Ini Alasan Stres dapat Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

Ini Alasan Stres dapat Menyebabkan Kenaikan Berat Badan

Bagikan :


Seringkali stres dikaitkan dengan kondisi kesehatan mental seseorang. Namun sebenarnya, stres juga dapat memengaruhi kesehatan fisik Anda, khususnya berat badan. Saat stres, orang rentan mengalami perubahan berat badan. Sebagian orang tanpa disadari mengalami kenaikan berat badan saat mengalami stres. Sebenarnya, bagaimana stres bisa memengaruhi berat badan seseroang?

Pengaruh hormon saat stres

Efek stres pada setiap orang berbeda-beda. Ada yang saat stres mengalami nafsu makan menurun, namun tak sedikit yang justru mengalami lonjakan berat badan. Salah satu penyebab perubahan berat badan saat stres adalah pengaruh hormon.

Ketika stres, tubuh akan merasa bahwa Anda sedang berada dalam ancaman. Tubuh kemudian melepaskan tiga jenis hormon, yaitu kortisol, adrenalin dan norepinephrine. Hormon adrenalin dan norephinephrine akan bekerja untuk meningkatkan kewaspadaan tubuh dan merespon tekanan yang dihadapi. Setelah hormon adrenalin dan norephinephrine mereda, hormon kortisol akan bekerja untuk mengembalikan asupan energi yang hilang selama menghadapi tekanan.

Dilansir dari Healthline, hormon kortisol berfungsi untuk menjaga persediaan energi dengan pembakaran lemak dan karbohidrat. Kortisol juga berguna untuk menjaga keseimbangan cairan dan kadar gula darah serta menekan fungsi organ tubuh yang tidak digunakan. Akibatnya, ketika stres nafsu makan seseorang meningkat. Jika tidak dikendalikan dengan baik, kalori dari makanan yang dikonsumsi akan menumpuk dan menyebabkan kenaikan berat badan.

Stres memicu kebiasaan tidak sehat

Selain karena perubahan hormon, stres juga memicu gaya hidup tidak sehat yang mengarah pada kenaikan berat badan. Dilansir dari Very Well Mind, berikut ini perilaku tidak sehat yang sering terjadi saat stres:

1. Emotional eating

Meningkatnya hormon kortisol dapat meningkatkan nafsu makan, termasuk makanan yang tidak sehat seperti fast food dan makanan yang memiliki kandungan gula terlalu banyak. Selain itu, stres juga memicu Anda untuk makan lebih banyak dari biasanya, baik secara porsi maupun frekuensi. Dampaknya, stres Anda mungkin mereda, namun berat badan juga akan meningkat.

2. Jarang berolahraga

Saat stres sebagian besar orang tidak akan memasukkan kegiatan olahraga sebagai prioritas. Biasanya orang hanya akan fokus pada jadwal yang padat dan bagaimana menyelesaikan masalah atau pekerjaan mereka secara tepat waktu. Kebiasaan ini juga dianggap sebagai salah satu pemicu kenaikan berat badan. Terlebih Anda mungkin akan menghabiskan waktu lama di depan layar monitor dan tidak banyak melakukan aktivitas fisik.

3. Melewatkan jam makan

Ketika Anda sibuk mengerjakan beberapa hal bersamaan seringkali melewatkan waktu makan. Anda mungkin akan melewatkan sarapan sehingga saat makan siang Anda akan menyantap makan siang dalam porsi yang lebih besar. Begitu juga jika Anda melewatkan makan siang sehingga makan malam dalam porsi yang lebih dari biasanya.

4. Kurang tidur

Banyak orang mengalami keluhan susah tidur ketika stres. Sejumlah penelitian menyebutkan bahwa kurang tidur dapat memperlambat metabolisme sehingga tubuh lebih lambat dalam membakar energi yang Anda butuhkan. Akibatnya, tubuh akan lebih banyak menumpuk energi yang tidak terpakai dan menyebabkan kenaikan berat badan.

 

Stres secara tidak langsung dapat membuat berat badan naik. Namun tak perlu khawatir, dilansir dari WebMD, Anda bisa mengatasinya dengan menjaga pola makan sehat dan menyempatkan diri berolahraga minimal 20-30 menit setiap harinya. Jika diperlukan, meditasi dan dukungan dari teman-teman serta keluarga dan konsultasi dengan psikiater juga bisa membantu meredakan stres. 

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Ayu Munawaroh, MKK
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 21:37