Jangan Salah, Ini Beda Flu dan Sinusitis

Daftar Isi


ADS

287 x 220

Bagikan :


Baik flu ataupun sinusitis seringkali dianggap penyakit yang sama. Pasalnya, gejala kedua penyakit ini tampak sama yaitu hidung berair, tersumbat, demam, dan kadang disertai sakit kepala. Nah, melihat gejala penyakit yang serupa, lalu sebenarnya apa beda flu dan sinusitis? 

 

Beda flu dan sinusitis

Meskipun flu dan sinusitis sering dianggap sama, namun sebenarnya kedua penyakit ini disebabkan oleh hal yang berbeda. Penanganan dan pengobatan kedua penyakit ini pun tidak bisa disamakan. Untuk membedakannya, berikut ini beda flu dan sinusitis yang perlu Anda ketahui: 

 

  1. Beda penyebab flu dan sinusitis

Salah satu perbedaan mendasar antara flu dan sinusitis adalah penyebabnya. Flu biasanya disebabkan oleh virus, menular melalui droplet air liur dari satu penderita ke orang yang lain. Salah satu virus penyebab flu yang paling umum adalah rhinovirus. 

Sedangkan sinusitis, kondisi ini adalah peradangan pada rongga sinus yang terdapat di sekitar hidung dan mata. Sinusitis dapat disebabkan oleh flu yang berkepanjangan, infeksi, kelainan bentuk hidung, hingga kebiasaan merokok. Beberapa kebiasaan seperti mengucek hidung saat flu dan kondisi tangan kotor juga dapat memicu sinusitis. 

 

  1. Gejala flu dan sinusitis

Meskipun memiliki gejala yang serupa, namun sebenarnya keduanya memiliki gejala yang berbeda. Gejala flu di antaranya sakit tenggorokan, batuk, sakit kepala, hidung tersumbat, bersin-bersin dan hidung berair. Pada anak-anak, gejala flu juga bisa disertai demam dan pilek.

 

Sedikit berbeda dengan flu, gejala sinusitis yang khas adalah terasa tekanan di area sinus yaitu belakang mata dan pipi, hidung yang berair dalam kurun waktu seminggu lebih, demam, batuk, dan sulit bernapas. Sinusitis juga sering ditandai dengan ingus kental berwarna kuning atau hijau dan kadang disertai berkurangnya kemampuan mencium aroma.

 

Gejala flu umumnya dapat hilang dengan sendirinya antara 5-10 hari, sedangkan sinusitis dapat berlangsung hingga 4 minggu atau lebih. Untuk kasus sinusitis kronis tercatat bisa memakan waktu hingga 3 bulan.

 

  1. Pengobatan flu dan sinusitis

Pengobatan suatu penyakit disesuaikan dengan gejala dan penyebab munculnya penyakit tersebut. Pada flu, karena biasanya penyebabnya adalah virus, maka obat yang diresepkan adalah obat yang dapat meringankan gejala saja, karena umumnya virus bersifat self-limiting disease atau dapat sembuh sendirinya jika sistem imun baik. 

 

Obat flu umumnya ditargetkan untuk meringankan gejala yang muncul seperti sakit kepala, hidung tersumbat dan demam. Tak lupa, banyak istirahat dan minum air putih juga dapat membantu masa penyembuhan penyakit flu. 

 

Sama halnya dengan flu, pada kasus ringan, sinusitis juga dapat sembuh dengan sendirinya. Namun untuk sinusitis yang disebabkan oleh bakteri akan lebih cepat sembuh dengan pemberian antibiotik. 

 

Metode lain yang bisa dicoba untuk meringankan gejala sinusitis adalah melakukan sinus irrigation, yaitu mencuci hidung untuk melegakan rongga hidung, melegakan hidung tersumbat dan mengurangi kelebihan produksi lendir. Dokter mungkin juga akan meresepkan obat steroid, pereda hidung tersumbat dan obat-obatan lain untuk mengurangi gejala sinusitis. Mengingat gejala sinusitis dapat berlangsung cukup lama, maka jika Anda merasa tidak nyaman dengan kondisi ini segera periksakan diri ke dokter, khususnya spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan (THT-KL).

 

Nah, sudah cukup jelas kan beda flu dan sinusitis? Jika Anda masih tidak yakin dengan gejala-gejala yang Anda alami, segera konsultasikan dengan dokter spesialis telinga, hidung, dan tenggorokan untuk mendapat penanganan yang tepat. 

 

Writer: Ratih

Edited by: dr. Anita Larasati Priyono

Last Updated: 24-May-2021