Pada setiap bayi yang baru lahir, dokter atau bidan akan melakukan pemeriksaan fisik untuk memastikan bayi tidak memiliki masalah kesehatan. Selain pemeriksaan detak jantung, pernafasan dan suhu tubuh, dokter juga akan memeriksa penglihatan bayi.

Bayi yang baru lahir sebenarnya sudah bisa melihat, namun jarak pandangnya masih sangat pendek. Bayi juga umumnya belum dapat membuka mata dengan jelas dan mata bayi belum bisa fokus di saat yang bersamaan. Kondisi ini merupakan hal yang normal dan indra penglihatan bayi akan meningkat ketika bayi memasuki usia 1-2 bulan. Namun apabila kondisi ini terus berlanjut, maka sebaiknya orang tua tidak mengabaikan gejala tersebut.

Tanda-Tanda Bayi Memiliki Masalah Penglihatan

Dilansir dari Kids Health, masalah penglihatan pada bayi dapat muncul sejak berada dalam kandungan. Sebagian masalah penglihatan mungkin tidak terlihat secara fisik, otak bisa gagal mengolah informasi yang masuk karena saraf mata tidak terbentuk dengan baik. Kebutaan juga dapat terjadi karena diwariskan secara genetik, akibat trauma pada mata, dan masalah kesehatan lainnya.

Mata Bayi Tidak Terlihat Merespon dengan Cahaya

Saat bayi baru lahir, bayi akan sangat sensitif terhadap cahaya terang. Karena ukuran pupilnya yang sangat kecil, cahaya yang memasuki mata bayi sangat sedikit. Dalam beberapa minggu, retina semakin berkembang dan pupil bayi semakin membesar. Bayi mulai tertarik dengan benda-benda yang besar dengan warna yang terang. Curigai kemungkinan ada gangguan penglihatan bila setelah bayi berusia lebih dari 1 bulan, bayi Anda terlihat tidak tertarik dengan cahaya, benda yang besar atau bergerak.

Baca juga: 5 Vitamin yang Dibutuhkan untuk Kesehatan Mata Janin

Mata Bayi Tidak Bergerak dengan Normal

Pada mata bayi yang normal, bola mata akan bergerak bersamaan ketika melihat satu benda. Pada usia 2-3 bulan, bayi sudah bisa memfokuskan mata dan melakukan kontak mata dengan orang di sekitarnya dan mengikuti gerak cahaya, wajah dan benda yang digerakkan. Ketika memasuki usia 3-4 bulan, tatapan bayi sudah dapt mengikuti gerak tangannya sendiri dan menggapai barang atau wajah Anda ketika Anda berada di dekatnya. Apabila setelah usia 4 bulan mata bayi masih sering terlihat juling atau tidak sejajar, atau salah satu mata terlihat berbeda saat mata yang lain bergerak, konsultasikan hal ini kepada dokter spesialis mata.

Beberapa gejala masalah penglihatan pada bayi lainnya yang bisa tampak dan perlu diwaspadai orang tua adalah:

1. Salah satu mata bayi tidak pernah terbuka

2. Terdapat bintik yang persisten dan tidak biasa di mata bayi jika difoto menggunakan flash kamera

3. Ada selaput berwarna putih keabu-abuan atau kuning di pupil mata bayi

4. Mata bayi terlihat menonjol

5. Mata bayi sering terlihat menyipit

6. Salah satu mata bayi sering tampak terkulai

7. Ukuran mata bayi tidak berkembang sesuai usia seharusnya

8. Fokus mata bayi buruk

Kapan Harus Periksa ke Dokter?

Ketika orang tua mendapati permasalahan serius pada penglihatan anak, maka sebaiknya bayi segera dibawa ke dokter untuk diperiksa. Penting untuk mendeteksi masalah penglihatan anak sejak dini demi mencegah kerusakan mata menjadi semakin parah. Umumnya dokter akan melakukan pemeriksaan fisik dan memeriksa kemampuan bayi dalam menerima rangsangan penglihatan.

Pada balita, American Optometric Association (AOA) merekomendasikan pemeriksaan penglihatan bayi saat bayi baru lahir, saat bayi berusia 6 bulan, dan saat berusia 3 tahun. Apabila bayi tidak merespon rangsangan cahaya dan visual lainnya pada usia 2-3 bulan, maka bayi perlu mendapat pemeriksaan mata lebih lanjut.

Jika anak Anda menunjukkan masalah pada matanya maka sebaiknya konsultasikan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dapat diunduh di ponsel. 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!