Berhubungan seksual seharusnya menjadi aktivitas yang menyenangkan baik bagi pria maupun wanita. Namun sebagian wanita mengeluhkan rasa nyeri, gatal dan terbakar di area yang terkena air mani setelah berhubungan seksual. Mungkinkah seseorang mengalami alergi air mani atau alergi sperma?
Apa Itu Alergi Sperma?
Dilansir dari Verywell Health, kondisi di mana vagina atau area tubuh lainnya mengalami nyeri, kemerahan dan bengkak setelah berhubungan seksual bisa jadi disebabkan oleh alergi sperma. Dalam istilah medis, alergi sperma dikenal dengan istilah seminal plasma hypersensitivity (SPH) atau hipersensitivitas plasma seminal. Kondisi ini merupakan jenis alergi langka di mana seseorang akan menunjukkan reaksi alergi jika terpapar protein dalam air mani pria.
Alergi ini terbilang langka, dan banyak dialami oleh sekitar 40ribu wanita di Amerika Serikat. Angka ini diperkirakan tidak mencakup jumlah aktual karena selama ini studi kasus yang dilakukan hanya fokus pada wanita. Alergi ini biasanya dialami wanita di usia awal 30 tahun. Meskipun sangat jarang, namun pria dapat mengalami alergi terhadap air maninya sendiri. Kondisi ini dikenal dengan sindrom penyakit pascaorgasme.
Gejala Alergi Sperma
Gejala alergi sperma umumnya ditandai dengan munculnya reaksi alergi pada area yang terkena alergi sperma. Reaksi alergi tersebut antara lain:
- Kemerahan
- Muncul rasa terbakar
- Bengkak
- Rasa nyeri
- Gatal-gatal yang disertai bentol-bentol
Pada wanita, reaksi alergi ini biasanya terjadi di dalam rongga vagina atau bibir vagina. Namun bisa juga muncul di area lainnya.
Seperti halnya kasus alergi pada umumnya, alergi sperma dapat menyebabkan anafilaksis, yaitu reaksi sistemik alergi berat pada seseorang. Gejala dapat muncul beberapa menit setelah terpapar cairan air mani dan dapat membahayakan nyawa. Beberapa gejala yang perlu diwaspadai antara lain:
- Pembengkakan lidah atau tenggorokan
- Bersin-bersin dan sesak napas
- Pusing atau pingsan
- Detak jantung lemah atau semakin cepat tidak beraturan
- Ruam-ruam di sekujur tubuh
- Mual dan muntah
Jika Anda mengalami gejala tersebut setelah berhubungan intim, maka segera periksakan ke dokter karena kondisi ini bersifat gawat darurat.
Penyebab Alergi Sperma
Untuk memahami alergi sperma atau alergi air mani, penting untuk memahami perbedaan antara air mani dan sperma. Air mani merupakan cairan dari organ reproduksi yang terdiri dari jutaan sperma. Sedangkan sel sperma adalah sel reproduksi yang dihasilkan oleh testis.
Dilansir dari Healthline, alergi sperma dipercaya disebabkan oleh alergi terhadap protein yang terdapat dalam air mani. Namun air mani mengandung jutaan sperma sehingga diyakini bahwa bukan sel sperma pria yang menjadi alergen utamanya.
Pendapat tersebut didukung dengan sebuah penelitian yang mengungkapkan bahwa obat-obatan atau alergen dalam air mani juga dapat memicu sensitivitas akan air mani. Artinya, alergi ini tidak selalu terjadi ketika Anda berhubungan seks, baik dengan pasangan yang sama maupun tidak.
Penanganan Alergi Sperma
Jika Anda didiagnosis mengalami alergi sperma, maka cara terbaik untuk menghindari reaksi alergi adalah dengan menggunakan kondom. Namun jika Anda sedang menjalani program hamil, tentu penggunaan kondom dapat mengurangi peluang kehamilan. Untuk mengatasinya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan yaitu:
-
Desensitisasi
Dikenal juga dengan istilah imunoterapi, yaitu penanganan alergi dengan cara mengekspos seseorang dengan alergen hingga Anda memiliki kekebalan pada alergen tersebut. Anda akan dioleskan cairan sperma yang sudah diencerkan ke vagina setiap 20 menit sekali hingga gejala berkurang. Setelah desensitisasi pertama, kulit atau vagina Anda harus terkena alergen yang sama untuk memicu reaksi alergi. Hal ini bisa dilakukan dengan melakukan hubungan seks secara rutin setiap 48 jam sekali.
-
Mengonsumsi Obat Antihistamin
Obat antihistamin dapat membantu meredakan gejala alergi. Dokter dapat menyarankan Anda untuk mengonsumsi obat ini 30-60 menit sebelum berhubungan seksual. Meskipun obat ini dapat dibeli tanpa resep dokter namun sebaiknya konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter sebelum mengonsumsinya.
Alergi sperma merupakan kondisi yang sangat jarang terjadi. Jika Anda mengalami gejala kemerahan atau rasa terbakar setelah berhubungan seksual, maka sebaiknya bicarakan dengan pasangan dan konsultasikan ke dokter.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Anita Larasati Priyono