Codeine adalah obat golongan opioid yang digunakan untuk meredakan nyeri ringan hingga sedang. Obat ini bekerja dengan memblokir sinyal rasa sakit di sistem saraf pusat untuk mengurangi persepsi rasa sakit.

Namun, meskipun efektif, penggunaan codeine yang tidak sesuai dengan aturan dapat menimbulkan berbagai risiko kesehatan, seperti kecanduan, overdosis, dan efek samping yang berbahaya. Ketahui lebin lanjut mengapa penggunaan codeine harus dilakukan dengan hati-hati dan sesuai petunjuk.

Aturan Penggunaan Obat Codeine

Codeine memiliki petunjuk penggunaan yang ketat dan hanya boleh dikonsumsi berdasarkan resep serta petunjuk dokter. Berikut adalah beberapa hal penting yang perlu diperhatikan saat menggunakan codeine:

Cara penggunaan

Codeine sebaiknya tidak dihancurkan atau dikunyah karena dapat menyebabkan pelepasan obat yang terlalu cepat. Untuk bentuk tablet atau kapsul, obat harus ditelan utuh dengan bantuan air putih. Jika dalam bentuk sirup, pastikan untuk menggunakan sendok takar khusus agar dosis yang dikonsumsi tepat.

Codeine dapat dikonsumsi sebelum atau setelah makan, namun jika Anda merasa mual, disarankan untuk mengonsumsinya bersama makanan atau setelah makan.

Penting untuk mengonsumsi obat ini sesuai dengan waktu yang disarankan. Jangan menghentikan penggunaan codeine secara tiba-tiba, karena hal ini dapat menyebabkan gejala putus obat.

Dosis sesuai resep

Dosis codeine selalu ditentukan oleh dokter berdasarkan kondisi pasien. Dosis ini tidak boleh diubah tanpa anjuran dokter, karena perubahan dosis dapat memengaruhi efektivitas obat dan meningkatkan risiko efek samping.

Baca Juga: Tanda-Tanda Overdosis Obat Terlarang

Risiko Menggunakan Codeine Sembarangan

Codeine tidak boleh digunakan secara sembarangan karena beberapa alasan, di antaranya:

Risiko kecanduan

Codeine adalah turunan morfin yang memiliki potensi adiktif. Penggunaan jangka panjang atau dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan ketergantungan fisik dan psikologis.

Ketergantungan pada codeine juga dapat meningkatkan risiko penyalahgunaan opioid yang lebih kuat, seperti morfin atau heroin.

Menyebabkan efek samping serius

Penggunaan codeine yang tidak sesuai dengan anjuran dokter dapat menyebabkan berbagai efek samping, seperti gangguan pernapasan, mual, muntah, pusing, mengantuk, serta reaksi alergi.

Berisiko menyebabkan overdosis

Overdosis codeine dapat terjadi jika Anda mengonsumsi obat ini dalam jumlah berlebihan atau mencampurnya dengan zat lain yang meningkatkan efek depresan. Gejala overdosis meliputi:

• Kesulitan bernapas
• Kehilangan kesadaran
• Tekanan darah sangat rendah
• Denyut jantung yang melambat

Dalam kasus yang parah, overdosis codeine bisa menyebabkan koma atau bahkan kematian.

Baca Juga: Obat yang Tidak Boleh Diminum saat Perut Kosong

Interaksi berbahaya dengan obat lain

Codeine dapat berinteraksi dengan berbagai jenis obat lain, seperti obat penenang, antidepresan, obat pereda nyeri, serta alkohol. Interaksi ini dapat meningkatkan risiko efek samping atau membahayakan tubuh.

Tidak cocok untuk semua orang

Codeine tidak dianjurkan untuk diberikan kepada semua orang, terutama mereka yang lebih rentan terhadap efek sampingnya. Anak-anak di bawah usia 12 tahun sebaiknya tidak diberikan codeine karena risiko efek samping yang lebih tinggi.

Begitu juga dengan ibu hamil, ibu menyusui, dan orang yang memiliki riwayat penyakit pernapasan. Dokter akan meresepkan jenis obat lain yang lebih aman untuk mengatasi nyeri atau gejala yang dialami.

Penting untuk menggunakan codeine, maupun obat lainnya, sesuai dengan petunjuk dan resep dokter. Jika Anda ingin meredakan batuk atau rasa nyeri, sebaiknya konsultasikan dengan dokter agar mendapatkan pengobatan yang tepat dan aman.

Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi pada aplikasi Ai Care dengan mengunduhnya melalui App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!