Presbikusis

Bagikan :


Definisi

Presbikusis adalah hilangnya kemampuan seseorang untuk mendengar secara berangsur-angsur pada kedua telinga. Pada umumnya, kondisi ini berkaitan dengan penuaan. Semakin tua usia seseorang, struktur dan fungsi pendengaran dapat mengalami perubahan. 1 dari 3 lansia yang berusia lebih dari 65 tahun mengalami kondisi ini. Diprediksi setengah dari seluruh lansia berusia lebih dari 75 tahun mengalami gangguan pendengaran.

Telinga manusia terdiri atas tiga bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Getaran suara akan masuk ke telinga luar, melewati telinga tengah dan tulang-tulang pendengaran, kemudian akan dihantarkan menuju ke telinga dalam. Pada telinga dalam, getaran yang dihantarkan oleh tulang-tulang pendengaran pada telinga tengah akan ditangkap dan melewati rumah siput. Pada rumah siput atau disebut juga sebagai koklea, terdapat sel-sel saraf berupa ribuan rambut-rambut kecil. Rambut-rambut ini akan membantu dalam mengubah getaran suara yang masuk menjadi sebuah sinyal listrik yang kemudian akan dihantarkan menuju ke otak Anda. Di otak, sinyal listrik ini akan diinterpretasikan menjadi suara yang dapat kita mengerti.

Presbikusis sering kali tidak disadari oleh penderitanya karena penurunan kemampuan pendengaran terjadi secara perlahan. Pada kasus prebiskusis, penderitanya akan mengalami penurunan kemampuan dalam mendengarkan suara bernada keras dan tinggi, seperti dering telepon. Sedangkan kemampuan untuk mendengar suara bernada rendah biasanya tidak terpengaruh. Presbikusis memengaruhi berbagai komponen dari indera pendengaran.

 

Penyebab

Presbikusis merupakan suatu penyakit yang disebabkan oleh banyak faktor. Selain disebabkan karena penuaan, kondisi ini juga disebabkan oleh faktor-faktor lain seperti faktor genetik, hormon, paparan suara keras serta senyawa yang beracun bagi telinga, dan memiliki riwayat infeksi telinga sebelumnya.

1. Faktor Penuaan

Seiring waktu, terjadi perubahan pada struktur dan fungsi pada pendengaran seseorang.

2. Faktor Genetik 

Faktor ini mengacu pada ekspresi materi genetik terkait stres oksidatif. Stres oksidatif mengacu pada ketidakseimbangan radikal bebas di dalam tubuh dengan kemampuan tubuh untuk memperbaiki kerusakan yang timbul. Stres oksidatif ditemukan pada pasien presbikusis.

3. Zat Beracun Bagi Telinga

Contoh obat yang berbahaya bagi telinga adalah:

  • Salisilat
  • Obat diuretik yang digunakan untuk meningkatkan pengeluaran urine dari tubuh
  • Antibiotik golongan aminoglikosida
  • Beberapa zat yang digunakan dalam kemoterapi kanker

Selain penggunaan obat-obatan tersebut, paparan beberapa jenis zat di tempat kerja atau pada lingkungan seperti toluene, styrene, karbon monoksida, serta merkuri juga dapat menyebabkan terjadinya presbikusis.

4. Paparan Suara Keras

Mendengar suara keras dan bising dalam jangka panjang di usia muda dapat membuat seseorang memiliki kecenderungan untuk mengalami presbikusis yang lebih berat.

5. Faktor Hormonal

Penggunaan obat KB yang mengandung progestin dan kombinasi penganti hormon yang dilakukan sebagai pengobatan pada postmenopause diketahui berperan dalam meningkatkan angka kejadian presbikusis.

