Filgrastim

Filgrastim
Leucogen mengandung 300 mcg filgrastim per 1 mL.

Bagikan :


Brand/Nama Lain

Filgia, Leucogen, Neukine.

 

Cara Kerja

Filgrastim adalah faktor stimulasi koloni granulosit (G-CSF) yang diproduksi dengan teknologi DNA rekombinan, yaitu teknologi yang memproduksi DNA artifisial melalui kombinasi materi genetik yang berbeda dari beragam sumber. Teknologi ini juga dikenal sebagai rekayasa genetik.

Filgrastim terutama memengaruhi perbanyakan (proliferasi) dan perkembangan (diferensiasi) salah satu jenis sel darah putih, yaitu neutrofil di dalam sumsum tulang. Sel neutrofil berperan penting untuk melawan infeksi dan menghancurkan bakteri yang memasuki tubuh. G-CSF sendiri adalah faktor pertumbuhan hematopoietik yang menstimulasi produksi, maturasi dan aktivasi fungsional sel neutrofil. Obat ini banyak digunakan sebagai pengobatan pasien dengan berbagai kondisi neutropenik, baik yang iatrogenik dan terkait penyakit.

 

Indikasi

Filgrastim hanya bisa diberikan oleh dokter spesialis. Obat ini diindikasikan pada pasien dengan kadar sel neutrofil yang rendah di tubuhnya pada kondisi berikut:

  • Pasien kanker yang menerima transplantasi sumsum tulang
  • Pengobatan kemoterapi pada keganasan atau kanker
  • Riwayat infeksi berat berulang
  • Neutropenia yang tidak kunjung membaik pada pasien HIV stadium lanjut
  • Neutropenia siklik, yaitu gangguan darah langka yang menyebabkan seseorang memiliki kadar neutrofil yang rendah
  • Neutropenia bawaan lahir yang berat

 

Kontraindikasi

Filgrastim tidak boleh diberikan pada pasien dengan kondisi berikut:

  • Pernah mengalami reaksi alergi berat pada G-CSF seperti filgrastim, pegfilgrastim atau komponen obat lainya
  • Mengalami reaksi hipersensitivitas terhadap protein turunan E. coli
  • Sindrom Kostmann, yaitu gangguan neutropenia bawaan lahir yang serius dan langka serta dikaitkan dengan infeksi bakteri berulang yang sering terjadi
  • Neutropenia bawaan lahir yang berat dan mengalami leukemia (kanker darah)

                                                                                                                                                                               

Efek Samping

Pemberian filgrastim bisa menimbulkan efek samping pada beberapa orang. Gejala yang muncul bisa beragam dan tidak serupa pada setiap pasien. Beberapa efek samping yang bisa muncul dari pemberian filgrastim antara lain:

  • Mual atau muntah
  • Nyeri tulang
  • Rambut rontok
  • Diare
  • Demam
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Rasa sesak atau sulit bernapas
  • Batuk
  • Konstipasi
  • Ruam kulit
  • Nyeri dada
  • Mimisan
  • Masalah buang air kecil
  • Penurunan kadar trombosit (keping darah) atau sel darah merah
  • Peningkatan kadar asam urat, dll.

 

Sediaan

Obat ini tersedia dalam bentuk cairan injeksi atau obat suntik 300 mcg/1 mL. 

 

Dosis

Dosis obat disesuaikan dengan penyakit, berat badan atau luas permukaan tubuh, dan usia pasien, apakah obat diberikan untuk anak-anak atau orang dewasa. Bila diperlukan, terkadang obat juga bisa diencerkan oleh petugas kesehatan dengan larutan gula 5%. Filgrastim diberikan bila kadar neutrofil di tubuh kurang dari 1000/mm3, dan dihentikan ketika kadar neutrofil sudah meningkat menjadi 5000/mm3. Rekomendasi dosis bisa bervariasi antar obat dan negara.

 

Keamanan

Pada wanita hamil, filgrastim tergolong sebagai kategori C FDA. Pada penelitian yang dilakukan di hewan uji coba, terdapat risiko yang muncul pada janin yang dikandung hewan tersebut. Belum ada penelitian yang cukup memadai dan terkontrol dengan baik pada wanita hamil. Obat ini bisa diberikan bila potensi manfaat obat lebih besar dibandingkan kemungkinan risiko yang dapat muncul. Sementara itu pada ibu menyusui, masih belum diketahui bila filgrastim turut dikeluarkan dalam ASI.

 

Interaksi Obat

Filgrastim sebaiknya tidak diberikan secara bersamaan dengan obat lain. Belum ada laporan maupun penelitian lebih lanjut mengenai interaksi obat yang berkaitan dengan filgrastim. Pemberian filgrastim bersama 5-fluorourasil mungkin dapat memperparah neutropenia.

 

Mau tahu informasi seputar obat-obatan lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : dr Arifin Muhammad Siregar
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Selasa, 1 Agustus 2023 | 09:55