Beberapa orang mungkin tidak suka makan sayur dan buah, padahal sayur dan buah merupakan bagian penting dari pola diet sehat yang sering dianjurkan ahli gizi. Buah dan sayuran menyediakan berbagai nutrisi yang sangat penting untuk kesehatan tubuh. Apa dampaknya jika tidak suka makan sayur dan buah atau tidak mengonsumsi sayur dan buah dalam jumlah yang cukup?

Dampak Tidak Suka Makan Sayur dan Buah

Meskipun terkadang dianggap sepele, ketidaksukaan terhadap sayur dan buah dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan, di antaranya:

Kekurangan vitamin dan mineral

Sayur dan buah kaya akan vitamin, mineral dan serat yang penting untuk tubuh. Tidak suka makan sayur dan buah atau tidak cukup mengonsumsi sayur dan buah dapat menyebabkan defisiensi vitamin dan mineral yang juga dapat berakibat penyakit seperti:

• Skorbut (scurvy) karena kekurangan vitamin C
• Rabun senja karena kekurangan vitamin A
• Gangguan pembekuan darah karena kekurangan vitamin K
• Anemia karena kekurangan zat besi
• Osteoporosis karena kekurangan kalsium
• Gondok karena kekurangan yodium

Baca Juga: Lebih Sehat Mana, Buah Potong atau Jus Buah?

Masalah kardiovaskular

Pola makan yang kaya buah-buahan dan sayuran dapat memberikan perlindungan terhadap masalah kardiovaskular. Mengonsumsi lebih dari lima porsi buah dan sayur per hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung sebesar 20%.

Beberapa sayuran seperti seperti asparagus, seledri, selada, brokoli, bawang bombay, tomat, kentang, kedelai, dan wijen telah terbukti memiliki potensi besar dalam mencegah dan mengobati penyakit kardiovaskular. Sayuran dan buah-buahan juga mengandung berbagai senyawa bioaktif yang memiliki efek antioksidan, anti-inflamasi, dan antiplatelet, yang dapat membantu melindungi jantung.

Masalah pencernaan

Buah dan sayur merupakan sumber serat yang sangat baik. Serat membantu merangsang pergerakan usus, mencegah sembelit, dan mendukung pencernaan yang sehat. Serat juga membantu mengatur kadar gula darah dan menurunkan kolesterol.

Kurangnya konsumsi buah dan sayur dapat menyebabkan beberapa masalah pencernaan seperti sembelit, masalah usus, divertikulitis dan penyakit radang usus. Untuk mendukung kesehatan pencernaan, disarankan untuk mengonsumsi beragam buah dan sayur setiap hari, serta meningkatkan asupan serat secara bertahap agar sistem pencernaan dapat menyesuaikan diri.

Baca Juga: Manfaat Makan Buah Pepaya, dari Mata Hingga Pencernaan

Penyakit kanker

Kurang makan buah dan sayur dapat meningkatkan risiko terkena penyakit kanker. Buah dan sayur mengandung antioksidan seperti vitamin C, vitamin E, dan beta-karoten yang membantu melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan akibat radikal bebas. Radikal bebas dapat merusak DNA dan meningkatkan risiko kanker.

Serat dari buah dan sayur berperan dalam menjaga kesehatan sistem pencernaan dan mengurangi risiko kanker usus besar. Fitokimia, seperti flavonoid dan karotenoid, juga memiliki efek anti-kanker. Senyawa-senyawa ini membantu melawan proses karsinogenesis (pembentukan kanker) dan dapat mencegah pertumbuhan sel kanker.

Penyakit metabolik

Kekurangan buah dan sayur dapat mengurangi asupan serat, vitamin, dan mineral yang penting untuk mengatur tekanan darah, metabolisme lemak, dan glukosa, sehingga meningkatkan risiko sindrom metabolik. Sindrom metabolik adalah kelompok kondisi yang termasuk obesitas sentral (lingkar pinggang besar), hipertensi, kadar gula darah dan kolesterol tinggi.

Apabila Anda mengalami kesulitan dalam mengonsumsi sayur dan buah, pertimbangkan untuk berkonsultasi dengan dokter atau ahli gizi. Anda juga bisa memanfaatkan layanan konsultasi kesehatan Ai Care yang bisa diunduh di App Store atau Play Store.

Mau tahu informasi seputar penyakit lainnya? Cek di sini, ya!