 

Faktor Risiko

Ada beberapa faktor yang dianggap dapat meningkatkan risiko seseorang mengalami presbikusis semasa tuanya, faktor-faktor berikut antara lain:

  • Riwayat presbikusis dalam keluarga 
  • Paparan terhadap suara keras dan zat-zat yang berbahaya bagi telinga dalam jangka panjang
  • Penggunaan obat-obatan yang dapat memengaruhi hormon seperti progestin
  • Memiliki penyakit tekanan darah tinggi atau diabetes
  • Riwayat meningitis atau infeksi lapisan otak dan sumsum tulang belakang, pada kasus berat dapat menyebabkan kerusakan pada sel rambut koklea atau serat sarafnya
  • Konsumsi obat yang berbahaya bagi telinga
  • Faktor stres

 

Gejala

Gejala utama yang paling terlihat jelas pada kasus presbiskusis berupa gangguan pendengaran yang semakin memburuk seiring peningkatan usia. Gangguan ini akan menyebabkan penderitanya mengalami kesulitan dalam mendengar. Pasien presbikusis memiliki gejala yang bervariasi, selain gangguan pendengaran, gejala lain yang dapat muncul pada presbikusis antara lain:

  • Mengalami kesulitan mendengarkan suara yang bernada tinggi dan memahami kata-kata yang diucapkan dengan cepat
  • Membaca gerakan bibir ketika orang lain berbicara agar dapat mengerti hal yang sedang dibicarakan
  • Menaikkan volume suara TV atau handphone
  • Kesulitan memahami pembicaraan di tempat ramai atau tempat bising, seperti restoran atau pasar
  • Telinga terasa berdenging, mendengar suara dengung, atau mendengar suara berderu seperti suara jangkrik di salah satu atau kedua telinga (tinnitus)
  • Mulai menarik diri dari situasi sosial

 

Diagnosis

Wawancara 

Dokter Anda akan bertanya pada Anda tentang keluhan pendengaran yang saat ini sedang Anda alami. Dokter mungkin juga akan menanyakan orang terdekat atau keluarga yang mengantar Anda mengenai gangguan pendengaran dan kebiasaan Anda, yang mungkin mengindikasikan adanya gangguan pendengaran.

 

Pemeriksaan Telinga

Dokter Anda akan melihat telinga Anda untuk mencari kemungkinan penyebab terjadinya gangguan pendengaran. Dokter bisa melihat bila ada penumpukan kotoran telinga atau peradangan pada gendang telinga Anda. Pemeriksaan ini dilakukan dengan bantuan lampu kepala atau otoskop, sebuah instrumen yang terpasang kaca pembesar dan lampu. Dokter juga akan mencari kemungkinan adanya kelainan pada struktur telinga Anda.

Selain itu, dokter juga bisa melakukan pemeriksaan pendengaran dengan menggunakan garpu tala sebagai skrining awal, apakah Anda memiliki gangguan pendengaran atau tidak. Pemeriksaan ini dilakukan untuk membedakan jenis gangguan pendengaran yang mungkin dialami, apakah penurunan fungsi pendengaran disebabkan oleh gangguan penghantaran suara di telinga luar dan telinga tengah (tuli konduktif), atau bila terdapat gangguan di telinga bagian dalam atau saraf pendengaran (tuli sensorineural).

 

Pemeriksaan Penunjang

Dokter dapat menyarankan Anda untuk melakukan pemeriksaan audiometri. Pada pemeriksaan ini, Anda akan mengenakan earphone dan mendengar suara serta kata-kata yang diperdengarkan pada masing-masing telinga. Kemudian suara tersebut diulangi untuk menemukan suara paling lemah yang dapat Anda dengar.

 

Tata Laksana

Penatalaksanaan pada kasus presbikusis dilakukan berdasarkan penyebab dan tingkat keparahan gangguan. Beberapa pilihan terapi yang dapat dilakukan pada kasus presbikusis berupa:

  • Mengeluarkan kotoran telinga yang menyumbat saluran pendengaran
  • Menggunakan alat bantu dengar
  • Prosedur pembedahan yang dipilih pada beberapa kasus, contohnya bila terdapat gangguan pada tulang pendengaran atau infeksi berulang di gendang telinga
  • Implant koklea, terapi ini hanya dilakukan jika gangguan pendengaran yang dirasakan cukup berat dan penggunaan alat bantu dengar tidak begitu membantu Anda untuk mendengar

 

Komplikasi

Penurunan kemampuan pendengaran pada kasus presbikusis dapat menyebabkan dampak yang signifikan dalam kehidupan. Lansia dengan presbikusis cenderung merasakan adanya perasaan terisolasi karena sulit untuk bercakap-cakap dan berkomunikasi dengan sekitarnya. Lebih lanjut, kondisi ini dapat menyebabkan penderitanya mengalami depresi. Presbikusis juga diketahui memiliki hubungan dengan terjadinya gangguan dan penurunan fungsi kognitif pada penderitanya.

