Kekentalan darah ikut memengaruhi kesehatan tubuh. Darah yang terlalu kental dapat memicu penyakit jantung koroner atau stroke. Sementara darah yang terlalu encer dapat menyebabkan darah sulit membeku saat penyembuhan luka. Berbahayakah jika darah terlalu encer?
Apa Itu Darah Encer?
Untuk dapat mengedarkan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh, darah perlu berada dalam kondisi encer. Apabila darah terlalu kental maka hal ini dapat menghambat proses peredaran nutrisi dan oksigen sehingga menyebabkan gangguan fungsi jaringan.
Namun pada kondisi tertentu, darah seseorang memang dapat menjadi terlalu encer. Dalam istilah medis, darah encer digambarkan dengan kurangnya jumlah keping darah atau trombosit, komponen darah yang membantu pembekuan darah. Kondisi ini dikenal dengan istilah trombositopenia.
Normalnya, kadar trombosit dalam darah mencapai 150.000-450.000 keping per mikroliter darah. Jika kadarnya berada di bawah 150.000, maka Anda dikatakan memiliki kadar trombosit rendah dan darah Anda akan lebih encer dari biasanya.
Yang perlu diwaspadai adalah jika kadar trombosit turun sangat drastis hingga di bawah 10.000-20.000 mikroliter darah, karena hal ini dapat meningkatkan risiko terjadinya pendarahan.
Baca Juga: Cemilan Sehat yang Dianjurkan untuk Penderita Kolesterol Tinggi
Risiko Jika Darah Terlalu Encer
Trombosit berperan penting dalam proses pembekuan darah. Keping darah akan saling menempel untuk menghentikan pendarahan apabila terjadi luka. Jika darah terlalu encer, hal ini dapat mengganggu proses pembekuan darah dan dapat menyebabkan pendarahan baik internal maupun eksternal.
Pada pendarahan internal yang terjadi di bawah kulit dapat ditandai dengan memar atau kondisi pendarahan lainnya yang terjadi di dalam jaringan, organ dan rongga tubuh seperti pendarahan di otak, saluran cerna, paru-paru dan saluran kemih. Komplikasi ini dapat terjadi ketika trombosit anjlok hingga di bawah 10.000 mikroliter darah.
Baca Juga: Rekomendasi Minuman untuk Menurunkan Kolesterol
Penyebab Darah Terlalu Encer
Kondisi darah terlalu encer karena rendahnya trombosit darah dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya rendahnya produksi keping darah oleh sumsum tulang belakang, atau keping darah yang diproduksi tidak dapat bertahan lama di dalam tubuh.
Dilansir dari Healthline, rendahnya produksi keping darah dapat disebabkan oleh beberapa hal, di antaranya:
Kekurangan nutrisi
Jika pola makan Anda minim zat besi, asam folat atau vitamin B12, Anda berisiko memiliki trombosit rendah. Begitu juga jika Anda gemar minum minuman beralkohol hal ini dapat membuat tubuh mengalami gangguan dalam penyerapan vitamin B12 sehingga darah menjadi lebih encer.
Untuk mengatasinya, sebaiknya mulailah menghentikan kebiasaan minum minuman beralkohol dan memperbanyak konsumsi makanan yang mengandung zat besi, asam folat, dan vitamin B12.
Infeksi
Beberapa contoh infeksi yang dapat menyebabkan rendahnya produksi trombosit di antaranya: infeksi HIV, hepatitis C, gondongan dan rubella.
Penyebab lainnya
Selain penyebab di atas, rendahnya trombosit yang menyebabkan darah encer antara lain kehamilan, penyakit autoimun, operasi, dan kanker. Selain itu darah encer juga dapat disebabkan oleh konsumsi obat pengencer darah seperti obat-obatan diuretik, heparin yang bersifat mengencerkan darah, serta obat obatan pereda nyeri seperti aspirin dan ibuprofen.
Darah yang terlalu encer dapat menyebabkan perdarahan yang sulit dihentikan. Apabila Anda mengalami masalah kesehatan yang menyebabkan darah encer sebaiknya segera periksakan ke dokter. Anda juga bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care.
Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina