Telur adalah salah satu sumber protein yang juga kaya gizi lain seperti vitamin dan mineral. Namun, telur juga bisa menjadi sumber infeksi bakteri Salmonella penyebab penyakit Salmonellosis.
Cara Bakteri Salmonella Menginfeksi Telur
Bakteri Salmonella bisa menempel di kulit telur saat ayam bertelur atau ketika telur menyentuh kotoran ayam setelah ditelurkan. Bakteri ini juga bisa masuk ke dalam telur saat perkembangan telur di dalam tubuh ayam sebelum cangkangnya terbentuk.
Menurut CDC, diperkirakan 94% infeksi Salmonella ditularkan melalui makanan. Manusia bisa terinfeksi bila mengonsumsi makanan yang terkontaminasi dengan kotoran dari hewan yang terinfeksi, seperti daging, susu, produk unggas dan telur.
Sebenarnya, makanan apa pun juga dapat terkontaminasi melalui kontaminasi silang, kontaminasi lingkungan atau ketika tangan tidak dicuci dengan baik.
Baca Juga: Cara Mencegah Infeksi Bakteri Salmonella dari Telur
Tanda-Tanda Keracunan Makanan Setelah Makan Telur
Gejala Salmonella umumnya muncul dalam rentang 6 jam hingga 6 hari setelah infeksi. Adapun tanda-tanda infeksi Salmonella di antaranya:
- Demam
- Sakit kepala
- Mual
- Muntah
- Diare
- Kram perut
- Menggigil
- Adanya darah di tinja
Gejala ini bisa berlangsung selama beberapa hari hingga seminggu. Diarenya dapat berlangsung hingga 10 hari dan membutuhkan waktu selama beberapa waktu sampai keluhan buang air besar membaik. Bila mengalami muntah atau diare, disarankan meminum ekstra cairan untuk mengganti cairan tubuh yang hilang.
Anda lebih mungkin terinfeksi Salmonella saat tubuh memiliki kekebalan yang lemah akibat penyakit maupun kontak langsung dengan sumber bakteri.
Cara Mencegah Infeksi Salmonella
Sebagian besar kasus infeksi Salmonella tidak membahayakan jiwa. Namun kelompok berisiko seperti bayi, balita, lansia, penerima transplantasi organ, ibu hamil dan orang dengan sistem kekebalan lemah bila terinfeksi, berisiko mengalami komplikasi yang bisa berbahaya bagi kesehatan.
Saat bakteri masuk ke dalam aliran darah, bakteri dapat menginfeksi jaringan di seluruh tubuh termasuk sistem saluran kemih, otak dan sumsum tulang belakang, lapisan atau katup jantung, atau dinding pembuluh darah.
Untuk mencegah infeksi Salmonella, berikut adalah beberapa hal yang bisa dilakukan:
- Selalu mencuci tangan setelah menggunakan toilet, mengganti popok, sebelum dan sesudah menyiapkan makanan, serta sebelum makan
- Pastikan orang yang mengalami diare mencuci tangan dengan sabun dan air bersih untuk mengurangi risiko penyebaran infeksi
- Selalu mencuci tangan setelah melakukan kontak dengan hewan piaraan
- Pisahkan makanan yang mentah dari bahan makanan lainnya
- Cuci bersih talenan, pisau, dan alat makan lain setelah menggunakannya untuk bahan makanan mentah
- Cuci buah dan sayuran sebelum mengolah atau memakannya
- Bersihkan permukaan dapur untuk menghindari kontaminasi silang bakteri
- Hindari mengonsumsi makanan dan minuman yang belum dipasteurisasi
- Utamakan mengonsumsi produk makanan yang sudah matang benar
- Simpan bahan makanan mentah dengan baik di lemari es dan pisahkan dalam wadah-wadah kedap udara
- Hindari makan di tempat di mana ada hewan
Baca Juga: Tanda -Tanda Butuh Pertolongan Dokter saat Sedang Diare
Kapan Perlu ke Dokter?
Infeksi Salmonella tidak mengharuskan Anda mendapatkan perawatan di rumah sakit. Anda juga bisa dirawat di rumah saja. Namun, sebaiknya periksakan diri ke dokter apabila terjadi beberapa hal berikut:
- Diare tidak membaik lebih dari tiga hari lamanya
- Muntah-muntah lebih dari dua hari
- Adanya tanda-tanda dehidrasi seperti buang air kecil terlalu sedikit atau tidak sama sekali, merasa sangat haus, mulut kering, pusing, atau urine berwarna gelap
- Demam dengan suhu lebih dari 39 derajat celsius
- Adanya darah saat buang air besar
Konsultasikan dengan dokter apabila Anda mengalami tanda-tanda keracunan dan membutuhkan anjuran dokter. Konsultasi bisa dilakukan melalui aplikasi Ai Care yang bisa diunduh di ponsel Anda.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Hanifa Rahma