Ketahui Apa itu Sindrom Nasi Goreng

Credits: Freepik

Bagikan :


Sindrom nasi goreng yang tengah viral di media sosial sebenarnya adalah kasus yang cukup lama terjadi. Kasus keracunan makanan ini adalah salah satu penyebab umum keracunan makanan yang bisa memicu gejala diare dan muntah hingga kematian.

Bagaimana mencegah sindrom nasi goreng? Ketahui lebih lanjut tentang penyebab, gejala yang perlu diwaspadai dan cara pencegahannya.

 

Apa itu Sindrom Nasi Goreng

Sindrom nasi goreng sebenarnya adalah masalah keracunan makanan yang umum terjadi akibat bakteri Bacillus cereus. Salah satu contoh kasusnya adalah mahasiswa Filipina yang mengalami keracunan makanan setelah mengonsumsi nasi goreng yang dijual di kantin sekolah. Setelah mengonsumsi nasi goreng tersebut, mereka mengeluh mual dan pusing. Saat diperiksa di rumah sakit, ditemukan bahwa gejala yang dialami adalah gejala keracunan makanan akibat nasi goreng yang telah terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.

Bacillus cereus adalah bakteri yang umum ditemukan di lingkungan sekitar kita seperti di tanah dan debu. Bakteri ini juga bisa ditemukan dalam makanan mentah seperi nasi, seral dan produk susu. Kontaminasi makanan biasanya terjadi ketika makanan dibiarkan terlalu lama pada suhu ruang, yang memungkinkan bakteri tumbuh lebih baik.

 

Baca Juga: Tanda-Tanda Keracunan Setelah Makan Telur

 

Proses infeksi Bacillus cereus ada dua cara, yaitu:

Produksi toksin

Bacillus cereus mampu memproduksi toksin (racun) yang dapat menyebabkan keracunan makanan. Ini terjadi ketika bakteri berkembang biak dalam makanan yang dibiarkan lama di suhu ruang. Pertumbuhan bakteri ini menghasilkan racun yang tidak selalu ikut hancur saat makanan dimasak.

Saat mengontaminasi makanan, racun akan menyebabkan berbagai gejala keracunan makanan seperti mual, muntah, diare dan nyeri perut.

 

Melalui spora

Selain racun, Bacillus cereus juga menghasilkan spora yang tahan terhadap panas dan lingkungan yang keras. Spora ini dapat bertahan di lingkungan dan juga makanan dalam waktu lama.

Saat spora tumbuh dan mengontaminasi makanan, spora ini dapat berkembang biak menjadi bakteri aktif. Biasanya ini terjadi apabila makanan yang sudah dibiarkan lama di suhu ruang dihangatkan kembali dan tidak dipanaskan dengan baik, atau disimpan dalam kondisi yang tidak higienis (dibiarkan dalam wadah terbuka).

Sebenarnya tidak hanya nasi goreng saja yang bisa terkontaminasi bakteri Bacillus cereus. Makanan lain seperti ikan, daging, produk susu, saus, sayur, sup, aneka tumisan, pastri, pasta, sushi, dan kentang juga bisa terkontaminasi bakteri Bacillus cereus.

 

Baca Juga: Jenis Bakteri yang Paling Sering Menyebabkan Keracunan Makanan

 

Gejala Sindrom Nasi Goreng

Gejala umum dari infeksi Bacillus cereus di antaranya:

  • Nyeri perut
  • Kram perut
  • Diare berair
  • Mual dan muntah

Umumnya gejala mual dan muntah mungkin dirasakan 1-6 jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, sedangkan gejala diare muncul setelah 6-15 jam mengonsumsi makanan yang terkontaminasi.

 

Cara Mencegah Sindrom Nasi Goreng

Langkah paling tepat untuk mencegah sindrom nasi goreng tentunya adalah menghindari konsumsi makanan yang telah terkontaminasi bakteri Bacillus cereus. Selain itu, berikut adalah beberapa langkah yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko infeksi Bacillus cereus:

  • Mencuci tangan dengan sabun dan air sebelum memasak dan menyiapkan makanan, khususnya setelah melakukan kontak dengan makanan mentah seperti daging, unggas dan telur
  • Memasak makanan dengan benar menggunakan suhu yang dapat membunuh bakteri dan kuman lainnya
  • Mendinginkan makanan yang tidak segera dikonsumsi dan menyimpannya dalam wadah tertutup serta memasukkannya ke dalam lemari es. Membiarkan makanan terlalu lama di suhu ruangan dapat memicu pertumbuhan bakteri
  • Menyimpan makanan di lemari es atau freezer di suhu yang tepat
  • Tidak menyimpan nasi yang sudah dimasak terlalu lama di suhu ruangan
  • Menghangatkan makanan dengan suhu setidaknya 74 derajat celsius untuk membunuh bakteri yang mungkin ada
  • Membuang makanan yang telah disimpan terlalu lama

Apabila Anda mengalami gejala infeksi Bacillus cereus, maka sebaiknya periksakan diri ke dokter untuk mendapatkan pengobatan yang tepat. Anda juga perlu mengonsumsi cukup air serta beristirahat agar lekas sembuh.

Manfaatkan layanan konsultasi kesehatan dengan mengunduh aplikasi Ai Care melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr. Monica Salim
Last Updated : Selasa, 7 November 2023 | 13:59

Singapore Food Agency. Fried Rice Syndrome. Available from: https://www.sfa.gov.sg/food-information/risk-at-a-glance/fried-rice-syndrome 

National Nutrition Council Republic of Philippines (2021). Fried Rice Syndrome: A common cause of food poisoning. Available from: https://www.nnc.gov.ph/regional-offices/mindanao/region-ix-zamboanga-peninsula/5946-fried-rice-syndrome-a-common-cause-of-food-poisoning 

Alexandra Benisek (2023). What Is Bacillus cereus?. Available from: https://www.webmd.com/food-recipes/food-poisoning/what-is-bacillus-cereus 

Rachel H. McDowell, et all (2023). Bacillus Cereus. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK459121/ 

Cleveland Clinic (2022). Bacillus Cereus. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/23581-bacillus-cereus