dengan dokter Anda sebelum menyusui.
Interaksi Obat
Berpotensi fatal: Peningkatan risiko terjadinya perdarahan bila digunakan bersamaan dengan antiplatelet atau agen antikoagulan (obat pengencer darah, misalnya aspirin, clopidogrel, heparin, warfarin, dabigatran, rivaroxaban, atau apixaban).
Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina
BPOM RI. Cilostazol. cekbpom.pom.go.id. Retrieved 22 May 2022, from https://cekbpom.pom.go.id//home/produk/69bhknndt7v4km8sdutf8ashf5/all/row/10/page/1/order/4/DESC/search/5/Cilostazol
MIMS Indonesia. Cilostazol. Mims.com. Retrieved 22 May 2022, from https://www.mims.com/indonesia/drug/info/cilostazol?mtype=generic
Web MD. Cilostazol - Uses, Side Effects, and More. Webmd.com. Retrieved 22 May 2022, from https://www.webmd.com/drugs/2/drug-16838/cilostazol-oral/details
Medlineplus. Cilostazol. Medlineplus.gov. Retrieved 22 May 2022, from https://medlineplus.gov/druginfo/meds/a601038.html