Ada alasan mengapa kulit yang terluka perlu dirawat dan diperlakukan dengan cara yang benar, bahkan jika lukanya sangat kecil seperti sayatan atau goresan. Meskipun tampak sepele, luka kecil seperti sayatan atau goresan bisa menjadi pintu masuk bagi kuman atau bakteri ke dalam tubuh.

Kulit adalah lapisan pertahanan pertama tubuh terhadap infeksi. Membersihkan luka dengan air bersih dan sabun, menutupnya, serta menjaga kebersihan sekitar area luka bisa membantu mencegah infeksi seperti selulitis.

Apa itu Selulitis?

Selulitis adalah infeksi bakteri yang terjadi di kulit atau jaringan di bawahnya. Selulitis bisa terjadi di bagian tubuh manapun, namun lebih sering memengaruhi bagian bawah tubuh seperti tungkai, kaki, dan jari kaki. Selulitis disebabkan oleh infeksi bakteri seperti streptococcus dan staphylococcus.

Beberapa faktor yang meningkatkan risiko selulitis antara lain:

• Luka yang tidak dibersihkan dan dirawat dengan baik
• Sistem kekebalan tubuh yang lemah
• Kondisi kulit seperti eksim dan kaki atlet
• Pembengkakan kronis di kaki atau lengan (limfedema)
• Riwayat selulitis sebelumnya
• Kelebihan berat badan atau obesitas

Baca Juga: Melioidosis, Infeksi Bakteri Yang Membahayakan Jiwa

Tanda-Tanda Bila Luka Mengalami Selulitis

Selulitis ditandai dengan beberapa gejala pada area kulit yang terkena, di antaranya:

• Kemerahan dan bengkak
• Rasa nyeri saat ditekan
• Kulit terasa lunak
• Kulit terasa hangat saat disentuh

Selain gejala di atas, Anda juga mungkin mengalami gejala berikut:

• Demam
• Menggigil
• Berkeringat
• Mual
• Munculnya bisul dan nanah
• Pembengkakan kelenjar getah bening
• Perasaan tidak enak badan

Baca Juga: Cara Mengatasi Infeksi Tindik (Piercing) Telinga

Mencegah Infeksi pada Kulit yang Terluka

Selulitis bukan kondisi yang boleh diremehkan. Jika ada tanda-tanda infeksi pada luka, maka Anda harus segera memeriksakan diri ke dokter. Tanpa perawatan yang baik dan benar, luka yang terinfeksi bisa mengalami komplikasi seperti:

• Adanya bakteri di aliran darah (bakteremia)
• Peradangan pada lapisan bilik dan katup jantung (endokarditis)
• Peradangan dan pembengkakan jaringan tulang (osteomielitis)
• Sindrom syok toksik (TSS)
• Respons tubuh yang ekstrem terhadap infeksi (sepsis)

Anda bisa mencegah kemungkinan komplikasi di atas dengan langkah preventif berikut ini:

• Bersihkan luka dengan mencucinya di bawah air mengalir menggunakan sabun, baik luka kecil maupun sedang.
• Oleskan krim seperti Vaseline untuk melindungi luka dari masuknya kuman.
• Tutup luka dengan perban dan ganti setiap hari.
• Pantau tanda-tanda iritasi dan infeksi seperti keluarnya cairan atau nanah dari luka, yang menandakan bahwa Anda membutuhkan perawatan ekstra.

Pengidap diabetes lebih rentan mengalami selulitis. Jika Anda memiliki diabetes, Anda perlu melakukan perawatan luka dengan baik dan benar untuk mencegah infeksi, mengelola kadar gula darah, serta memantau jika ada perburukan pada luka. Luka yang mengalami perburukan perlu dibersihkan dengan bantuan dokter.

Jika Anda memerlukan saran atau konsultasi medis, Anda dapat mengunjungi dokter atau memanfaatkan fitur konsultasi yang tersedia di aplikasi Ai Care dengan mengunduh aplikasi Ai Care dari App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!