Kelompok usia remaja adalah kelompok usia produktif di rentang usia 10-19 tahun. Pada rentang usia ini, remaja kerap menghadapi masalah fisik, emosional dan sosial, termasuk mengalami pelecehan dan kekerasan yang membuat remaja rentan mengalami masalah kesehatan mental.
Gangguan kesehatan mental pada masa remaja merupakan masalah kesehatan yang banyak terjadi namun jarang mendapat perhatian khusus. Padahal masalah kesehatan mental yang dialami saat remaja jika tidak ditangani dengan tepat dapat memicu masalah mental lainnya di saat dewasa.
Jenis-Jenis Masalah Kesehatan Mental Remaja
Dilansir dari laman American College of Obstetricians and Gynecologists, ada beberapa gangguan kesehatan mental yang biasa dialami remaja di antaranya gangguan kecemasan, gangguan suasana hati, dan gangguan perilaku. Berikut ulasannya:
Gangguan kecemasan pada remaja
Gangguan kecemasan merupakan salah satu gangguan mental remaja yang paling umum. Gangguan kecemasan pada remaja meliputi:
- Gangguan kecemasan umum
- Gangguan kecemasan sosial
- Gangguan panik
Dilansir dari Healthy Children, ada beberapa penyebab remaja mengalami gangguan kecemasan di antaranya:
-
- Adanya beban dan ekspektasi tinggi untuk sukses. Remaja kerap mendapat tuntutan agar lebih sukses dan berhasil dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Tuntutan ini bisa berasal dari keluarga, sekolah, dan lingkungan sekitar.
- Remaja merasa tidak aman akan risiko kejahatan dan kriminal di sekitarnya. Adanya peristiwa kejahatan dan kriminal yang melibatkan remaja di lingkungan sekitar menyebabkan remaja merasa was-was dan merasa tidak aman.
- Tekanan sosial media. Sosial media memicu para remaja untuk selalu unjuk eksistensi diri dan berlomba-lomba meraih popularitas di dunia maya. Hal ini juga dapat menyebabkan remaja rentan mengalami gangguan kecemasan.
Gangguan suasana hati dan depresi pada remaja
Mood disorder adalah gangguan yang berhubungan dengan perubahan suasana hati yang ekstrem. Beberapa gangguan suasana hati dan depresi pada remaja di antaranya adalah:
- Adjustment Disorder, yaitu stres yang dirasakan akibat adanya perubahan di lingkungan sekolah, keluarga dan hubungan asmara. Adanya perubahan seperti kehilangan orang terdekat dan masalah akademis dapat menyebabkan stres yang memicu depresi pada remaja.
- Major Depressive Disorder (MDD), yaitu periode minimal 2 minggu dimana Anda mengalami depresi atau kehilangan minat atau kesenangan di hampir semua aktivitas. Pada anak-anak dan remaja, biasanya ditandai dengan uring-uringan dan sedih.
- Bipolar Disorder, yaitu gangguan suasana hati di mana terjadi perubahan suasana hati yang ekstrem dari mania (sangat bahagia) menjadi sangat sedih (depresi).
- Premenstrual Dysphoric Disorder (PMDD), yaitu gangguan dengan serangkaian gejala mirip premenstrual syndrome (PMS) namun lebih berat. Pada PMDD biasanya anak akan mengalami rasa lemas luar biasa, perubahan mood yang ekstrem, tidak nafsu makan, payudara nyeri, dan nyeri haid yang hebat.
Gangguan ADHD (Attention Deficit Hyperactivity Disorder)
ADHD adalah gangguan mental yang menyebabkan anak sulit memusatkan perhatian serta memiliki perilaku impulsif dan hiperaktif. Kondisi ini dapat menyebabkan anak mengalami gangguan prestasi di sekolah. Penyebab ADHD belum diketahui secara pasti, namun sejumlah penelitian mengungkapkan ADHD dapat terjadi akibat faktor genetik serta fungsi dan struktur otak.
Gangguan perilaku mengganggu (disruptive behavior disorder)
Gangguan perilaku mengganggu secara umum dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
- Conduct disorder, yaitu pola perilaku berulang dan terus-menerus melanggar hak-hak dasar orang lain atau norma masyarakat yang sesuai dengan usia. Anak dengan conduct disorder biasanya kerap melakukan perusakan properti, penipuan, pencurian dan pelanggaran serius terhadap aturan.
- Oppositional-Defiant disorder, yaitu pola perilaku negatif yang sering ditandai dengan anak mudah marah, tersinggung, mudah membangkang dan menyimpan dendam. Anak remaja yang memiliki gangguan kesehatan mental ini ditandai dengan sering menyalahkan orang lain, mudah marah dan sering bersikap berlandaskan dendam.
Selain gangguan di atas, beberapa masalah kesehatan mental remaja lainnya yang perlu mendapat perhatian adalah munculnya keinginan untuk bunuh diri dan gangguan somatisasi, yaitu nyeri di anggota tubuh akibat stres.
Gangguan kesehatan mental remaja merupakan masalah kesehatan mental umum yang biasanya disebabkan oleh faktor lingkungan, termasuk trauma yang pernah dialami anak. Bila anak mulai menunjukkan perilaku membangkang dan tanda-tanda kesehatan mental lainnya maka sebaiknya segera bicarakan dengan anak atau psikolog untuk mencegah gangguan tersebut semakin parah.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina