Definisi
Protein total adalah jumlah seluruh protein yang terdapat dalam darah. Protein adalah komponen penting dalam tubuh yang berperan dalam menjaga kesehatan sel dan jaringan tubuh. Selain itu, protein juga dibutuhkan oleh tubuh untuk pertumbuhan, perkembangan, dan menjaga daya tahan tubuh, serta mencegah dan melawan infeksi.
Dalam tubuh terdapat dua jenis protein yaitu albumin dan globulin. Protein albumin dihasilkan oleh organ hati. Sedangkan protein globulin diproduksi dalam organ hati dan sistem kekebalan tubuh. Kedua protein ini memiliki fungsi dan peranan yang berbeda dalam tubuh.
Protein albumin memiliki beberapa peranan penting dalam tubuh, seperti berperan dalam menjaga cairan agar tidak bocor dan tidak keluar dari pembuluh darah. Albumin juga beperan sebagai pembawa hormon, nutrisi, dan komponen penting lain melewati sirkulasi darah dalam tubuh. Selain itu, albumin juga membantu dalam proses pertumbuhan dan penyembuhan jaringan luka.
Sedangkan protein globulin terdiri dari beberapa unit yaitu alfa, beta dan gamma. Beberapa protein globulin berperan dalam mejaga kestabilan hemoglobin dengan cara berikatan pada hemoglobin yang terdapat dalam sel darah merah. Protein globulin lain berfungsi sebagai pembawa dan berikatan dengan senyawa kimia seperti besi dan logam yang beredar dalam sirkulasi darah.
Protein total dalam darah dapat diukur kadarnya melalui pemeriksaan protein total darah. Pemeriksaan protein total adalah suatu pemeriksaan yang mengukur jumlah protein total khususnya protein albumin dan globulin yang terdapat dalam darah.
Pemeriksaan ini biasanya dilakukan dalam pemerikaan rutin untuk mengetahui kesehatan tubuh secara keseluruhan. Selain itu, pemeriksaan ini juga digunakan untuk membantu dokter menegakkan diagnosis suatu penyakit. Terdapat beberapa kasus penyakit yang perlu dilakukan pemeriksaan ini seperti pada orang yang menderita penyakit ginjal, penyakit hati, dan kondisi kekurangan nutrisi (malnutrisi).
Pemeriksaan ini juga dapat dilakukan pada pasien anak dan dewasa sesuai dengan kondisi dan tujuan pemeriksaan. Normalnya seseorang memiliki kadar protein albumin lebih rendah dibandingkan dengan protein globulin. Namun, jika dalam kondisi sakit, kadar protein dapat mengalami perubahan.
Indikasi
Pemeriksaan ini dapat dilakukan pada beberapa kondisi medis dan tujuan tertentu seperti di bawah ini:
- Apabila Anda mengalami gejala:
- Kelelahan
- Penurunan berat badan
- Penurunan nafsu makan
- Mual dan muntah
- Terdapat darah pada urine
- Mata atau kulit tampak kuning
- Bengkak pada kaki, tungkai dan perut
- Untuk mendiagnosis penyakit hati, ginjal, kelainan darah, gizi kurang dan buruk
- Untuk melihat risiko terjadinya infeksi pada tubuh Anda
- Untuk pemeriksaan rutin seperti medical check up
Kontraindikasi
Tidak ada kontraindikasi atau kondisi khusus yang membuat seseorang tidak bisa melakukan pemeriksaan ini.
Persiapan Sebelum Pemeriksaan
Tidak ada persiapan khusus sebelum melakukan pemeriksaan protein total. Pemeriksaan ini bisa dilakukan dalam keadaan tidak berpuasa. Meskipun demikian, Anda disarankan untuk melakukan konsultasi medis terlebih dahulu kepada dokter sebelum melakukan pemeriksaan protein total sebab ada beberapa obat (misalnya pil KB atau obat yang mengandung hormon (estrogen, progesteron, androgen), obat steroid/antiradang, tablet besi, insulin, dan phenazopiridine (antinyeri)) yang dapat menganggu hasil laboratorium, sehingga membuat hasil pemeriksaan tidak menggambarkan kondisi Anda yang sesungguhnya.
Prosedur Pemeriksaan
Pemeriksaan protein total umumnya menggunakan sampel serum darah sebanyak 0,25 - 0,5 ml. Sampel serum darah ini diambil dari pembuluh darah vena dan akan dikumpulkan ke dalam tabung khusus. Petugas laboratorium akan memakai sarung tangan khusus dan APD (Alat Pelindung Diri) saat mengambil sampel pemeriksaan.
