Ini Penyebab Anda Mual setelah Makan

Ilustrasi mual. Credit: Freepik

Bagikan :


Mual setelah makan bisa disebabkan oleh makan terlalu banyak atau penyebab lainnya seperti kehamilan. Biasanya kondisi ini bersifat sementara dan dapat hilang dengan sendirinya. Namun jika mual setelah makan terus berlanjut dan semakin parah, hal ini dapat mengindikasikan masalah lainnya seperti alergi makanan atau gangguan pencernaan yang membutuhkan penanganan khusus.

 

Penyebab Mual setelah Makan

Mual setelah makan bisa disebabkan oleh beberapa hal, yaitu:

Keracunan makanan

Keracunan makanan merupakan penyebab mual setelah makan yang paling umum. Keracunan makanan bisa terjadi akibat mengonsumsi makanan yang terkontaminasi kuman atau zat beracun. Beberapa kebiasaan makan yang dapat menyebabkan keracunan makanan antara lain:

  • Tidak mencuci tangan, peralatan dan perlengkapan memasak atau makan dengan bersih
  • Membiarkan makanan terlalu lama pada suhu ruangan
  • Tidak memasak makanan pada suhu yang aman
  • Makanan bersentuhan dengan bahan makanan mentah seperti daging mentah atau ayam mentah

Gejala keracunan makanan biasanya dimulai dalam waktu 30 menit hingga beberapa jam setelah mengonsumsi makanan yang terkontaminasi. 

Baca Juga: Kapan Harus Memeriksakan Diri ke Dokter bila Mual dan Muntah

Alergi makanan dan intoleransi makanan

Alergi makanan terjadi ketika sistem kekebalan mengidentifikasi makanan tertentu sebagai makanan berbahaya sehingga menimbulkan reaksi seperti mual, gatal, dan kesulitan bernapas. Beberapa bahan makanan yang dapat menyebabkan alergi makanan antara lain: 

  • Susu
  • Telur
  • Kedelai
  • Kacang-kacangan
  • Gandum
  • Kerang
  • Ikan

Sementara itu, intoleransi makanan disebabkan oleh tubuh yang kesulitan mencerna makanan tertentu. Gejala yang muncul pada intoleransi makanan antara lain kembung, sakit perut, atau diare. Beberapa makanan yang dapat menyebabkan intoleransi makanan antara lain susu, kafein, dan MSG (Monosodium Glutamat). 

Infeksi virus

Infeksi virus norovirus dapat menyebabkan flu perut atau gastroentritis. Kondisi ini biasanya muncul dalam waktu 12-48 jam setelah terpapar virus. Gejala yang muncul antara lain diare, demam, mual, muntah dan sakit perut. Penyebaran norovirus bisa melalui kontak langsung, mengonsumsi makanan yang terkontaminasi, dan menyentuh permukaan yang terkontaminasi virus lalu menyentuh mulut.

Masalah pencernaan

Beberapa gangguan pada sistem pencernaan dapat menyebabkan mual setelah makan seperti sindrom iritasi usus besar, GERD, gastroparesis, pankreatitis, dan penyakit kandung empedu.

Konsumsi obat-obatan 

Beberapa obat dapat menyebabkan mual dan perubahan nafsu makan seperti antibiotik, antidepresan, obat kemoterapi, dan pereda nyeri. 

Kehamilan

Mual setelah makan juga dapat disebabkan oleh kondisi kehamilan (morning sickness). Morning sickness biasanya terjadi pada trimester pertama namun membaik pada trimester kedua. Pada kasus morning sickness yang berat seperti hiperemesis gravidarum, ibu hamil mungkin membutuhkan perawatan medis. 

Masalah kesehatan lainnya

Selain penyebab di atas, mual setelah makan juga dapat disebabkan oleh kondisi medis lainnya seperti diabetes, gangguan kecemasan, dan penyakit liver.

Baca Juga: Pusing dan Mual yang Tiba-Tiba, Mungkin ini Penyebabnya

 

Penanganan Mual setelah Makan

Penanganan mual setelah makan dapat disesuaikan dengan penyebabnya. Jika mual disebabkan oleh alergi atau intoleransi makanan, maka cara terbaik untuk mencegahnya adalah dengan menghindari makanan pemicu alergi dan intoleransi makanan.

Jika mual disebabkan oleh GERD atau penyakit kandung empedu, dokter dapat merekomendasikan obat-obatan dan perubahan pola makan. Sedangkan untuk beberapa kondisi medis serius seperti gangguan usus yang parah, dokter dapat merekomendasikan operasi. 

Untuk menghindari mual setelah makan, Anda juga bisa menerapkan pola makan berikut: 

  • Makan dalam porsi kecil namun sering 
  • Menghindari makanan pedas, berminyak, dan manis
  • Banyak makan makanan tawar
  • Membatasi makanan berserat tinggi
  • Menghindari makan besar dua jam sebelum tidur
  • Memperbanyak minum air putih 

 

Mual setelah makan biasanya bukan merupakan masalah kesehatan yang serius. Namun, jika mual diikuti sakit perut yang parah dan muntah yang disertai darah, maka sebaiknya periksakan ke dokter. Anda juga dapat memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang dengan bisa diunduh di ponsel Anda. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Senin, 29 Juli 2024 | 16:29

DeSoto, L. (2023). Available from: https://www.health.com/nausea-after-eating-7564447

Cleveland Clinic. (2022). 12 Reasons Why You Have Nausea After Eating. Available from: https://health.clevelandclinic.org/why-do-i-have-nausea-after-i-eat

Kandola, A. (2023). What to know about nausea after eating. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/317628

Cervoni, B. (2023). Nausea After Eating: What Causes Unsettled Stomach Symptoms. Available from: https://www.verywellhealth.com/nausea-after-eating-8362669