Definisi
Abses submandibula adalah infeksi pada jaringan dasar mulut di bawah lidah. Abses merupakan penumpukan cairan infeksi atau nanah di suatu lokasi tertentu pada tubuh. Abses submandibula bisa terbentuk di ruang submandibula sebagai proses kelanjutan infeksi dari area leher, dapat memengaruhi mulut, leher, dan rahang. Abses menyebar dengan cepat dan menginfeksi jaringan lunak di bawah lidah.
Infeksi menyebabkan lidah semakin terdorong ke atas karena adanya pembengkakan di bawah lidah atau di bagian rahang bawah. Lidah yang terdorong dapat menyebabkan kesulitan bernapas atau penyumbatan saluran nafas jika tidak ditangani. Pasien juga menjadi sulit menelan air liur karena pembengkakan di bawah lidah.
Kondisi serius ini lebih sering terjadi pada orang dewasa dibandingkan anak-anak. Tidak ada kecenderungan jenis kelamin pada penyakit ini. Sekitar 1/3 kasus berkaitan dengan penyakit lainnya, seperti HIV dan diabetes mellitus,serta diasosiasikan juga dengan kebersihan dan kesehatan mulut yang buruk.
Sebelum adanya pengembangan antibiotik, angka kematian yang disebabkan oleh abses mandibula dapat mencapai lebih dari 50%. Dengan penanganan jalan nafas yang cepat, terapi antibiotik, bersama dengan teknologi pencitraan dan prosedur bedah yang canggih, angka kematian telah menurun menjadi sekitar 8%. Dengan penanganan yang tepat, umumnya infeksi dapat sembuh total.
Penyebab
Abses submandibula disebabkan oleh infeksi bakteri, yaitu bakteri Streptococcus dan Staphylococcus sebagai penyebab tersering. Abses yang terjadi pada ruang submandibula ini sering terjadi sebagai penyebaran dari infeksi atau cedera pada mulut. Tidak hanya dari mulut, infeksi yang berasal dari tenggorokan, kelenjar liur, atau kelenjar getah bening submandibula juga bisa menyebar membentuk kumpulan nanah di ruang submandibula.
Infeksi gigi yang menjadi penyebab tersering dari abses submandibula adalah infeksi pada gigi geraham belakang. Berikut ini merupakan kondisi pada gigi yang turut berperan pada timbulnya abses submandibula, yaitu:
- Kebersihan gigi yang buruk
- Cedera atau lecet di mulut
- Pencabutan gigi beberapa hari yang lalu
Faktor Risiko
Anda dapat lebih berisiko mengalami abses submandibula jika memiliki salah satu dari kondisi berikut:
- Patah tulang rahang
- Tindik lidah
- Infeksi tulang rahang
- Cedera mulut
- Abses amandel
- Infeksi kelenjar ludah
- Terdapatnya kista atau benjolan yang berisi cairan di duktus tiroglosus, yaitu saluran sisa di dekat kelenjar tiroid, berada di area leher
- Kebersihan mulut yang buruk
Gejala
Gejala abses submandibula meliputi:
- Nyeri atau nyeri tekan di dasar mulut, yang berada di bawah lidah
- Kesulitan dan nyeri menelan
- Banyak keluar air liur
- Gangguan bicara
- Leher tampak bengkak atau memerah
- Kesulitan membuka mulut
- Kelemahan tubuh secara umum
- Sakit telinga
- Pembengkakan lidah, sehingga lidah mendesak ke arah langit-langit mulut
- Demam
- Menggigil
Pada kasus yang berat atau yang tidak tertangani, dapat muncul keluhan berikut:
- Nyeri dada
- Kesulitan bernapas atau sesak napas
- Kebingungan atau sulit berpikir
- Dehidrasi berat atau kekurangan cairan yang parah
Diagnosis
Dokter dapat mendiagnosis kondisi ini dengan melakukan wawancara mendalam terkait keluhan serta riwayat medis pasien, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan penunjang. Pemeriksaan penunjang yang bisa dilakukan adalah kultur cairan abses untuk mencari tahu mikroba penyebab infeksi, dan tes pencitraan. Pengamatan dokter terhadap gejala berikut biasanya menjadi dasar diagnosa abses submandibula:
- Kemerahan dan bengkak pada kepala, leher, dan lidah
- Pembengkakan yang mencapai dasar mulut
- Pembengkakan lidah yang ekstrem
- Posisi lidah tidak pada tempatnya
Jika diagnosa tidak bisa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik saja, dokter akan menggunakan pemeriksaan lainnya. Gambar MRI atau CT scan yang ditingkatkan kontrasnya dapat menunjukan adanya pembengkakan di dasar mulut. Dokter juga dapat menguji kultur cairan abses untuk mengetahui jenis bakteri yang menyebabkan infeksi.
