• Beranda
  • penyakit
  • Benarkah Paracetamol dapat Memicu Gagal Ginjal pada Anak?

Benarkah Paracetamol dapat Memicu Gagal Ginjal pada Anak?

Benarkah Paracetamol dapat Memicu Gagal Ginjal pada Anak?
Ilustrasi ginjal. Credit: Freepik

Bagikan :


Di tahun 2022, WHO melaporkan bahwa sekitar 66 anak di Gambia meninggal dunia setelah minum sirup obat batuk dan pilek yang mengandung paracetamol. Paracetamol merupakan obat pereda nyeri dan demam yang aman digunakan untuk anak-anak dan dewasa. Lantas benarkah konsumsi paracetamol dapat memicu kerusakan ginjal pada anak? Simak ulasannya berikut ini.

 

Keracunan Paracetamol dan Risiko Gagal Ginjal pada Anak

Hasil penelitian pemerintah Gambia mengenai kematian anak akibat sirup obat batuk mengungkapkan bahwa, sejumlah sampel sirup obat batuk yang dikirim ke laboratorium menunjukkan adanya kontaminasi.

Sampel sirup tersebut mengandung dietilen glikol dan etilen glikol dalam jumlah yang tidak dapat diterima sebagai kontaminan kimia beracun. Dietilen glikol dan etilen glikol dalam kadar tertentu dapat menyebabkan cedera ginjal akut yang dapat menyebabkan kematian. 

Obat paracetamol merupakan obat yang mengandung berbagai zat atau kandungan lainnya. Pada dasarnya, paracetamol aman digunakan, namun jika terdapat kontaminan lainnya, hal ini bisa menyebabkan keracunan.

Selain itu, penggunaan paracetamol juga perlu disesuaikan dengan kondisi pasien. Mengonsumsi paracetamol di luar dosis yang dianjurkan juga dapat memicu keracunan yang menyebabkan kerusakan ginjal.

Sebuah studi menyebutkan bahwa penggunaan parasetamol secara teratur setidaknya dua kali seminggu selama 2 bulan meningkatkan risiko terjadinya gagal ginjal kronis. Kondisi ini meningkatkan risiko gagal ginjal kronis hingga 2,5 kali lipat dibandingkan dengan mereka yang tidak mengonsumsinya.

Baca Juga: Cara Aman dan Efektif Minum Paracetamol saat Sakit Kepala

 

Dosis Aman Paracetamol untuk Anak-Anak dan Dewasa

Dalam mengonsumsi paracetamol, selalu gunakan sesuai anjuran dokter atau apoteker. Hindari mengonsumsi paracetamol melebihi dosis yang dianjurkan. Anda bisa memberikan paracetamol 3-4 kali per hari, diminum setiap 4-6 jam atau beri jarak setidaknya 4 jam di antara dosis. Jangan mengonsumsi lebih dari 4 dosis dalam 24 jam dan lebih dari 3 hari, kecuali jika diresepkan oleh dokter. 

Dosis aman paracetamol sesuai jenis sediaannya untuk anak-anak antara lain: 

  • Suspensi oral 120 mg/5 ml, 250 mg/5 ml:
    • 2-3 bulan 2,5 ml, hingga 2 dosis per hari
    • 3-6 bulan 2,5 ml, hingga 4 kali per hari
    • 6-24 bulan 5 ml, hingga 4 kali per hari
    • 2-4 tahun 7,5 ml (5 ml + 2,5 ml), hingga 4 kali per hari
    • 4-6 tahun 10 ml (5 ml + 5 ml), hingga 4 kali per hari
  • Tablet dan kapsul parasetamol 500 mg:
    • Usia 10-15 tahun 1 tablet hingga 4 kali sehari
    • Dewasa dan anak-anak berusia 16 tahun ke atas 1-2 tablet hingga 4 kali sehari

Baca Juga: Anak Demam, Kapan Harus Memberikan Parasetamol atau Ibuprofen?

 

Tanda-Tanda Keracunan Paracetamol

Mengonsumsi paracetamol secara berlebihan dapat menyebabkan kerusakan hati. Organ hati memproses obat-obatan dan mengeluarkan racun yang masuk ke tubuh. Ketika hati memproses terlalu banyak atau terlalu lama suatu jenis obat, hal ini dapat menyebabkan keracunan dan kerusakan hati. 

Keracunan paracetamol bisa terjadi ketika si kecil mengonsumsi obat melebihi dosis yang dianjurkan, mengonsumsi beberapa dosis terlalu berdekatan, dan mengonsumsi jumlah yang dianjurkan terlalu banyak dalam beberapa hari berturut-turut.

Beberapa gejala keracunan paracetamol antara lain: 

  • Mual dan muntah yang terus-menerus
  • Nyeri di sisi kanan perut di bawah tulang rusuk
  • Kehilangan nafsu makan
  • Kelelahan
  • Urine berwarna gelap atau berdarah
  • Jumlah urine atau frekuensi buang air kecil berkurang
  • Kulit dan mata tampak kuning (jaundice)
  • Masalah pernapasan
  • Penglihatan kabur

Gejala keracunan paracetamol tidak langsung muncul. Jika Anda mendapati anak Anda mengalami gejala tersebut setelah mengonsumsi paracetamol di luar aturan sebaiknya segera bawa ke ruang gawat darurat terdekat. Jika memiliki pertanyaan seputar obat, Anda bisa berkonsultasi ke dokter atau manfaatkan fitur konsultasi Ai Care yang bisa diunduh melalui App Store atau Play Store.

 

Mau tahu informasi seputar penyakit lainya? Cek di sini, yah!

Writer : Ratih AI Care
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Rabu, 13 November 2024 | 13:23

Health Direct. Paracetamol. Available from: https://www.healthdirect.gov.au/paracetamol

Drugs. (2023). Paracetamol. Available from: https://www.drugs.com/paracetamol.html

Waddington, F., Naunton, M., & Thomas, J. (2014). Paracetamol and analgesic nephropathy: Are you kidneying me?. International medical case reports journal8, 1–5. https://doi.org/10.2147/IMCRJ.S71471

Khan, Z., Abumedian, M., Ibekwe, M., Musa, K., & Mlawa, G. (2021). Acute Renal Impairment in Patients Due to Paracetamol Overdose in the Absence of Hepatic Impairment. Cureus13(12), e20727. https://doi.org/10.7759/cureus.20727

Saied, A. A., Metwally, A. A., & Dhama, K. (2023). Gambian children's deaths due to contaminated cough syrups are a mutual responsibility. International journal of surgery (London, England)109(2), 115–116. https://doi.org/10.1097/JS9.0000000000000112

Saad, M., Flament, J. Paracetamol overdose causing acute kidney injury without hepatotoxicity: a case report. Int J Emerg Med 17, 81 (2024). https://doi.org/10.1186/s12245-024-00662-w