Spinal cord atau dikenal juga dengan istilah sumsum tulang belakang adalah serangkaian saraf dan sel yang memanjang dari bagian bawah otak ke punggung bawah.
Spinal cord, seperti dilansir Medical News Today, memiliki peranan vital di dalam tubuh di antaranya:
- Membawa sinyal dari otak ke seluruh tubuh untuk mengontrol gerakan tubuh dan menjalankan fungsi otonomnya
- Membawa informasi ke otak dari tubuh seperti sensasi sentuhan, tekanan atau rasa sakit
- Bertindak independen dari otak dalam melakukan refleks motorik, contohnya refleks patela yang menyebabkan lutut seseorang tanpa sadar tersentak ketika ditepuk di tempat tertentu
Spinal cord injury, seperti dilansir Mayo Clinic adalah kerusakan pada bagian sumsum tulang atau syaraf di ujung spinal canal (cauda equina). Kerusakan tersebut menyebabkan perubahan permanen pada kekuatan, sensasi, dan fungsi tubuh di bawah area cedera.
Gejala spinal cord injury
Dilansir Healthline, berikut adalah gejala yang menunjukkan adanya cedera di sumsum tulang belakang:
- Gangguan dalam berjalan
- Kehilangan kontrol saat buang air kecil atau buang air besar
- Ketidakmampuan menggerakkan lengan atau kaki
- Mati rasa atau kesemutan ekstrim
- Kehilangan kesadaran
- Sakit kepala
- Rasa sakit, tekanan dan kekakuan pada bagian punggung dan area leher
- Tanda-tanda syok
- Posisi kepala tidak pada tempatnya
Komplikasi spinal cord injury
Pada beberapa kondisi, spinal cord injury dapat disembuhkan lewat operasi dan rehabilitasi yang memakan waktu cukup lama. Namun, proses penyembuhan dan kesuksesan rehabilitasi juga bergantung pada penyebab dan seberapa parahnya cedera pada sumsum tulang. Dilansir Mayo Clinic, spinal cord injury dapat menyebabkan komplikasi yang dapat berujung pada kematian, di antaranya:
Infeksi kandung kemih dan batu ginjal
Kandung kemih berfungsi untuk menyimpan urin dari ginjal. Pada cedera sumsum tulang belakang, otak mungkin tidak dapat mengontrol kandung kemih dan membawa pesan dari sumsum tulang yang telah terluka. Akibatnya risiko infeksi pada saluran kemih meningkat dan dapat menyebabkan infeksi ginjal dan batu ginjal atau infeksi kandung kemih.
Kehilangan kontrol usus
Meskipun perut dan usus tetap bekerja seperti sebelum cedera, namun ketika Anda mengalami spinal cord injury maka kontrol pergerakan usus akan berubah. Diet tinggi serat umumnya direkomendasikan untuk membantu mengatur usus Anda.
Cedera tekanan
Anda mungkin juga akan kehilangan sebagian atau semua sensasi kulit, sehingga kulit tidak dapat mengirimkan pesan ke otak ketika Anda mengalami tekanan atau terluka.
Masalah pada peredaran darah
Spinal cord injury juga dapat menyebabkan masalah peredaran darah, mulai dari tekanan darah rendah hingga pembengkakan pada ekstremitas. Perubahan sirkulasi darah juga dapat meningkatkan risiko terjadinya pembekuan darah seperti deep vein thrombosis atau embolus paru.
Masalah lain yang mungkin muncul terkait kontrol peredaran darah adalah peningkatan tekanan darah yang berpotensi mengancam jiwa (disrefleksia otonom).
Gangguan sistem pernapasan
Cedera tulang belakang mungkin juga membuat Anda lebih sulit bernapas dan batuk, terutama bila cedera berpengaruh pada otot perut dan dada. Tingkat cedera pada saraf turut menentukan jenis masalah pernapasan yang Anda alami.
Apabila Anda memiliki cedera tulang belakang leher dan dada, maka risiko pneumonia atau masalah paru lainnya akan meningkat.
Gangguan kepadatan tulang
Setelah mengalami cedera tulang belakang, risiko Anda mengalami retakan pada tulang dan osteoporosis meningkat.
Gangguan otot
Beberapa orang yang mengalami spinal cord injury juga mengalami gangguan otot, seperti kehilangan kontrol untuk menggerakkan atau mengencangkan otot atau melunakkan dan melemaskan otot.
Gangguan kesehatan seksual
Setelah mengalami spinal cord injury, beberapa orang mungkin akan mengalami perubahan pada ereksi dan ejakulasi atau lubrikasi.
Rasa nyeri yang berkelanjutan
Rasa nyeri yang tak kunjung hilang seperti nyeri pada persendian dan otot atau nyeri syaraf juga dapat terjadi setelah mengalami cedera tulang belakang khususnya pada incomplete spinal cord injury.
Depresi
Hidup Anda akan mengalami perubahan dalam segala aspek setelah mengalami spinal cord injury. Depresi juga menjadi salah satu hal yang mungkin terjadi, terutama saat berhadapan dengan keinginan untuk bisa pulih namun rehabilitasi tidak dapat dijalani dengan waktu yang singkat.
Spinal cord injury dapat mempengaruhi hidup orang secara permanen, sehingga dibutuhkan banyak dukungan dari berbagai pihak untuk bisa pulih. Berkendaralah dengan aman, gunakan alat pengaman ketika berolahraga dengan tingkat risiko tinggi, gunakan sabuk pengaman saat berkendara dan menggunakan pengaman ketika berkegiatan di tempat yang tinggi agar terhindar dari cedera tulang belakang.
- dr Ayu Munawaroh, MKK
Krista O'Connell (2018). Spinal Cord Injury. Available from: https://www.healthline.com/health/spinal-injury
Mayo Clinic Staff (2021). Spinal cord injury. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/spinal-cord-injury/symptoms-causes/syc-20377890
Cleveland Clinic (2020). Spinal Cord Injury. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/12098-spinal-cord-injury
Rachel Nall, MSN, CRNA (2019). A guide to the spinal cord: Anatomy and injuries. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/326984