Brand/nama lain
Aldisa SR, Allohex, Alloris, Anhissen, Anlos, Claradin, Clarihis, Clarinase, Claritin, Clatadine, Clatatin, Cronase, Cronitin, Dayhist, Dinazen, Folerin, Glodin, Gradine, Histaritin, Imunex, Inclarin, Inversyn, Klinset, Lesidas, Logista, Loracor, Loran, Lorapharm, Loratadin, Lorihis, Miratadin, Nosedin, Nufalora, Picadin, Prohistin, Pylor, Rahistin, Rhinos SR, Rihest, Safetin, Safetin Ft, Sohotin, Soneryl, Suddo-L, Tinnic, Ultilar, Winatin, Xepalodin.
Cara Kerja
Loratadin merupakan obat yang bekerja dengan cara menghambat aktivitas zat kimia histamin di dalam tubuh saat terpapar zat atau benda dari lingkungan yang dapat menyebabkan alergi, sehingga dapat meringankan gejala alergi.
Indikasi
Gejala alergi seperti biduran, ruam kulit yang gatal, bersin-bersin atau hidung meler.
Kontraindikasi
Beberapa kondisi klinis yang menjadi kontraindikasi dari penggunaan loratadine adalah sebagai berikut:
- Riwayat hipersensitif atau alergi terhadap obat loratadine atau komponen sediaan obat
- Bayi prematur, bayi baru lahir, atau anak yang berusia di bawah 2 tahun
- Asma akut atau penyakit paru obstruksi kronis (PPOK)
Efek Samping
Efek samping umumnya jarang terjadi. Meskipun demikian, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi, misalnya nyeri kepala, kelelahan, mudah gugup, sedikit mengantuk, mulut kering, mual, atau muntah.
Sediaan
Beberapa sediaan yang dapat ditemukan hingga saat ini adalah sebagai berikut:
- Tablet 10 mg
- Tablet kombinasi (loratadine 5 mg + pseudoefedrin 120 mg, dan loratadine 10 mg + pseudoefedrin 240 mg)
- Sirup 5 mg/5 ml
Dosis
- Dewasa dan anak-anak >12 tahun: 10 mg/hari, sekali sehari atau 5 mg dua kali sehari.
- Anak-anak 2-12 tahun diatas 30 kg: 10 mg/hari, sekali sehari.
- Anak-anak 2-12 tahun dibawah 30 kg: 5 mg/hari, sekali sehari.
Keamanan
Kehamilan:
Kategori B berdasarkan FDA (tidak memiliki risiko terhadap janin pada binatang uji coba, namun belum ada penelitian klinis terkontrol pada ibu hamil sehingga umumnya obat ini aman dikonsumsi).
Interaksi Obat
- Obat golongan antijamur (ketoconazole dan fluconazole)
Loratadine dapat meningkatkan konsentrasi obat ketoconazole dan fluconazole di dalam tubuh bila dikonsumsi bersamaan.
- Obat golongan antibiotik (seperti eritromisin dan klaritromisin)
Loratadine dapat meningkatkan konsentrasi obat eritromisin dan klaritromisin di dalam tubuh bila dikonsumsi bersamaan.
- Obat golongan antikejang (seperti karbamzepin, phenytoin, fenobarbital)
Efek loratadine akan berkurang jika dikonsumsi bersamaan dengan obat golongan antikejang.
- dr Hanifa Rahma