Antibiotik adalah jenis obat yang aman dikonsumsi untuk melawan infeksi bakteri. Sekalipun dinyatakan aman dikonsumsi, minum antibiotik haruslah sesuai dengan aturan dan dosis yang dianjurkan.
Jika tidak sesuai dengan dosis dan petunjuk pemakaian, ada banyak dampak negatif yang memengaruhi kesehatan. Yuk ketahui apa saja yang boleh dan tak boleh dilakukan saat minum obat antibiotik.
Apa itu Obat Antibiotik?
Antibiotik adalah jenis obat yang digunakan untuk melawan infeksi bakteri. Obat ini bekerja dengan membunuh bakteri dan menyebabkan bakteri tidak bisa berkembang biak atau menggandakan diri.
Antibiotik hadir dalam berbagai bentuk, seperti kapsul, pil, sirup, spray, krim, obat tetes, atau diberikan lewat suntikan saat menghadapi infeksi bakteri yang serius. Antibiotik tidak bisa diberikan sembarangan untuk mengobati semua infeksi penyakit. Hanya infeksi bakteri saja yang dapat diobati dengan antibiotik.
Baca Juga: 5 Bahan di Dapur yang Mengandung Antibiotik Alami
Efek Samping Antibiotik
Antibiotik memiliki risiko dan efek samping, khususnya jika tidak diminum sesuai aturan yang benar. Adapun risiko dan efek samping tersebut di antaranya:
Reaksi Alergi
Anda mungkin mengalami reaksi alergi setelah minum antibiotik, mulai ruam kemerahan, gatal hingga lepuhan di kulit. Reaksi alergi umum lainnya seperti pembengkakan di wajah dan tenggorokan, serta gangguan pernapasan.
Terinfeksi Bakteri C.diffile
Saat minum antibiotik, bakteri baik yang melindungi tubuh dari infeksi juga ikut mati. Sehingga Anda sangat mungkin terinfeksi C.diffile yang dapat menyebabkan diare parah, kerusakan usus hingga kematian.
Resistensi Antibiotik
Penggunaan antibiotik tidak sesuai aturan dan sembarangan meningkatkan risiko bakteri menjadi kebal antibiotik. Pada saat ini infeksi bisa menjadi sangat serius dan sulit diobati.
Baca Juga: Tidak Semua Sakit Tenggorokan Perlu Diobati Dengan Antibiotik, Ini Alasannya
Cara Minum Antibiotik yang Benar
- Untuk meminimalisir alergi setelah minum antibiotik, ceritakan pada dokter riwayat alergi dan reaksi obat yang pernah Anda alami. Dokter akan membantu meresepkan obat antibiotik sesuai dengan kondisi Anda.
- Jangan minum antibiotik untuk mengobati pilek, sakit tenggorokan, flu dan penyakit lain yang disebabkan virus. Untuk lebih amannya, hanya konsumsi antibiotik setelah memeriksakan diri ke dokter dan diresepkan oleh dokter.
- Antibiotik harus dihabiskan walaupun gejala sakit yang Anda rasakan telah berkurang. Tidak menghabiskan dosis antibiotik yang diresepkan dokter bisa menyebabkan resistensi antibiotik.
- Minum dosis antibiotik sesuai yang dijadwalkan, tidak menunda minum dan melewatkan jadwal agar obat berfungsi sebagaimana mestinya
- Hindari minum antibiotik yang tidak diresepkan dokter, atau antibiotik yang diperoleh dari sisa resep orang lain. Hal ini meningkatkan risiko dan efek samping terhadap antibiotik.
- Bicarakan kembali dengan dokter apabila Anda mengalami reaksi alergi seperti ruam, mual, diare atau infeksi ragi setelah minum antibiotik yang diresepkan.
Antibiotik juga dapat berinteraksi dengan obat lain yang diminum, yang bisa membuat obat atau antibiotik menjadi kurang efektif. Beberapa kombinasi obat juga dapat memperburuk efek samping antibiotik, sehingga minum antibiotik benar-benar tidak boleh sembarangan dan harus berdasarkan resep dokter. Yuk, cermat dalam mengonsumsi antibiotik.
Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!
- dr. Monica Salim
CDC (2021). Antibiotic Do’s & Don’ts. Available from: https://www.cdc.gov/antibiotic-use/do-and-dont.html
Cleveland Clinic (2016). Antibiotics. Available from: https://my.clevelandclinic.org/health/drugs/16386-antibiotics
Medline Plus (2022). Antibiotics. Available from: https://medlineplus.gov/antibiotics.html
University of Illinois (2019). Side Effects of Antibiotics: What They Are and How to Manage Them. Available from: https://www.healthline.com/health/infection/antibiotic-side-effects