Tata Laksana
Bersihkan dan Bebaskan Jalan Napas
Jika pembengkakan mengganggu pernapasan, tujuan pertama pengobatan adalah untuk membersihkan dan membebaskan jalan napas. Dokter dapat menggunakan selang nafas yang dimasukan melalui hidung atau mulut menuju ke paru.
Pada beberapa kasus, dokter perlu membuat lubang pada leher pasien untuk memasukan selang ke dalam tenggorokan. Prosedur ini disebut trakeostomi, dan prosedur ini dapat dilakukan dokter dalam keadaan darurat.
Mengeluarkan cairan abses
Abses submandibula dan infeksi leher dalam yang serius dapat menyebabkan pembengkakan serta sumbatan jalan napas. Oleh karena itu, terkadang diperlukan pembedahan untuk mengeluarkan cairan abses yang menyebabkan pembengkakan di rongga mulut.
Mengobati infeksi
Terapi antibiotik diperlukan untuk mengatasi infeksi bakteri. Antibiotik diberikan melalui infus. Jika kondisi membaik dan pasien bisa makan/minum dengan normal kembali, pemberian antibiotik dapat dilanjutkan dalam bentuk tablet minum. Diperlukan juga perawatan tambahan jika terdapat infeksi pada gigi.
Jika pembengkakan tak kunjung membaik meski telah diberi antibiotik, mungkin diperlukan pembedahan untuk mengeluarkan cairan abses.
Komplikasi
Beberapa komplikasi abses submandibula bersifat serius dan mengancam jiwa, seperti:
- Sepsis, yaitu infeksi luas pada tubuh yang menyebar melalui pembuluh darah
- Syok sepsis, yaitu menurunnya suplai oksigen ke jaringan dan organ akibat sepsis
- Infeksi paru-paru disertai nanah
- Sufokasi, yaitu kondisi kekurangan oksigen akibat sumbatan jalan nafas. Pasien biasanya merasa seperti tercekik
- Radang atau infeksi jantung
- Terbentuk bekuan darah pada pembuluh leher
- Aneurisma pada arteri besar di dekat leher. Aneurisma adalah tonjolan pembuluh darah akibat melemahnya dinding pembuluh. Tonjolan tersebut mudah pecah, berdarah hebat, dan mengancam nyawa
Komplikasi di atas bahkan dapat menyebabkan kematian dini karena infeksi bisa menyebar cepat dan menghalangi aliran udara. Pengobatan segera adalah tindakan terbaik agar abses tidak semakin memburuk.
Pencegahan
Anda dapat mengurangi risiko terkena abses submandibula dengan cara:
- Menjaga kebersihan mulut
- Melakukan pemeriksaan gigi secara teratur
- Mencari pengobatan yang tepat untuk infeksi gigi dan mulut
Jika Anda berencana menindik lidah, pastikan tindakan dilakukan oleh seorang profesional dengan menggunakan alat yang bersih dan steril. Segera konsultasi ke dokter jika mengalami pendarahan berlebih atau pembengkakan tidak berkurang.
Sikat gigi dua kali sehari dan gunakan obat kumur dengan cairan antiseptik sekali sehari. Jangan mengabaikan rasa sakit pada gusi atau gigi. Periksa ke dokter gigi jika terdapat bau busuk yang keluar dari mulut atau jika ada pendarahan pada lidah, gusi, atau gigi.
Perhatikan dengan baik setiap masalah di area mulut Anda. Konsultasi ke dokter jika memiliki gangguan sistem kekebalan atau baru-baru ini mengalami trauma di mulut, termasuk tindik lidah. Jika memiliki cedera mulut, pastikan untuk memeriksakan diri ke dokter.
Kapan harus ke dokter?
Segera konsultasi dengan dokter jika Anda memiliki gejala abses submandibula seperti yang disebutkan di atas. Diagnosa dan penanganan yang tepat akan mencegah perburukan gejala dan mencegah komplikasi-komplikasi yang mengancam nyawa.
Jika timbul keluhan darurat seperti nyeri dada atau sesak nafas, segera telepon nomor darurat atau meminta bantuan untuk orang lain untuk mengantar Anda ke unit gawat darurat.
- dr Hanifa Rahma