 

Pencegahan

Terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya presbikusis, beberapa diantaranya berupa:

1. Lindungi Telinga Anda

Batasi durasi dan intensitas paparan terhadap suara keras pada telinga Anda merupakan salah satu cara terbaik untuk mencegah presbikusis. Di tempat kerja, gunakan earplugs atau penutup telinga yang dapat membantu Anda untuk melindungi telinga Anda dari kerusakan.

2. Lakukan Pemeriksaan Pendengaran Secara Rutin 

Jika Anda kerja atau berada di lingkungan yang terpapar suara bising dan keras dalam waktu lama, mengonsumsi obat atau terpapar senyawa yang berbahaya bagi telinga, maka pertimbangkanlah pemeriksaan telinga dan fungsi pendengaran secara rutin. Semakin cepat diketahui, gangguan pendengaran yang ada dapat dicegah progresivitasnya agar tidak semakin memburuk.

3. Hindari tindakan rekreasi yang mengharuskan Anda terpapar suara keras dan bising

Beberapa tindakan rekreasional seperti berburu, menggunakan perkakas listrik, atau mendengarkan konser musik rock dapat merusak pendengaran Anda seiring waktu jika terus-menerus dilakukan. Usahakan untuk menggunakan pelindung telinga atau mengecilkan volume musik yang sedang Anda dengarkan. Hal ini dilakukan untuk melindungi telinga Anda.

 

Kapan Harus ke Dokter?

Jika Anda mengalami kehilangan suara secara tiba-tiba, terutama jika hanya terjadi pada salah satu telinga, segera pergi ke dokter. Komunikasikan pada dokter Anda jika gangguan pendengaran yang Anda rasakan membuat Anda merasa kesulitan dalam menjalankan aktivitas sehari-hari. Penanganan presbikusis sejak dini dapat memberikan dampak positif pada kemampuan kognitif penderitanya, terutama memori.

 

Mau tahu lebih lanjut seputar penyakit-penyakit lainnya? Cek di sini, ya! 

 

 

Writer : dr Sherly Deftia Agustina
Editor :
  • dr Hanifa Rahma
Last Updated : Minggu, 16 April 2023 | 14:14

Medscape.com. (2021, 29 Mei). Presbycusis: Practice Essentials, Pathophysiology, Epidemiology. Diakses pada 9 Maret 2022, dari https://reference.medscape.com/article/855989-overview

Clevelandclinic.org. (2021, 7 Juni). Age-Related Hearing Loss (Presbycusis): Symptoms, Causes & Treatment. Diakses pada 9 Maret 2022, dari https://my.clevelandclinic.org/health/articles/5840-age-related-hearing-loss

Hopkinsmedicine.org. Age-Related Hearing Loss (Presbycusis) | Johns Hopkins Medicine. Diakses pada 9 Maret 2022, dari https://www.hopkinsmedicine.org/health/conditions-and-diseases/presbycusis

Cheslock, M., De Jesus, O. Presbycusis. [Updated 2021 Nov 14]. In: StatPearls [Internet]. Treasure Island (FL): StatPearls Publishing; 2022 Jan-. Available from: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK559220/

Mayoclinic.org. (2021, 16 April). Hearing loss - Symptoms and causes - Mayo Clinic. Diakses pada 9 Maret 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hearing-loss/symptoms-causes/syc-20373072

Mayoclinic.org. (2021, 16 April). Hearing loss - Diagnosis and treatment - Mayo Clinic. Diakses pada 9 Maret 2022, dari https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/hearing-loss/diagnosis-treatment/drc-20373077