Benarkah Menguap Menular? Ketahui Faktanya

Benarkah Menguap Menular? Ketahui Faktanya
Ilustrasi menguap. Credit: Freepik

Bagikan :


Pernahkah Anda menguap setelah melihat orang lain di sekitar Anda menguap? Sering kali Anda ikut menguap setelah melihat orang lain menguap meskipun Anda tidak sedang mengantuk. Apa sebenarnya penyebab menguap dan bagaimana menguap bisa “menular” pada orang lain? Simak ulasannya dalam artikel berikut.

 

Penyebab Menguap

Menguap merupakan respons alami pada tubuh manusia. Semua orang bisa menguap, bahkan janin dalam kandungan juga bisa menguap. Belum diketahui dengan pasti mengapa seseorang menguap. Meskipun sering kali terjadi ketika Anda merasa lelah atau mengantuk, namun para ahli mengungkapkan menguap adalah mekanisme lain yang diperlukan oleh tubuh. 

Beberapa teori yang mendukung penyebab menguap antara lain: 

Perubahan kondisi

Menguap umumnya dianggap sebagai tanda seseorang mengantuk atau bosan, meskipun tidak selalu demikian. Secara umum, menguap dapat menunjukkan cara tubuh untuk memberi sinyal perubahan kondisi kesadarannya. Misalnya:

  • Sebelum tidur: Menguap dianggap sebagai tanda bahwa tubuh sedang bersiap untuk tidur
  • Saat bosan: Menguap saat melakukan tugas yang membosankan mungkin merupakan tanda otak beralih dari tingkat kewaspadaan tinggi ke tingkat kewaspadaan rendah.
  • Setelah berolahraga: Menguap setelah aktivitas olahraga yang intens mungkin merupakan tanda transisi dari energi tinggi ke energi rendah di otak.

Baca Juga: Cara Menghilangkan Kantuk Tanpa Kafein

Fungsi pernapasan

Para ahli berpendapat menguap merupakan tanda tubuh membutuhkan oksigen. Dengan menguap, asupan udara menjadi lebih besar dan detak jantung lebih cepat sehingga darah dapat memompa darah lebih banyak ke seluruh tubuh.

Mendinginkan otak

Menguap merupakan salah satu cara untuk mendinginkan otak. Saat menguap rahang akan meregang, meningkatkan aliran darah di wajah dan leher. Tarikan napas dalam dan detak jantung cepat yang terjadi akibat menguap juga menyebabkan darah dan cairan tulang belakang mengalir lebih cepat ke seluruh tubuh. Seluruh proses ini dapat menjadi cara untuk mendinginkan otak yang terlalu panas.

Sebagai alat komunikasi

Para ahli berpendapat menguap merupakan cara komunikasi manusia purba bahwa mereka mengantuk, bosan, atau sebagai sinyal kewaspadaan pada orang lain. Saat menguap, manusia purba akan memamerkan gigi mereka kepada penyerang yang juga merupakan bentuk lain dalam berkomunikasi. 

Baca Juga: Penyebab Tidur Berlebihan yang Perlu Diwaspadai

 

Benarkah Menguap Menular?

Menguap merupakan kegiatan refleks yang tidak bisa ditahan. Sebagian besar orang yang melihat Anda menguap umumnya akan ikut menguap. Bahkan ketika Anda membaca tulisan tentang menguap, melihat video tertentu, atau membayangkan seseorang menguap juga bisa membuat Anda menguap. 

Para ahli terus melakukan penelitian mengenai menguap dapat menular. Dilansir dari Healthline, jika Anda menguap setelah melihat orang lain menguap, hal ini menunjukkan bahwa Anda memiliki empati dan ikatan emosional yang baik dengan orang lain.

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam jurnal Personality and Individual Differences mengungkapkan bahwa semakin sedikit empati yang dimiliki seseorang, semakin kecil kemungkinan mereka akan menguap setelah melihat orang lain menguap.

Meskipun demikian, masih dibutuhkan penelitian lebih lanjut mengenai hasil penelitian tersebut. Seseorang yang tidak tertular menguap ketika melihat orang lain menguap tidak bisa menjadi bukti bahwa ia merupakan seseorang dengan kecenderungan psikopat atau sosiopat.

 

Apakah Menguap Berlebihan Berbahaya?

Menguap biasanya tidiak berbahaya, namun seseorang juga bisa menguap terlalu sering meski dalam kondisi tidak mengantuk atau lelah. Jika Anda mengalami menguap berlebihan, hal ini bisa disebabkan oleh gangguan medis seperti gangguan saraf, tanda masalah jantung, atau ada masalah pada pembuluh darah. Segera periksakan ke dokter jika mengalami gangguan menguap. 

Jika memiliki masalah kesehatan, Anda bisa memanfaatkan fitur konsultasi pada aplikasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store dan Play Store. 

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Kamis, 22 Agustus 2024 | 04:37