Keringat yang keluar di tubuh mungkin membuat Anda merasa tidak nyaman. Namun keringat sebenarnya memiliki berbagai macam manfaat bagi tubuh. Selain berfungsi untuk membuang racun dari tubuh, keringat juga memiliki fungsi utama mempertahankan suhu tubuh agar tetap normal dan tidak meningkat terlalu tinggi. Selain itu, keringat juga berfungsi untuk melumasi kulit dan rambut agar tidak kering dan mudah rusak.

Biasanya, keringat muncul ketika seseorang melakukan aktivitas berat atau berada dalam suhu yang panas. Namun, ada juga orang-orang yang terlalu sering berkeringat atau selalu berkeringat setiap saat yang dikenal dengan istilah hiperhidrosis. 

Apa Itu Hiperhidrosis?

Kondisi di mana tubuh seseorang sering menghasilkan keringat berlebih pada saat tidak melakukan aktivitas yang memicu keringat disebut hiperhidrosis. Dilansir dari WebMD, kondisi hiperhidrosis bisa terjadi di di bagian ketiak, telapak tangan, atau kaki. Hiperhidrosis di ketiak dapat terjadi pada remaja menjelang dewasa, sedangkan hiperhidrosis di bagian telapak tangan dan kaki dapat terjadi di usia remaja.

Pada dasarnya, hiperhidrosis tidak memiliki efek samping yang berbahaya. Hanya saja, produksi keringat berlebih dapat membuat seseorang tidak percaya diri dan dapat mengganggu kehidupan sosialnya.

Dikutip dari John Hopkins Medicine, hiperhidrosis dapat dibagi menjadi dua yaitu hiperhidrosis primer dan hiperhidrosis sekunder. Hiperhidrosis primer adalah meningkatnya produksi keringat tanpa diketahui penyebabnya, biasanya tidak dikaitkan dengan kondisi medis apapun.

Sedangkan hiperhidrosis sekunder adalah kondisi meningkatnya produksi keringat karena masalah kesehatan lain yang dialami seseorang seperti gangguan saraf, diabetes, kelebihan hormon tiroid (tirotoksikosis), menopause, gout, obesitas, konsumsi alkohol yang berlebihan, atau efek obat-obatan.

Tips Mengatasi Hiperhidrosis

Penanganan hiperhidrosis tergantung dari penyebab dan lokasi di mana hiperhidrosis terjadi. Dilansir dari NHS, beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghadapi hiperhidrosis di antaranya:

1. Menggunakan antiperspirant

Antiperspirant umumnya mengandung bahan garam aluminium yang dapat menyumbat kelenjar keringat sehingga dapat menekan produksi keringat. Antiperspirant dapat didapatkan di apotek dan supermarket secara umum, namun jika Anda membutuhkan antiperspirant khusus, Anda bisa berkonsultasi dengan dokter. Antiperspirant bisa diaplikasikan di mana saja yang berkeringat, bukan hanya di ketiak. Anda bisa mengaplikasikan di telapak tangan atau kaki dan juga garis-garis turunnya rambut.

2. Pilih pakaian yang tepat 

Pakailah pakaian yang longgar untuk meminimalisir tanda keringat yang bisa muncul. Anda juga bisa memakai kaus kaki yang menyerap keringat, dan ganti kaus kaki minimal dua kali sehari bila mungkin. Coba juga untuk memakai sepatu yang berbeda setiap harinya.

3. Terapi iontophoresis

Terapi iontophoresis dapat dilakukan jika hiperhidrosis terjadi di tangan atau kaki. Terapi dilakukan dengan merendam tangan atau kaki pasien ke dalam air kemudian dialiri dengan aliran listrik. Setelah itu aliran listrik akan disalurkan lewat air untuk menghambat kelenjar keringat.

Kondisi keringat berlebih umumnya tidak berbahaya, namun dapat membuat seseorang tidak percaya diri. Jika Anda mengalami gejala keringat berlebih maka sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk mendapatkan penanganan.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!