Penyakit batu empedu merupakan salah satu penyakit yang banyak dialami masyarakat namun jarang disadari. Hal ini disebabkan oleh kondisi pembentukan batu empedu yang nyaris tanpa gejala serius. Umumnya, seseorang baru menyadari bahwa ia memiliki gangguan batu empedu ketika batu empedu sudah berurusan besar. Gejala batu empedu pun mirip dengan beberapa penyakit lainnya sehingga terkadang tak mudah untuk melakukan deteksi awal gejala batu empedu.
Gejala dan tipe batu empedu
Batu empedu terbentuk karena beberapa hal. Dilansir dari WebMD, secara umum batu empedu terbentuk karena cairan empedu tidak bisa melarutkan kolesterol dan bilirubin dalam saluran pencernaan. Akibatnya, terbentuklah batu empedu baik di kantong empedu atau di saluran empedu.
Terdapat dua jenis batu empedu, yaitu batu kolesterol dan batu pigmen empedu. Keduanya memiliki karakteristik yang berbeda. Pada batu kolesterol, endapat batu berwarna kuning kehijauan dan berasal dari kolesterol yang mengeras. Batu jenis ini umumnya terdapat pada wanita dan orang gemuk. Sedangkan batu pigmen empedu, biasanya berwarna hitam atau cokelat karena kandungan bilirubin dan mineral lainnya. Biasanya batu pigmen empedu yang berwarna kehitaman tidak berada di kantung empedu, namun di saluran empedu. Batu empedu jenis ini juga sering ditemukan di mana empedu terinfeksi.
Pada kasus ringan, batu empedu terbentuk sangat kecil seperti pasir. Tetapi pada kasus serius, batu empedu bisa berukuran hingga sebesar bola ping-pong. Secara fisik tentunya ukuran batu empedu yang membesar dapat menimbulkan gejala tidak nyaman. Beberapa gejala Anda memiliki batu empedu di antaranya:
1. Nyeri di perut kanan atas
Apabila Anda sering merasakan nyeri di perut kanan atas, kemungkinan nyeri tersebut adalah gejala nyeri empedu. Efek dari sumbatan pada kantong atau saluran empedu adalah rasa nyeri di perut kanan atas, atau tepat berada di lokasi empedu. Biasanya nyeri perut akibat gejala empedu sering muncul di malam hari, terutama jika sebelum tidur Anda cukup kenyang.
Untuk memastikan gejala tersebut, dokter akan merekomendasikan untuk pemeriksaan dengan CT scan atau USG. Apabila terdapat batuan yang ditemukan dalam kantong empedu, dokter akan memberikan terapi yang tepat.
2. Mual dan muntah
Terbentuknya batu empedu dapat menyebabkan peradangan ringan pada empedu. Salah satu akibatnya adalah muntah, perut mual, kembung, dan diare kronis.
3. Sakit kuning
Anda perlu waspada apabila gejala di atas disertai dengan gejala penyakit kuning dimana kulit Anda terlihat sedikit kuning. Kondisi ini mengindikasikan adanya sumbatan batu empedu pada aliran bilirubin. Penumpukan batu empedu bisa membuat bilirubin mengalir kembali ke dalam darah dan menumpuk di sana, tidak kembali ke sistem pencernaan. Akibatnya, bilirubin menyebabkan kulit, kuku dan bagian putih mata berwarna kuning.
Ketika Anda mengalami gejala di atas dan memiliki faktor risiko batu empedu seperti kegemukan, ada riwayat dalam keluarga yang pernah mengalami batu ginjal, maka sebaiknya segera periksakan diri ke dokter. Pemeriksaan dini dapat membantu mencegah risiko komplikasi seperti radang pankreas dan kerusakan parah pada kantong dan saluran empedu.
Writer: Ratih
Edited By: dr. Ayu Munawaroh
Last Updated: 20-Ags-2021
Sumber:
- WebMD. Gallstone (cholelithiasis). Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/gallstones
- WebMD. Gallbladder Pain: Reasons Why Your Belly Hurts. Available from: https://www.webmd.com/digestive-disorders/gallbladder-pain-causes.
- Mayoclinic. Gallstones. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/gallstones/symptoms-causes/syc-20354214.
- Healthline. Understanding Gallstones: Types, Pain, and More. Available from:https://www.healthline.com/health/gallstones.