• Beranda
  • Ibu & Anak
  • Aspirin Tak Boleh Sembarangan Diberikan pada Anak dan Remaja, Ini Alasannya

Aspirin Tak Boleh Sembarangan Diberikan pada Anak dan Remaja, Ini Alasannya

Credits: Freepik. Saat anak demam dapat diberikan obat penurun panas yang aman.

Bagikan :


Aspirin adalah obat pereda nyeri dan penurun panas yang cukup umum digunakan. Selain itu, obat ini juga dapat digunakan sebagai anti-peradangan atau pengencer darah. Aspirin bisa dibeli bebas tanpa membutuhkan resep dokter, namun pereda nyeri ini tidak dianjurkan diberikan pada anak dan remaja. Mengapa demikian?

 

Apa itu Aspirin dan Kegunaannya

Aspirin adalah obat golongan NSAID (Nonsteroidal Anti-inflammatory drug) sama seperti ibuprofen. Obat ini mengandung salisilat, senyawa yang ditemukan pada tumbuhan seperti pohon dedalu dan murad (myrtus). Aspirin bukanlah obat yang baru karena tercatat telah digunakan sekitar 4 ribu tahun yang lalu.

Sebagai golongan NSAID, secara umum aspirin memiliki beberapa kegunaan, di antaranya:

  • Membantu mengatasi nyeri dan pembengkakan
  • Menurunkan risiko masalah kardiovaskular (jantung dan pembuluh darah)
  • Menurunkan demam

Baca Juga: Ketahui Cara Menangani Demam Tanpa Obat

 

Mengapa Aspirin Tidak Boleh Diberikan Sembarangan pada Anak dan Remaja?

Walaupun memiliki fungsi yang hampir sama seperti parasetamol dan ibuprofen, namun aspirin tidak boleh diberikan sembarangan pada anak-anak dan remaja. Aspirin telah dikaitkan dengan sindrom Reye, kondisi serius yang dapat menyebabkan pembengkakan pada hati dan otak.

Sindrom Reye lebih sering memengaruhi anak-anak dan remaja yang baru saja sembuh dari infeksi virus, seperti virus influenza atau cacar air. Gejala sindrom Reye adalah kebingungan, kejang hingga kehilangan kesadaran yang membutuhkan pertolongan medis segera.

Selain aspirin, sebenarnya obat lain yang memiliki kandungan salisilat juga tidak direkomendasikan diberikan pada anak dan remaja. Pemberian aspirin pada anak-anak dan remaja harus di bawah pengawasan dan atas resep dari dokter.

 

Berbahayakah Saat Anak Terkena Sindrom Reye?

Tidak diketahui pasti apa penyebab utama sindrom Reye. Penggunaan aspirin untuk mengobati infeksi virus khususnya flu dan cacar air pada anak-anak dan remaja yang memiliki kelainan oksidasi asam lemak kemungkinan menjadi salah satu penyebab sindrom Reye.

Gangguan oksidasi asam lemak mungkin terjadi ketika tubuh tidak mampu memecah asam lemak akibat hilangnya atau tidak berfungsinya enzim dengan baik. Untuk menentukan apakah anak mengalami gangguan oksidasi asam lemak, anak membutuhkan pemeriksaan.

Baca Juga: Kenali Perbedaan Flu dan Pilek dari Gejalanya

 

Alternatif Lain Aspirin bagi Anak-Anak dan Remaja

Untuk menghindari risiko sindrom Reye pada anak-anak dan remaja disarankan untuk memberikan obat pereda nyeri dan demam lain di antaranya sebagai berikut:

Asetaminofen atau Parasetamol

Asetaminofen atau disebut juga parasetamol adalah obat untuk meredakan nyeri dan demam yang aman diberikan pada anak-anak dan remaja. Parasetamol memiliki beberapa bentuk seperti sirup, tablet kunyah dan juga suppositoria (melalui anus).

Untuk memberikan parasetamol Anda bisa mengikuti dosis yang tertera di balik kemasan, khususnya saat anak demam atau mengalami nyeri. Jika anak memuntahkan parasetamol dalam waktu 20 menit maka Anda bisa memberikan dosis baru. Namun jika obat tidak dimuntahkan dalam 20 menit maka Anda harus menunggu sekitar 4 jam untuk memberikan dosis selanjutnya.

Asetaminofen atau parasetamol aman diberikan setiap 4-6 jam, namun tidak boleh diberikan lebih dari 5 dosis selama 24 jam.

Ibuprofen

Ibuprofen adalah obat pereda nyeri dan demam yang dijual bebas. Obat ini aman diberikan pada anak-anak dan remaja sesuai dosis yang dianjurkan.

Karena memiliki fungsi yang sama seperti parasetamol maka pastikan untuk tidak memberikan obat ini bersamaan dengan obat yang mengandung parasetamol. Ibuprofen dapat diberikan setiap 6-8 jam dan tidak boleh diberikan lebih dari 4 dosis dalam 24 jam.

 

Aspirin dapat mencegah dan mengatasi beberapa masalah kesehatan, namun anak atau remaja yang berusia di bawah 18 tahun tidak disarankan mengonsumsi obat ini tanpa petunjuk dokter.

Anda dapat memberikan obat lain seperti parasetamol atau ibuprofen saat anak mengalami demam atau nyeri. Anak-anak yang berusia di bawah 2 tahun, disarankan untuk berkonsultasikan terlebih dahulu ke dokter sebelum mengonsumsi obat ini.

 

Mau tahu tips dan trik kesehatan, pertolongan pertama, dan home remedies lainnya? Cek di sini, ya!

 

Writer : Agatha Writer
Editor :
  • dr Nadia Opmalina
Last Updated : Sabtu, 15 April 2023 | 09:50

Yvette Brazier (2020). Uses, benefits, and risks of aspirin. Available from: https://www.medicalnewstoday.com/articles/161255

Mayo Clinic (2021). Daily aspirin therapy: Understand the benefits and risks. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/heart-disease/in-depth/daily-aspirin-therapy/art-20046797

Mayo Clinic (2020). Reye's syndrome. Available from: https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/reyes-syndrome/symptoms-causes/syc-20377255

KidsHealth (2018). How to Safely Give Acetaminophen. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/acetaminophen.html

 

KidsHealth (2018). How to Safely Give Ibuprofen. Available from: https://kidshealth.org/en/parents/ibuprofen.html