Sebelum mengambil darah, petugas akan memasang pita elastis dan membersihkan area penusukan jarum dengan kasa antiseptik. Biasanya petugas mengambil darah di area lipatan siku. Setelah darah diambil dan dimasukkan ke dalam tabung khusus, petugas akan melepas pita elastis yang terpasang, menekan dan membersihkan area penusukan dengan kasa antiseptik. Prosedur pemeriksaan ini hanya berlangsung selama beberapa menit saja. Sampel darah yang telah didapatkan akan diperiksa menggunakan mesin khusus di laboratorium. Hasil pemeriksaan bisa diketahui dalam kurun waktu beberapa jam.
Nilai Normal dan Abnomal
Jumlah protein total dalam darah dapat diukur kadarnya dalam satuan gram per desiliter (g/dL). Berikut ini adalah nilai normal dari jumlah protein total yang terdapat dalam darah:
Protein |
Nilai Normal dalam Darah (g/dL) |
Protein total |
6.4-8.3 g/dL |
Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa nilai normal dari jumlah protein total dalam darah berkisar antara 6.4-8.3 g/dL. Dengan batas bawah 6.4 g/dL dan batas atas 8.3 g/dL. Nilai abnormal dari jumlah protein total jika terdapat di bawah dari batas bawah nilai normal atau di atas batas atas nilai normal.
Jika nilai protein total berada di bawah nilai normal maka terjadi penurunan jumlah protein total dalam darah. Dan apabila nilai protein total berada di atas nilai normal, berarti hal tersebut menunjukkan adanya peningkatan kadar protein dalam darah.
Hasil dan Saran (Pemeriksaan Lanjutan)
Normal
Apabila hasil pemeriksaan protein total Anda dalam rentang normal, maka hal ini menunjukkan jumlah protein total dalam tubuh Anda normal. Anda dalam kondisi sehat tidak mengalami kekurangan atau kelebihan protein dalam tubuh. Anda hanya perlu menjaga kesehatan tubuh Anda saat ini dengan menjalankan gaya hidup sehat seperti olahraga teratur, makan sesuai gizi seimbang, minum air putih yang cukup, istrihat yang cukup, kelola stres dengan baik, hindari rokok dan alkohol.
Tinggi
Jika hasil pemeriksaan protein total berada di atas nilai normal, maka kondisi ini menandakan terjadi peningkatan jumlah protein total dalam darah. Terdapat beberapa kondisi medis atau penyakit tertentu yang menyebabkan protein total dalam darah meningkat seperti:
- Infeksi atau peradangan kronik pada organ hati seperti penyakit hepatitis B dan C
- Penyakit HIV
- Kanker sumsum tulang belakang (multiple myeloma)
- Dehidrasi
- Penyakit ginjal
Namun pemeriksaan ini tidak dapat menegakkan diagnosis secara pasti. Diperlukan pemeriksaan lainnya untuk menunjang diagnosis seperti pemeriksaan darah lengkap, pemeriksaan ratio albumin/globulin, pemeriksaan jumlah albumin dan globulin, fungsi hati, fungsi ginjal, elekterolit dan tes cepat HIV.
Selain itu, dokter juga akan menyesuaikan dengan riwayat penyakit Anda, keluhan, gejala dan juga hasil pemeriksaan fisik yang didapatkan oleh dokter.
Rendah
Jika hasil pemeriksaan protein total berada di bawah nilai normal, hal ini menunjukkan jumlah protein total dalam tubuh Anda rendah atau mengalami penurunan. Kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa penyakit dan kondisi medis tertentu sehingga tubuh banyak kehilangan protein, seperti:
- Terjadi perdarahan
- Kekurangan nutrisi (malnutrisi)
- Gangguan penyerapan pada saluran pencernaan (penyakit peradangan pada usus)
- Luka bakar yang luas
- Penyakit hati
- Penyakit ginjal (glomerulonefritis)
- Penyakit bawaan adanya kekurangan protein globulin
- Pasca menjalani operasi
Namun pemeriksaan protein total tidak dapat menjadi satu-satunya pemeriksaan penentu diagnosis beberapa penyakit di atas. Dokter biasanya akan menyarankan untuk dilakukan pemeriksaan lanjutan lainnya untuk mengonfirmasi hasil pemeriksaan protein total dan mengetahui penyebab pasti rendahnya kadar protein total tubuh.
Pemeriksaan yang dapat menunjang antara lain pemeriksaan protein albumin, protein globulin, rasio protein globulin/albumin, fungsi hati, fungsi ginjal dan USG perut.
Konsultasikan Ke Dokter yang Tepat
Jika Anda mendapatkan hasil pemeriksaan protein total yang tidak normal baik jumlah protein total yang rendah ataupun tinggi. Maka hal ini menunjukkan terdapat masalah kesehatan yang sedang Anda alami dan perlu diketahui penyebab pastinya. Sehingga, Anda perlu berkonsultasi lebih lanjut ke dokter umum atau dokter spesialis penyakit dalam terdekat. Dokter akan melakukan pemeriksaan langsung dan menentukan langkah selanjutnya.
Mau tahu informasi seputar hasil pemeriksaan laboratorium, radiologi, dan lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina