Penyebab dan Bahayanya Resesi Gusi 

Penyebab dan Bahayanya Resesi Gusi 
Credits: Freepik. Gusi dapat mengalami masalah seperti resesi gusi.

Bagikan :


Gusi yang sehat membantu menopang gigi yang kuat sehingga Anda bisa menjalankan fungsi gigi dengan baik. Tanpa gusi yang sehat, maka Anda berisiko kehilangan gigi dan kesulitan untuk makan.
 
Seperti halnya gigi, gusi yang berada di dalam rongga mulut juga berisiko mengalami permasalahan, salah satunya adalah resesi gusi. 
 

Apa itu Resesi Gusi dan Penyebabnya  

Resesi gusi adalah salah satu bentuk penyakit gusi yang terjadi ketika jaringan gusi turun dan menjauh dari gigi. Akibat dari resesi gusi, Anda bisa dengan mudah melihat akar gigi sehingga gigi menjadi lebih rentan berlubang.
 
Selain itu, resesi gusi juga dapat menyebabkan gigi berisiko menjadi lebih sensitif baik saat menyikat gigi maupun saat makan makanan manis, asam, hangat atau dingin. 
 
Pada beberapa kasus, penggunaan sikat gigi dengan bulu sikat yang kasar selama bertahun-tahun dan menyikat gigi yang berlebihan dapat menyebabkan terjadinya resesi gusi. Hal ini sering terjadi pada orang yang berusia diatas 40 tahun yang memiliki gusi sehat. 
 
Terdapat beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami penyakit periodontal (infeksi pada jaringan pendukung gigi) yang dapat menyebabkan pergeseran pada gusi, di antaranya:
  • Merokok
  • Konsumsi alkohol
  • Kebersihan mulut yang buruk
  • Riwayat keturunan

Berikut ini faktor risiko lain yang dapat menyebabkan masalah pada gusi yang berakibat resesi gusi, antara lain:

  • Penyakit diabetes
  • Obat-obatan yang menyebabkan mulut kering
  • Penyakit tertentu, seperti HIV
  • Perubahan hormon pada wanita
 

Tanda-Tanda dan Bahaya Resesi Gusi 

Salah satu tanda yang terlihat bila terjadi resesi gusi adalah tereksposnya akar gigi. Tanda lain dari resesi gusi, antara lain:
  • Rasa sakit dan tidak nyaman di dekat garis gusi 
  • Gigi yang sensitif terhadap panas, dingin dan manis 
  • Gigi yang terasa ngilu saat Anda menyikat gigi dan flossing
  • Gigi yang terasa ngilu saat gigi diberikan perawatan pembersihan 
  • Bau mulut
  • Gusi yang berwarna lebih merah dan bengkak
  • Pendarahan setelah menggosok gigi atau flossing

Baca Juga: Mengenal Gejala, Jenis dan Penyebab Gingivitis (Radang Gusi)

Resesi gusi yang tidak mendapatkan penanganan dapat menyebabkan berbagai masalah mulut yang serius, seperti gigi keropos, gigi goyang, bahkan dapat menyebabkan gigi tanggal. 
 
Tanpa gigi, Anda akan memiliki perubahan pada struktur wajah. Selain itu, Anda tidak akan dapat memproses makanan sebagaimana mestinya, sehingga risiko kekurangan gizi bisa meningkat. 
 
Kabar baiknya, resesi gusi bisa dicegah dengan menjaga kebersihan gigi dan gusi, menghindari cedera, menyikat gigi dengan benar dan menggunakan sikat gigi berbulu halus.
 
Namun bila Anda sudah mulai menyadari tanda-tanda resesi gusi, pencegahan tersebut akan lebih efektif bila dibarengi dengan melakukan pemeriksaan gigi di dokter gigi. Lakukan pemeriksaan gigi secara rutin setiap 6 bulan sekali untuk mencegah resesi gusi dan masalah gigi lainnya. 
 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!

 
Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 22:23
Markus MacGill (2022). Everything you need to know about receding gums. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/312992
 
Cleveland Clinic (2022). Gum Recession. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22753-gum-recession
 
Rohini Radhakrishnan, ENT, Head and Neck Surgeon (2021). How Do You Know if Your Gums Are Healthy?. Available from: https://www.medicinenet.com/how_do_you_know_if_your_gums_are_healthy/article.htm

 

Kristeen Cherney (2018). Receding Gums. Available from: https://www.healthline.com/health/dental-oral-health-receding-gums